Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

35 1. Distribusi Pohon Beringin Berdasarkan hasil survei terdapat dua jenis Ficus yakni Ficus benjamina dan Ficus ribes. Dalam penggunaan istilah untuk kedua spesies tersebut dalam penelitian ini digunakan istilah beringin. Penelitian dilakukan di kawasan Kota Yogyakarta. Lokasi penelitian dipilih berdasarkan keberadaan pohon beringin yang tumbuh pada lokasi yang meliputi; tepi jalan raya, halaman perkantoraninstansi, lapangan terbuka, dan Kebun Binatang Gembira Loka KBGL. Langkah pengukuran distribusi pohon beringin adalah sebagai berikut: a. Memilih lokasi yang terdapat pohon beringin tepi jalan raya, halaman perkantoraninstansi, lapangan terbuka, dan KBGL. b. Mengukur ukuran pohon melalui parameter diameter setinggi dada dan tinggi pohon. c. Menentukan titik koordinat pohon beringin menggunakan GPS. d. Membuat peta distribusi beringin di Kota Yogyakarta. e. Menghitung jumlah beringin yang tersensus berdasarkan kategori jumlah pada lokasi penelitian untuk menentukan kemelimpahan jenis beringin. 2. Ukuran Pohon Beringin a. Diameter batang setinggi dada atau Diameter at The Breast Height DBH Pengukuran diameter setinggi dada diperoleh dari pengukuran keliling batang pada pohon beringin setinggi 130 cm dari permukaan tanah. Berikut adalah langkah pengukuran DBH pada pohon beringin: 36 1 Menentukan pohon yang akan diukur sesuai dengan kriteria. 2 Melingkarkan pita meter pada batang pohon. 3 Melihat angka pada skala satuan centimeter cm. 4 Mencatat angka yang diperoleh. 5 Mengkonversi angka yang didapatkan ke dalam diameter menggunakan persamaan sebagai berikut: Diameter = K π Keterangan: K = Keliling π = 3.14 6 Diameter yang telah didapatkan digunakan untuk menentukan kategori habitus dengan mengelompokkan ke dalam kelas DBH pohon Tabel 2. Tabel 2. Klasifikasi Kelas DBH Pohon No Kelas Habitus Ukuran 1 D1 Semai Tinggi 150 cm 2 D2 Pancang Tinggi 150 cm, DBH 10 cm 3 D3 Tiang 10 cm DBH 20 cm 4 D4 Pohon DBH 20 cm Sumber: Wijana 2014: 20. Kriteria pohon beringin yang diukur diameternya adalah sebagai berikut: 1 Diameter batang diukur pada ketinggian batang normal setinggi dada 130 cm dari pangkal batang. 2 Pohon yang diukur adalah pohon dengan habitus pancang, tiang, dan pohon. 37 3 Batang pohon yang diukur tidak memiliki akar nafas. Terdapat beberapa pohon beringin yang tidak memenuhi kriteria, maka dalam pengukuran diameter setinggi dada terdapat beberapa batasan meliputi: 4 Pohon dengan batang berakar nafas, bonsai, dan ketinggian batang dibawah 130 cm maka keliling batang tidak diukur. 5 Pohon dengan habitus semai dan epifit maka keliling batang tidak diukur. 6 Batang pohon yang berakar nafas tetap diukur kelilingnya dengan syarat masih dapat ditoleransi kepadatan akar nafasnya Gambar 7. Gambar 7. Akar Nafas pada Batang Pohon Beringin yang Dapat Ditoleransi Sumber: Dokumentasi Pribadi. b. Tinggi pohon beringin Pengukuran tinggi pohon beringin dengan mengggunakan metode Abney Level untuk memperoleh jarak, sudut bawah, dan sudut atas pohon. Angka tinggi pohon diperoleh melalui perhitungan dengan persamaan sebagai berikut: