Kerangka Konsep Jenis Penelitian Sampel Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Media dan Regensia yang Diperlukan Definisi Operasional

2.11. Kerangka Konsep

Es Dawet • Dawet • Santan • Sirup gula merah • Es batu Kandungan Escherichia coli dalam es dawet Pemeriksaan Laboratorium Ada E. coli Tidak ada E. coli Permenkes RI No. 492MenkesPerIV2 010 Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2 003 Higiene sanitasi pengolahan: − Pemilihan bahan baku − Penyimpanan bahan baku − Pengolahan − Penyimpanan minuman jadi − Pengangkutan − Penyajian Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survai yang bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui kandungan dan jumlah Escherichia coli yang terdapat pada es dawet yang dijual oleh beberapa produsen serta gambaran mengenai higiene sanitasi pengolahan di kota Medan tahun 2011. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi pengambilan sampel dan observasi dilakukan di : 1. “Es Dawet Mas Tony Asli Banjarnegara”, Jln. Meteorologi Raya No. 1A Medan. 2. “Es Dawet Pujakusuma”, Jln. Sutrisno Gg. Dame 3 No. 43 Medan. 3. “Es Ratu Dawet Asli Jawa”, Jln. Vanili No. 305 Perumnas Simalingkar Medan Adapun alasan memilih lokasi tersebut sebagai lokasi penelitian adalah : − Jumlah konsumen dan pedagang dari ketiga produsen ini cukup banyak. − Tempat berjualan dekat dengan jalan raya dan mudah terkontaminasi. Pemeriksaan sampel dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular BTKL PPM Kota Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011, termasuk pengambilan data-data pendukung lainnya.

3.3. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah es dawet yang diambil atau berasal dari ketiga produsen dan pedagang es dawet tersebut. Dalam es dawet ini yang akan menjadi sampel adalah dawet, santan, sirup gula merah, dan es batu. Jumlah sampel keseluruhan adalah 12 dua belas sampel. Pemeriksaan sampel dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular BTKL PPM Kota Medan. Selain melakukan pemeriksaan laboratorium, peneliti juga melakukan observasi higiene sanitasi pengolahan pada para produsen dan pedagang minuman es dawet tersebut. 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap es dawet dan observasi terhadap produsen dan pedagang yang menjual es dawet tersebut. 3.5. Pelaksanaan Penelitian 3.5.1. Pengambilan Sampel dan Pengiriman ke Laboratorium Pengambilan sampel didasarkan pada beberapa titik kritis yang ada di dalam proses pengolahan es dawet tersebut. Titik-titik kritis ini dapat dilihat pada lembar HACCP berikut : Lembar HACCP Minuman Es Dawet Titik Pengendalia n Bahaya Cara Pengendalian Paramete r CCP Batas Kritis Nilai Targe t Pemantauan Tindaka n Koreksi Air mentah E. coli Dimasak hingga 100 °C Tidak ada E. coli E. coli = 0 Tidak ada Memasak air sampai betul- betul mendidih Dimasak ulang Proses pemasakan santan E. coli Dimasak hingga 100 °C Tidak ada E. coli E. coli = 0 Tidak ada Memasak santan sampai betul- betul mendidih Dimasak ulang Proses pemasakan sirup gula merah E. coli Dimasak hingga 100 °C Tidak ada E. coli E. coli = 0 Tidak ada Memasak sirup gula merah sampai betul- betul mendidih Dimasak ulang Pemberian es batu E. coli Es batu berasaldibuat dari air yang sudah dimasak Tidak ada E. coli E. coli = 0 Tidak ada Membeli es batu dari tempat yang terpercaya Membeli es batu yang masih dalam kemasan pabrik Cara pengambilan sampel : 1. Persiapkan segala sesuatu untuk pengambilan sampel seperti keperluan alat tulis, catatan pada formulir pemeriksaan tentang lokasi pengambilan sampel dan tanggal pengambilan serta kantong plastik tempat sampel. 2. Plastik kemudian dimasukkan ke dalam beaker glass. 3. Kemudian disterilisasi ke dalam autoclave dengan suhu 121 °C selama 10 menit. 4. Sampel diambil 3 jam setelah minuman es dawet tersebut dijual. 5. Pesan minuman yang dalam penyajiannya dipisahkan antara dawet, kuah santan, sirup gula merah, minuman yang diberi es dan minuman yang tidak diberi es. Sementara minuman dipesan lakukan observasi. 6. Kantong plastik sampel diberi nomor kode dan tanggal pengambilan dengan menggunakan spidol. 7. Sampel kemudian dimasukkan ke dalam termos es dan langsung dibawa ke laboratorium. 8. Pengiriman dilakukan secepatnya, yaitu dalam waktu 3 jam sampai di laboratorium.

