h. Manajer perawat dan direktur medis adalah mitra sejajar dalam
pemodelan dan mendorong kolaborasi benar.
2.1.3.3. Pengambilan Keputusanyang Efektif Effective decision making.
Perawat mempengaruhi hasil pasien dengan tindakan langsung merekadan pengaruh mereka atas tindakan orang lain.
Standar pengambilan keputusan yang efektif menuntut suatu lingkungan di mana, perawat dihargai dan mitra berkomit
mendalam membuat kebijakan, mengarahkan dan mengevaluasi perawatan klinis, dan memimpin operasi organisasi. Perawat
memfasilitasi dan memberikan kontribusi untuk praktek-praktek terbaik dalam struktur komitedi tempat mereka kerja. Partisipasi
perawatdalam komite telah meningkat pesat, perawat harus dihargai dan berkomitmen mitra dalam membuat kebijakan,
mengarahkan dan mengevaluasi perawatan klinis, dan memimpin
operasi organisasi.
Supaya memenuhiperan perawat sebagai advokat, perawat harus terlibat dalam membuat keputusan tentang perawatan pasien.
Bukti menunjukkan bahwa dokter, apoteker, administrator, menetapkan tanggung jawab utama untuk keselamatan pasien ke
perawat. Namun, hanya 8 dari dokter mengakui perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan yang berhak dalam pengambilan
keputusan. Penelitian lain melaporkan bahwa mayoritas perawat
Universitas Sumatera Utara
merasa relatif tidak berdaya untuk mengubah hal-hal yang merekatidak sukai dilingkungan kerja mereka. Kesenjangan
otonomi-akuntabilitas ini mengganggu kemampuan perawat untuk mengoptimalkan kontribusi penting mereka dan memenuhi
kewajiban mereka kepada masyarakat sebagai tenaga kesehatan yang profesional. Kegagalan untuk menggabungkan perspektif
berpengalaman perawat dalam keputusan klinis dan operasional dapat mengakibatkan kesalahan fatal, membahayakan keselamatan
pasien, dan mengancam kelangsungan keuangan organisasi
kesehatan.
Elemen penting dari Pengambilan Keputusanyang Efektif terdiri
dari
a. Organisasi kesehatan memberikan anggota tim dengan
dukungan danakses kependidikan dan pengembangan program yang berkelanjutan dengan fokus pada strategi yang
memastikan pengambilan keputusan kolaboratif. Isi program meliputi penetapan tujuan bersama, perundingan, fasilitasi,
manajemen konflik, pemikiran sistem, dan peningkatan kinerja.
b. Organisasi kesehatan jelas mengartikulasikan nilai-nilai
organisasidan anggota timmemasukkannilai-nilai iniketika membuat keputusan
Universitas Sumatera Utara
c. Organisasi kesehatan memiliki struktur operasional di posisi
yang memastikan bahwa sudut pandang pasien dan keluarga mereka dimasukkan ke dalam setiap keputusan yang
mempengaruhi perawatan pasien. d.
Anggota tim individu berbagi tanggung jawab untuk pengambilan keputusan yang efektif dengan mengakuisisi
keahlian yang dibutuhkan, menguasaiisi yang relevan, mengkaji situasi secara akurat, berbagi informasi berdasarkan
fakta, berkomunikasi pendapat profesional jelas, dan bertanya secara aktif.
e. Organisasi kesehatan menetapkan sistem, seperti forum
terstruktur yang melibatkan seluruh departemen dan disiplin kesehatan, untuk memfasilitasi data yang digerakkan
keputusan. f.
Organisasi kesehatan menetapkan pengambilan keputusan secara sengaja proses yang memastikan bahwa penghormatan
terhadap hak-hak setiap individu, menggabungkan semua perspektif penting, dan menetapkan tanggung jawabyang jelas.
g. Organisasi kesehatan memiliki proses yang adil dan efektifdi
posisidi semua tingkatan evaluasi secara objektif hasil keputusan, termasuk keputusan tertunda dan kebimbangan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.4. Staf yang tepat Appropriate staffing.