Tinjauan Umum tentang Beringin

27 “buah peer” dan memiliki lubang ostiol di bagian ujungnya. Bunga berkelamin dua, berumah satu dan atau dua. Bunga jantan memiliki daun tenda bunga 4 dan stamen berjumlah 4, kepala sari beruang dua. Bunga betina memiliki daun tenda bunga 4, bebas dan atau melekat, tidak rontok dan membesar setelah mekar. Bakal buah menumpang dan atau tenggelam, beruang 1, bakal biji berjumlah 1, tangkai putik berjumlah 1 sampai 2. Sebagian dari bunga berubah bentuk menjadi bunga gall bunga yang disebabkan oleh adanya serangga yang tumbuh di dalamnya. 4. Kegunaan Beringin Menurut Heyne 1987, tumbuhan beringin sering ditanam di alun-alun dan halaman serta sangat dinilai tinggi oleh penduduk. Secara teknis, pohon ini bernilai rendah sama seperti jenis Ficus lainnya. Tumbuhan ini juga berkhasiat untuk obat-obatan yaitu pada bagian akar udara dan daun. Akar nafas pohon beringin bermanfaat untuk mengatasi pilek, demam, radang amandel, dan rematik. Daunnya bermanfaat untuk mengatasi malaria, radang usus akut, disentri, dan influenza Desyanti, 2012: 12. Dari aspek lingkungan, pohon Ficus berperan dalam menjaga siklus air serta mencegah erosi karena secara alami struktur perakaran lateralnya yang dalam mampu mencengkram tanah dengan baik. Tajuknya yang tebal dapat menyerap CO 2 dalam jumlah yang relatif tinggi dan polutan lainnya dari udara Ulum, 2009. 28

G. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Distribusi Pohon Beringin Peta Distribusi Beringin dalam Mereduksi Bahan Pencemar Udara Timbal Pb Debu Pengetahuan Masyarakat tentang Pohon Beringin Mitologi Lingkungan Sejarah Ukuran pohon Beringin DBH Tinggi Pohon Umur CC Basal Area Gambar 6. Kerangka Berpikir Penelitian Pemangkasan PotBis Luas CC Eksistensi Masyarakat tradisional 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Menurut Sugiyono 2015: 7-8, penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme yang memandang bahwa suatu realitas, gejala ataupun fenomena dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkret, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Sebaliknya penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertumpu pada filsafat postpositivisme dengan paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang bahwa relaitas sosial sebagai sesuatu yang holistik, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif reciprocal. Berdasarkan kajian tersebut, dalam penelitian ini dibedakan ke dalam dua metode. Penelitian kuantitatif menggunakan metode observasi sedangkan penelitian kualitatif menggunakan metode survei wawancara. Distribusi pohon beringin, ukuran pohon beringin, dan kemampuan pohon beringin dalam mereduksi pencemar udara logam berat timbal Pb dan debu tergolong ke dalam penelitian kuantitatif. Pengetahuan masyarakat tentang pohon beringin digolongkan ke dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif disebut juga sebagai metode artistik dan interpretif karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : Penelitian dilakukan pada kawasan administrasi Kota Yogyakarta, Laboratorium Riset Biologi FMIPA UNY, dan Laboratorium Instrumen SMK Sekolah Menengah Teknologi Industri SMTI Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016 sd Januari 2017.

C. Objek dan Subjek Penelitian

Objek dan subjek dalam penelitian ini adalah beringin dan abdi dalem Keraton Yogyakarta.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Populasi penelitian dalam metode observasi meliputi seluruh jenis pohon beringin yang berada di tepi jalan raya, halaman perkantoraninstansi, lapangan terbuka, Kebun Binatang Gembira Loka KBGL di Kota Yogyakarta. Populasi penelitian dalam metode survei meliputi populasi masyarakat abdi dalem Keraton Yogyakarta. 2. Sampel Sampel penelitian dalam metode observasi individu pohon yang berada paling dekat dengan lampu lalu lintas lalin dan memenuhi kriteria yang disyaratkan. Sampel penelitian dalam metode survei ini meliputi seluruh masyarakat abdi dalem Keraton Yogyakarta yang menjadi sampling penelitian. 31

E. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Dalam penelitian ini digunakan alat untuk mengambil data dan alat pendukung dalam pengolahan data. a. Alat yang digunakan untuk mengambil data meliputi: 1 GPS 76 CSX 2 Meteran pita 3 Clinometer 4 Gelas ukur 5 Oven 6 Aluminium foil 7 Gunting 8 Pisau 9 Kuas 10 Timbangan analitik 11 Cawan Furnace 12 Tanur 13 Labu ukur 14 Perangkat AAS 15 Alat tulis dan papan jalan 16 Kamera digital.