3.5.2. Peralatan dan Bahan a. Alat-alat yang Diperlukan :

1. Autoclave 2. Inkubator : 37 °C dan 44 °C 3. Timbangan 4. Labu Erlenmeyer 5. Rak Tabung 6. Lampu Bunsen 7. Tabung reaksi 8. Cawan Petri 9. Pipet 10 ml 10. Kawat ose 11. Tabung Durham 12. Blender 13. Spidol 14. Kapas 15. Kulkas 16. Plastik klem

b. Media dan Regensia yang Diperlukan

1. Gram Buffer phosphate pH 7,2 2. Lactose Broth LB 3. Brilliant Green Lactose Bile Broth BGLB 2 4. Endo agar 5. Alkohol 99

3.6. Cara Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Most Probable Number MPN dilakukan dengan tabung ganda yang terdiri dari : 1. Test Perkiraan Presumptive test 2. Test Penegasan Cofirmative test

3.6.1. Test Perkiraan Presumptive test

Media yang digunakan adalah Lactose Broth LB. Cara pemeriksaan : a. Siapkan 7 tabung reaksi yang masing-masing berisi media lactose broth sebanyak 10 ml. Tabung disusun pada rak tabung dan diberi tanda. b. Ambil bahan pemeriksan yang telah disiapkan dengan pipet kemudian masukkan ke dalam : − Tabung 1 sd 5 masing-masing sebanyak 10 ml − Tabung ke 6 sebanyak 1 ml − Tabung ke 7 sebanyak 0,1 ml − Masing-masing tabung tersebut digoyang-goyang agar spesimen dan media tercampur. c. Inkubasikan pada suhu 35-37 °C selama 24 jam. Setelah 24 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas pada tabung Durham. d. Catat semua tabung yang menunjukkan peragian lactose pembentukan gas. − Bila terbentuk gas pada tabung dinyatakan positif +, dan dilanjutkan dengan test penegasan. − Apabila test dalam waktu 24 jam tidak membentuk gas, dimasukkan ke inkubator kembali pada suhu 37 °C selama 24 jam. Bila terbentuk gas pada tabung Durham maka hasil menunjukkan positif + dan test dilanjutkan dengan test penegasan. − Bila test negatif - berarti Coliform negatif - dan tidak perlu dilakukan test penegasan.

3.6.2. Test Penegasan Cofirmative test

Media yang digunakan adalah Brilliant Green Lactose Bile Broth BGLB 2 . Test ini untuk menegaskan hasil positif dari test perkiraan. Cara pemeriksaan : a. Dari tiap-tiap tabung presumptive yang positif, dipindahkan 1-2 ose ke dalam tabung confirmative yang berisi 10 ml BGLB 2 . b. Satu seri tabung BGLB 2 diinkubasikan pada suhu 35-37 °C selama 24-48 jam untuk memastikan adanya coliform dan satu seri yang lain diinkubasikan pada suhu 44 °C selama 24 jam untuk memastikan adanya coliform tinja. c. Pembacaan dilakukan setelah 24-28 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB 2 yang menunjukkan positif gas.

3.6.3. Pembacaan Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Pembacaan hasil dari test penegasan dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya gas, baik pada seri tabung yang diinkubasi pada suhu 37 °C maupun pada seri tabung yang diinkubasi pada suhu 44 °C. Angka yang diperoleh dicocokkan dengan table MPN, maka akan diperoleh indeks MPN coliform untuk tabung yang diinkubasi pada suhu 37 °C dan indeks MPN Escherichia coli untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 44 °C.

