2.3.2. Pengertian Siswa Program Akselerasi
Seperti yang telah dijelaskan bahwa program percepatan belajar akselerasi dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak siswa yang memiliki keberbakatan
intelektual yang tinggi. Siswa yang memiliki kemampuan intelektual rata-rata atau dibawah rata-rata tidak dapat mengikuti program pembelajaran akselerasi ini
karena program ini hanya dirancang bagi siswa-siswa yang memiliki kelebihan dalam kemampuan intelektualnya.
Menurut Munandar 1999 anak yang disebut gifted dan talented adalah mereka yang didefinisikan oleh profesional atas dasar kemampuan mereka yang
luar biasa dan kecakapan mereka dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berkualitas tinggi sehingga dapat mewujudkan atau memberi sumbangan baik
terhadap dirinya maupun masyarakat. Menurut Depdikbud dalam Hawadi, 2002, seorang dinyatakan sebagai
siswa akseleran, jika siswa tersebut memiliki taraf inteligensi atau IQ di atas 140, atau siswa yang oleh psikolog danatau guru diidentifikasikan sebagai siswa yang
mencapai prestasi memuaskan, dan memiliki kemampuan intelektual umum yang berfungsi pada taraf cerdas, dan keterikatan terhadap tugas yang tergolong baik
serta kreativitas yang memadai. Salah satu konsep yang sangat terkenal yang menjelaskan mengenai
keberbakatan adalah konsep “The Three Ring Conception” oleh Renzulli. Seorang yang berbakat memiliki tiga karakteristik dalam dirinya, yaitu kemampuan di atas
rata-rata, memiliki task commitment yang tinggi, dan memiliki kreativitas Renzulli dalam Hawadi, 2002. Renzulli menegaskan bahwa diantara tiga
Universitas Sumatera Utara
karakteristik tersebut, tidak ada karakteristik tunggal yang menciptakan keberbakatan, melainkan interaksi antar ketiganya sangat penting untuk
memunculkan perilaku keberbakatan. Karakteristik pertama, kemampuan di atas rata-rata high average dalam bidang intelektual adalah kemampuan yang
meliputi kemampuan daya abstraksi, kemampuan penalaran, dan kemampuan pemecahan masalah. Karakteristik kedua, kreativitas sebagai kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan- gagasan yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai
kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Karakteristik yang ketiga yaitu adanya komitmen terhadap
tugas task commitment. Seseorang yang memiliki task commitment memiliki sifat tekun dan ulet, meskipun mengalami macam-macam rintangan dan
hambatan, tetap menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya, karena sudah mengikat diri pada tugas tersebut atas kehendaknya sendiri.
Berdasarkan beberapa paparan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa program akselerasi adalah siswa yang memiliki kemampuan
intelektual tinggi, kreativitas, dan task commitment sehingga memang layak untuk mengikuti program percepatan belajar akselerasi.
2.4. Hubungan antara Academic Self Concept dengan Task Commitment