4.3. Penyelenggaraan Makanan di RSUP H. Adam Malik Medan
Penyelenggaraan makanan kepada seluruh pasien rawat inap diselenggarakan langsung oleh pihak RSUP H. Adam Malik Medan. Penyelenggaraan makanan rumah
sakit dipimpin oleh seorang kepala instalasi gizi. Makanan pasien di RSUP H. Adam Malik terdiri atas makanan berdiet dan makanan biasa yang dikelola berdasarkan
siklus menu 10 sepuluh hari. Penentuan diet pasien dilakukan oleh penata gizi ruangan mencakup
kebutuhan energi dan zat-zat gizi lainnya yang telah disusun berdasarkan diagnosis penyakit pasien, kebutuhan zat gizi, serta kemampuan untuk mengonsumsi dan
mencerna makanan yang disajikan rumah sakit. Ahli gizi akan menerjemahkan ke dalam menu dan porsi makanan serta frekuensi makanan yang akan diberikan. Jumlah
makanan pasien setiap hari akan diminta kebagian administrasi permintaan makanan, dan selanjutnya akan dipersiapkan di dapur gizi dan diolah oleh juru masak.
Pengolahan makanan oleh instalasi gizi rumah sakit dilakukan berdasarkan pembagian tugas yang telah ditetapkan di dapur gizi dan dilakukan diruangan yang
telah ditetapkan. Pengolahan makanan berdiet dan makanan biasa hingga pembagian makanan dilakukan di dapur yang berbeda. Makanan berdiet yang biasa diolah adalah
diet Diabetes Mellitus DM, diet rendah purin, diet rendah protein, serta diet pada pasien anak. Makanan biasa atau makanan tidak berdiet yang diberikan juga
memperhatikan kemampuan konsumsi pasien, yang terbagi atas makanan bentuk biasa dan makanan bentuk lunak.
Instalasi gizi RSUP H. Adam Malik Medan melakukan kebijakan pendistribusian makanan yang berbeda berdasarkan kelas rawat pasien yang terdiri
Universitas Sumatera Utara
dari kelas super VIP, kelas VIP, kelas I, kelas II, dan kelas III. Hal itu disebabkan adanya perbedaan pembiayaan yang dilakukan kepada pihak rumah sakit. Dalam
pendistribusian makanan, perbedaan makanan yang diberikan berdasarkan jenis makanan terutama buah dan makanan selingan, serta tempat penyajian makanan.
Selain itu, variasi makanan setiap pasien sama untuk menghemat waktu yang dibutuhkan dalam pengolahan makanan dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
gizi setiap pasien. Pengolahan makanan oleh juru masak dimulai dari membersihkan seperti
mencuci, memotong, sampai memasak. Bahan makanan yang akan diolah selama satu hari kepada seluruh pasien terlebih dahulu dibeli melalui pemesanan kepada pemasok
dan diterima oleh tim penerima bahan makanan yang biasanya dilakukan pagi hari sebelum mempersiapkan menu siang pasien. Bahan makanan yang diterima diperiksa
oleh pegawai gizi dan dibersihkan sebelum digunakan maupun disimpan. Bahan makanan termasuk beras, lauk hewani, lauk nabati, sayur, buah, dan bumbu-bumbu,
susu, serta makanan bentuk sonde dipersiapkan dimasing-masing ruangan, kemudian diolah didapur oleh tim pengolahan makanan. Ruangan yang ada di instalasi gizi
yaitu ruang administrasi permintaan makanan pasien, ruang penyimpanan bahan kering, ruang persiapan hewani, ruang persiapan sayur dan buah, ruang persiapan
susu, dapur sonde, ruang persiapan bumbu dan jus, ruang masak, ruang distribusi makanan, serta ruang dish washing.
Penyajian makanan yang dilakukan instalasi gizi rumah sakit memegang prinsip makanan yang higiens, adekuat kepada pasien sesuai dengan diet yang
dibutuhkan, serta tepat sasaran sesuai identitas pasien. Berdasarkan prinsip tersebut,
Universitas Sumatera Utara
pegawai dapur diwajibkan menggunakan APD alat pelindung diri seperti masker, penutup kepala, celemek, dan sarung tangan dalam mengolah makanan, akan tetapi
masih ada pegawai yang tidak taat menggunakannya setiap melaksanakan tugasnya. Instalasi gizi rumah sakit sudah menetapkan standar menu, standar alat,
standar porsi sehingga makanan pasien tepat diberikan. Pada pelaksanaannya, persiapan bahan makanan, mulai pemotongan hingga penyajian ke tempat makanan
pasien tidak sama porsi yang diberikan kepada setiap pasien. Penimbangan makanan tidak ada dilakukan pada saat pembagian makanan kecuali penimbangan nasi di dapur
makanan berdiet. Oleh sebab itu, tenaga pemasak hanya memperkirakan jumlah porsi setiap pasien dari standar porsi yang sudah ditetapkan dan akhirnya mengakibatkan
berbedanya porsi setiap pasien serta mempengaruhi nilai gizi yang diterima pasien. Pendistribusian makanan pada seluruh pasien rawat inap di RSUP H. Adam
Malik dilakukan dengan cara sentralisasi. Makanan biasa dan makanan berdiet yang telah diolah dibagi sesuai dengan porsi masing-masing pasien sesuai dengan diet
yang telah ditetapkan. Pembagian makanan ke tempat makanan pasien dilakukan oleh petugas pengolahan makanan yang dibantu oleh pramusaji masing-masing ruang inap
pasien. Makanan didistribusikan menggunakan trolley setelah pembagian makanan selesai. Pramusaji mendistribusikan makanan pasien sesuai daftar nama yang telah
disediakan gizi ruangan sehingga makanan tepat diberikan kepada pasien. Disamping itu, petugas di dapur gizi mulai membersihkan seluruh ruangan serta bahan dan alat
untuk digunakan dalam mengolah makanan menu berikutnya. Peralatan makanan pasien dikutip oleh pramusaji setelah setengah jam didistribusikan makanan,
kemudian tempat makanan dan trolley akan dibersihkan oleh pramusaji.
Universitas Sumatera Utara
4.4. Penatalaksanaan Diet Pada Pasien HIVAIDS Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan