2. Uji Linearitas
Melalui hasil uji linearitas yang telah dilakukan, diperoleh bahwa nilai signifikan antar kedua variabel sebesar 0,961 p0,05. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel X academic self concept
dengan variabel Y task commitment adalah linear.
4.2.2. Hasil Utama Penelitian
Uji hipotesis dilakukan setelah uji asumsi yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
ini adalah teknik korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan
bantuan komputasi melalui program SPSS version 17.0 for Windows.
Berdasarkan pada hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa kedua variabel penelitian, variabel X academic self concept dan variabel Y task commitment
memiliki korelasi yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada koefisien korelasi adalah r= 0,525. Sarwono 2009 membagi interval kategorisasi kekuatan
hubungan korelasi pada enam tingkat, antara lain 1 0: Tidak ada korelasi; 2 0,00-0,25: Korelasi sangat lemah; 3 0,25-0,50: Korelasi cukup; 4 0,50-0,75:
Korelasi kuat; 5 0,75-0,99: Korelasi sangat kuat; dan 6 1: Korelasi sempurna. Berdasarkan interval kategorisasi kekuatan hubungan korelasi tersebut, dapat
dilihat bahwa korelasi antar variabel pada penelitian ini berada pada kategori korelasi kuat. Hal tersebut menggambarkan bahwa academic self concept yang
dimiliki siswa akselerasi memiliki hubungan yang kuat dengan tingkat task commitment
siswa akselerasi tersebut. Angka positif pada nilai koefisien korelasi kedua variabel pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif. Hal itu
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan bahwa semakin tinggi academic self concept, maka akan semakin tinggi pula task commitment pada responden, dan begitu sebaliknya. Selain itu,
diperoleh koefisien determinan r
2
sebesar 0,275. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi academic self concept terhadap task commitment
sebesar 27,5℅.
4.3. Kategorisasi
Analisa data penelitian juga dapat dilakukan dengan pengelompokan yang mangacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi dapat diperoleh melalui uji
signifikansi perbedaan antara mean empirik dan mean hipotetik. Skor empirik adalah skor yang didapat di lapangan, sedangkan skor hipotetik adalah skor yang
diharapkan dapat dicapai oleh sampel penelitian. Untuk variabel academic self concept
diperoleh mean empirik sebesar 67,65 dengan SD empirik sebesar 9,2, sedangkan mean hipotetik diperoleh sebesar 60 dengan SD hipotetiknya sebesar
20. Sedangkan pada variabel task commitment diperoleh mean empirik sebesar 60,04 dengan SD empirik sebesar 10,27, dan mean hipotetik diperoleh sebesar 50
dengan SD hipotetiknya sebesar 16,67. Data penelitian mengenai kategori kedua variabel penelitian, yaitu academic self concept dan task commitment seperti pada
tabel berikut.
Tabel 8. Deskripsi Kategorisasi Variabel
Skor Empirik Skor Hipotetik Mean
SD Mean
SD Academic Self Concept 67,65
9,2 60
20
Task Commitment 60,04
10,27 50
16,67 SD: Standar Deviasi
Kategorisasi subjek penelitian dilakukan berdasarkan data hipotetik, data dikelompokkan dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun menurut
Universitas Sumatera Utara