3.7. Definisi Operasional

1. Es dawet adalah minuman yang dijual oleh pedagang kaki lima kepada masyarakat umum yang terdiri dari dawet, santan kelapa, gula merah serta es. 2. Kandungan Escherichia coli dalam es dawet adalah jumlah Escherichia coli yang ditemukan dalam es dawet yang merupakan indikator pencemaran dalam minuman tersebut, yang jumlah tersebut dilihat berdasarkan hasil uji di laboratorium dengan menggunakan metode Most Probable Number MPN atau Angka Paling Mungkin tumbuhnya bakteri. 3. Pemeriksaan laboratorium adalah kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan alat dan cara kerja tertentu di dalam suatu ruangan khusus yakni Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular BTKL PPM Medan. 4. Ada E. coli adalah terdapatnya sejumlah bakteri Escherichia coli di dalam minuman es dawet yang menunjukkan bahwa minuman tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes RI No. 492MenkesPerIV2010, yaitu 0 dalam 100 ml sampel. 5. Tidak ada E. coli adalah tidak terdapatnya sejumlah bakteri Escherichia coli di dalam minuman es dawet yang menunjukkan bahwa minuman tersebut memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Permenkes RI No. 492MenkesPerIV2010, yaitu 0 dalam 100 ml sampel. 6. Higiene sanitasi makanan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia, meliputi : a. Pemilihan bahan baku minuman es dawet adalah pemilihan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan minuman es dawet yang meliputi tepung beras, tepung tapioka, air, pandan, kelapa, garam dan sirup gula merah. b. Penyimpanan bahan minuman es dawet adalah peletakan bahan pembuat minuman es dawet pada tempat yang tertutup rapat, tidak terjangkau tikus, serangga dan binatang pengganggu lainnya, misalnya di dalam lemari. c. Pengolahan minuman es dawet adalah proses pencampuran semua bahan- bahan pembuat minuman es dawet, mulai dari pengadukan semua bahan dawet, perebusan, pencetakan dawet dan pemasakan santan. d. Penyimpanan minuman es dawet adalah minuman es dawet yang sudah jadi ditempatkan pada tempat yang tidak tercemar debu, tertutup dan tidak terjangkau oleh tikus, serangga dan binatang pengganggu lainnya. e. Pengangkutan minuman es dawet adalah pemindahan minuman es dawet dari tempat pengolahan ke tempat penjualan dengan menggunakan gerobak dorong. f. Penyajian minuman es dawet adalah menyajikan minuman es dawet ke konsumen dengan menggunakan peralatan yang bersih dan penyaji yang berpakaian bersih dan rapi serta harus berada pada lokasi yang terhindar dari pencemaran yang diakibatkan oleh debu, asap, serangga dan tikus serta tidak berdekatan dengan sumber pencemaran antara lain tempat pembuangan sampah umum.

3.8. Aspek PengukuranObservasi

Dokumen yang terkait

Higiene Sanitasi Pengelolaan Dan Pemeriksaan Kandungan Escherichia Coli Dalam Mie Gomak Uang Dijual Di Pasar Sidikalang Tahun 2012

2 64 105

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Analisis Escherichia coli dan Higiene Sanitasi pada Minuman Es Teh yang Dijual di Pajak Karona Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

15 91 95

Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

9 100 88

Higiene Sanitasi dan Analisa Eschericia coli Pada Minuman Es Kelapa Muda Yang Dijual Di Taman Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2012

32 157 107

Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan dan Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Mayjen H.A.Thalib Kabupaten Kerinci Tahun 2011

36 161 102

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Higiene dan Sanitasi 2.1.1. Pengertian Higiene dan Sanitasi - Analisis Escherichia coli dan Higiene Sanitasi pada Minuman Es Teh yang Dijual di Pajak Karona Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

0 0 35

Analisis Escherichia coli dan Higiene Sanitasi pada Minuman Es Teh yang Dijual di Pajak Karona Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

0 1 13