MATERI PRAKTEK YANG DILAKSANAKAN

10 mengidentifikasi harapan sekolah atau madrasah dan masyarakat orang tua peserta didik, sarana dan prasarana pendukung program bimbingan, kondisi dan kualifikasi konselor, dan kebijakan pimpinan sekolah atau madrasah; dan 2 asesmen kebutuhan atau masalah peserta didik, yang menyangkut karakteristik peserta didik, seperti aspek-aspek fisik kesehatan dan keberfungsiannya, kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat-minatnya pekerjaan, jurusan, olah raga, seni, dan keagamaan, masalah-masalah yang dialami, dan kepribadian; atau tugas-tugas perkembangannya, sebagai landasan untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling. Program bimbingan dan konseling di sekolah meliputi 4 komponen program. 1. Komponen Pelayanan Dasar: Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Penggunaan instrumen asesmen perkembangan dan kegiatan tatap muka terjadwal di kelas sangat diperlukan untuk mendukung implementasi komponen ini. 2. Komponen Pelayanan Responsif: Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Konseling indiviaual, konseling krisis, konsultasi dengan orangtua, guru, dan alih tangan kepada ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat dilakukan dalam pelayanan responsif. 3. Komponen Perencanaan Individual: Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan peren-canaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman konseli secara mendalam dengan segala karakteristiknya, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga konseli mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengembangkan potensinya 11 secara optimal, termasuk keber-bakatan dan kebutuhan khusus konseli. Kegiatan orientasi, informasi, konseling individual, rujukan, kolaborasi, dan advokasi diperlukan di dalam implementasi pelayanan ini. 4. Komponen Dukungan Sistem manajemen: Ketiga komponen diatas, merupakan pemberian bimbingan dan konseling kepada konseli secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli. Program ini memberikan dukungan kepada konselor dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan diatas. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah atau madrasah. Dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek:a pengembangan jejaring networking, b kegiatan manajemen, c riset dan pengembangan.Keempat komponen program bimbingan dan konseling inilah yang menjadi fokus mahasiswa dalam melaksanakan PPL bimbingan dan konseling di sekolah. Pelaksanaan program dilaksanakan melalui strategi implementasi program. 12

BAB II PELAKSANAAN PPL

A. PRAKTEK PERSEKOLAHAN

Praktek persekolahan di sekolah adalah tugas kelompok yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa praktikan PPL di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Berikut tugas praktek persekolahan mahasiswa praktikan PPL di SMA Negeri 5 Yogyakarta: 1. Simpati Pagi Dilakukan sesuai jadwal. Telah terlaksana. Dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai tanggal 12 September 2015, secara bergantian sesusai dengan jadwal yang sudah di tentukan oleh kelompok PPL di SMA Negeri 5 Yogyakarta. 2. Piket Pembelajaran Dilakukan sesuai jadwal. Tidak terlaksana sesuai jadwal karena harus berada di ruang BK. Pernah melaksanakan piket ketika diminta oleh guru pembimbing lapangan PPL untuk menggantikan piket pada tanggal 10 dan 26 Agustus 2015. 3. Piket Perpustakaan Dilakukan sesuai jadwal. Tidak terlaksana di karenakan mahasiswa prodi BK disuruh berada di ruang BK terus.

B. PRAKTEK BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Praktek bimbingan dan konseling di sekolah berisi kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah yang dapat dilaksanakan serta hasil yang dicapai dari masing-masing kegiatan oleh mahasiswa praktikan PPL. Pelaksanaan program PPL dilaksanakan melalui strategi implementasi program. Strategi pelaksanaan program untuk masing-masing komponen pelayanan dalam materi buku panduan PPL BK UNY 2015 adalah sebagai berikut.

1. Pelayanan Dasar

a. Bimbingan Kelas b. Pelayanan Orientasi c. Pelayanan Informasi d. Bimbingan Kelompok e. Pelayanan Pengumpulan Data Aplikasi Instrumentasi 13 f. Pelayanan Penempatan dan Penyaluran

2. Pelayanan Responsif

a. Konseling Individual dan Kelompok b. Referal Rujukan atau Alih Tangan Kasus c. Kolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas d. Kolaborasi dengan Orang Tua e. Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di luar sekolahmadrasah f. Konsultasi g. Bimbingan Teman Sebaya Peer GuidancePeer Facilitation h. Konferensi Kasus i. Kunjungan Rumah

3. Perencanaan Individual

a. Penetapan melanjutkan studi kuliah kelas XII b. Peminatan melanjutkan studi ke peruruan tinggi

4. Dukungan Sistem

a. Pengembangan Jejaring networking melalui kegiatan-kegiatan seminar, lokakarya dan pelatihan-pelatihan antar sekolah dan lembaga terkait b. Berpartisipasi dalam merancang program tahunan, semester maupun program PPL termasuk anggaran program beserta evaluasi kegiatan manajemen program. c. Melaksanakan riset dan pengembangan bila diperlukan. Sedangkan komponen yang dinilai oleh guru pembimbing dalam aspek pribadi-sosial terkait akademikprofesional mahasiswa praktikan yang bisa digambarkan sebagai tugas pelaksanaan PPL BK di sekolah adalah sebagai berikut. a Layanan Administratif Layanan administratif di sekolah yang dapat dilakukan oleh praktikan adalah sebagai berikut. 1. Program Bimbingan dan Konseling Hasil: Program BK kelas XII yang dicetak untuk sekolah dengan menggunakan nama guru pembimbing lapangan dan membuat program BK kelas XII untuk kampus dengan nama mahasiswa praktikan.