Deskripsi Lokasi Penelitian Deskripsi Karakteristik Sampel Penelitian

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di dua panti jompo yang ada di Kota Medan dan dua panti jompo di Kota Binjai. Panti jompo di Kota Medan yang menjadi lokasi penelitian adalah Panti Jompo Yayasan Guna Budi Bakti yang terletak di Jalan KL. Yos Sudarso Km.16, Kel. Martubung, Kec. Medan Labuhan dan Panti Jompo Harapan Jaya yang berada di Jalan A.M.D Kompleks Graha Sultan Blok B No. 6, Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan. Panti jompo di Kota Binjai yang menjadi lokasi penelitian adalah Panti Jompo Hisosu yang berada di Jalan Jend. Sudirman No. 371373, dan Panti Jompo Bodhi Asri yang terletak di Jalan Bintang Terang Ujung No. 53A Km13,8 Medan-Binjai.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah lansia penderita presbikusis di Kota Medan dan Binjai yang berjumlah 37 orang dengan karakteristik sebagai berikut: Tabel 5.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Kelompok Umur Kelompok Umur tahun Frekuensi Persentase 60-69 15 40,5 70-79 15 40,5 80 7 18,9 Total 37 100 Tabel 5.1 menunjukkan bahwa sampel dengan kelompok umur 60-69 tahun sebanyak 15 orang 40,5, umur 70-79 tahun sebanyak 15 orang 40,5, umur di atas 80 tahun sebanyak 7 orang 18,9. Sampel pada kelompok umur Universitas Sumatera Utara 60-69 tahun dan 70-79 tahun adalah kelompok umur terbanyak dengan jumlah sampel masing-masing sebanyak 15 orang 40,5. Tabel 5.2 Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki-laki 11 29,7 Perempuan 26 70,3 Total 37 100 Tabel 5.2 menunjukkan bahwa paling banyak sampel berjenis kelamin perempuan yaitu 26 orang 70,3 dibanding dengan laki-laki yaitu 11 orang 29,7. Tabel 5.3 Karakteristik Sampel Berdasarkan Riwayat Penyakit Sistemik Riwayat Penyakit Sistemik Frekuensi Persentase Hipertensi 12 32,4 DM 7 18,9 Tidak Ada 18 48,6 Total 37 100 Tabel 5.3 menunjukkan bahwa bahwa sampel yang memiliki riwayat penyakit hipertensi ada 13 orang 32,4, riwayat penyakit DM ada 7 orang 18,9, dan yang tidak memiliki riwayat penyakit sistemik ada 18 orang 48,6. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4 Karakteristik Sampel Berdasarkan Derajat Ketulian Derajat Ketulian Telinga Kanan Telinga Kiri Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Tuli Ringan 4 10,8 3 8,1 Tuli Sedang 8 21,6 12 32,4 Tuli Sedang Berat 13 35,1 14 37,8 Tuli Berat 11 29,7 7 18,9 Tuli Sangat Berat 1 2,7 1 2,7 Total 37 100 37 100 Tabel 5.4 menunjukkan bahwa sampel dengan derajat ketulian sedang berat mempunyai persentase terbanyak dibandingkan dengan derajat ketulian lainnya. Penderita tuli sedang berat pada telinga kanan ada 13 orang 35,1 dan pada telinga kiri ada 14 orang 37,8. Tabel 5.5. Mean, Ambang Dengar Minimum dan Maksimum Sampel Ambang Dengar dB Telinga Kanan Telinga Kiri Mean 62,78 59,65 Ambang Dengar Maksimum 98 91 Ambang Dengar Minimum 34 37 Tabel 5.5 menunjukkan bahwa rata-rata ambang pendengaran berada pada derajat ketulian sedang berat 62,78 dB pada telinga kanan dan 59,65 dB pada telinga kiri. Ambang dengar maksimum berada pada derajat ketulian sangat berat 98 dB pada telinga kanan dan 91 dB pada telinga kiri. Ambang dengar minimum berada pada derajat ketulian ringan 34 dB pada telinga kanan dan 37 dB pada telinga kiri. Universitas Sumatera Utara

5.1.3 Tabulasi Silang Ambang Dengar pada Sampel Penelitian