academic self comcept yang positif. Sedangkan kategorisasi untuk variabel task
commitment dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 10. Kriteria Jenjang Kategorisasi Variabel Task Commitment Kategori
Rentang Nilai Jumlah Presentase
Tinggi
66,67 ≤ X 25
30,1℅
Sedang
33,33 ≤ X 66,67 57
68,7℅
Rendah
X 33,33 1
1,2℅
Total 83
100℅
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa akselerasi di medan memiliki task commitment yang rata-
rata dalam tingkat sedang. Hanya 30,1℅ siswa yang memiliki task commitment yang tinggi, siswa dengan task commitment
yang tinggi sebanyak 68,7, dan siswa dengan task commitment yang rendah hanya 1,2.
4.4. Pembahasan
Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, diperoleh hasil koefisien korelasi antara
variabel X academic self concept dengan variabel Y task commitment adalah sebesar 0,525 r=0,525. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara
kedua variabel penelitian ini, dan korelasi tersebut adalah korelasi yang kuat Sarwono, 2009. Jadi dapat disimpulkan bahwa antara kedua variabel penelitian,
variabel X academic self concept dengan variabel Y task commitment, memiliki korelasi yang kuat. Sedangkan angka positif menggambarkan bahwa ada
hubungan positif antara variabel academic self concept dengan task commitment. Hubungan positif yang dimaksudkan adalah semakin tinggi skor yang didapat
Universitas Sumatera Utara
siswa maka semakin menggambarkan siswa tersebut memiliki academic self concept
yang positif, maka semakin tinggi pula tingkat task commitment yang dimilikinya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang didapat oleh siswa akan
menggambarkan semakin mengarah negatif academic self concept yang dimilikinya maka semakin rendah pula tingkat task commitment yang
dimilikinya. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hal ini menggambarkan bahwa hipotesis penelitian diterima.
Tetapi, walaupun hasil menyatakan bahwa kedua variabel ini memiliki korelasi yang kuat, academic self concept yang dimiliki siswa akselerasi hanya
berkontribusi sebesar 27,5 saja kepada tingkat task commitment siswa. Hal ini menggambarkan bahwa masih banyak variabel-variabel lain yang sangat
mempengaruhi tingkat task commitment pada siswa akselerasi. Tingkat task commitment
yang dimiliki oleh siswa akselerasi tidak hanya semata-mata dipengaruhi oleh academic self concept mereka. Walaupun academic self concept
ikut serta dalam menginformasikan kemampuan akademis mereka termasuk pada tugas-tugas Wilson, 2009, tetapi hal tersebut tidak sepenuhnya membentuk task
commitment mereka.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dijabarkan pada bab 2, bahwa dalam berkembangnya perilaku siswa akselerasi terhadap tugasnya dalam hal ini
komitmennya terhadap tugas dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal dirinya. Fokus pada penelitian ini adalah faktor dalam diri siswa yaitu academic
self concept .
Universitas Sumatera Utara
Seperti definisi konsep diri yang didefinisikan Slavin dalam Niyoko, 2010 sebagai pemahaman seseorang atas kekuatan atau kelemahan, kemampuan, sikap,
dan nilai sendiri, hal tersebut juga dapat dilihat sebagai pengaruh konsep diri seseorang dalam menilai kemampuan dirinya. Kemampuan ini tentu juga
kemampuan dalam menyelesaikan dan bertanggung jawab terhadap tugas mereka. Ketika konsep diri membicarakan diri self secara keseluruhan, ketika individu
mengetahui, memiliki harapan, dan menilai dirinya secara akademik, konsep tersebut dinamakan sebagai academic self concept yang merupakan fokus dalam
penelitian ini. Academic self concept
mempengaruhi siswa akselerasi dalam proses pembelajarannya maupun prestasi mereka di sekolah. Academic self concept
sebagai ukuran kepercayaan siswa dalam kemampuan mereka, menginformasikan pendapat mereka tidak hanya tentang tugas mereka saat ini dan kegiatan yang
berkaitan dengan sekolah, tetapi juga tujuan masa depan mereka Wilson, 2009. Konsep diri siswa adalah bagaimana siswa memandang dirinya sendiri sebagai
siswa dalam program akademis Wilson, 2009. Konsep ini berfokus pada seberapa baik seorang siswa melakukannya dalam konteks khusus sekolah
ataupun kursus Wilson, 2009. Konteks sekolah tidak terlepas dari konteks tugas- tugas akademik mereka di sekolah. Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa
pendapat atau pandangan siswa akselerasi mengenai tugas juga ditentukan oleh academic self concept
yang mereka miliki. Task commitment yang tinggi yang dimiliki oleh sebagian besar siswa akselerasi dapat dikatakan karena mereka
memiliki academic self concept yang positif pula.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil kategorisasi juga dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa akselerasi di Medan memiliki academic self concept dan task commitment yang
baik. Hal tersebut menggambarkan bahwa tingkat task commitment yang baik yang selama ini dimiliki oleh siswa akselerasi di Medan, salah satunya dapat
dihubungkan dengan academic self concept yang mereka miliki. Pada saat siswa akselerasi memiliki academic self concept yang positif, mereka dapat
menginformasikan pendapat
mengenai tugas-tugas
mereka sehingga
mengembangkan perilaku task commitment yang baik pula. Oleh karena itu, pada saat siswa akselerasi mengetahui kemampuan yang ia
miliki, khususnya dalam bidang akademik, akan timbul dorongan perilaku- perilaku yang membentuk komitmen diri terhadap tugas-tugas akademik yang
dimilikinya. Pengetahuan akan kemampuan akademis tersebut adalah merupakan salah satu aspek ketika seorang siswa akselerasi memiliki academic self concept
yang positif. Oleh karena itu, semakin positif academic self concept yang dimiliki oleh siswa akselerasi di Medan maka semakin tinggi pula task commitment siswa
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh pada penelitian ini dan telah dijabarkan pada bab sebelumnya serta dengan mengacu pada perumusan masalah,
maka dapat dinyatakan beberapa kesimpulan, antara lain: 1.
Ada hubungan antara academic self concept dengan task commitment pada siswa SMA program akselerasi di Medan.
2. Academic self concept dan task commitment pada siswa SMA program
akselerasi di Medan memiliki hubungan yang positif. Artinya, siswa yang memiliki academic self concept yang positif akan memiliki tingkat task
commitment yang tinggi, dan sebaliknya jika siswa akselerasi memiliki
academic self concept yang negatif, maka siswa tersebut memiliki tingkat
task commitment yang rendah.
3. Tingkat academic self concept siswa SMA program akselerasi di Medan
banyak berada pada kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa academic self concept
siswa SMA program akselerasi di Medan cenderung positif.
4. Tingkat task commitment siswa SMA program akselerasi di Medan banyak
berada pada kategori sedang.
Universitas Sumatera Utara