Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 Pembangunan Kota Yogyakarta khususnya penataan Ruang Terbuka Hijau Jalan RTHJ memanfaatkan beberapa pohon seperti yang banyak dijumpai meliputi Beringin, Angsana, Glodogan, Pohon Kupu-kupu, Palem, Asem, dan Tanjung. Tumbuhan tersebut banyak dijumpai di tepi jalan raya sebagai tumbuhan penghijau jalan. Pohon beringin Ficus spp. ini banyak ditanam di tepi jalan raya dengan label keterangan nama ilmiah beringin Ficus benjamina dari DLH Kota Yogyakarta walaupun belum seluruhnya. Namun demikian, kemelimpahan distribusi beringin Ficus spp. di Kota Yogyakarta belum dilakukan oleh pihak DLH Kota Yogyakarta. Beringin Ficus spp. yang tersebar khususnya di RTHJ Kota Yogyakarta dapat dijadikan sebagai salah satu upaya dalam mitigasi pencemaran udara. Beringin Ficus spp. memiliki tajuk yang rapat dan tebal sehingga pohon ini dapat digunakan sebagai tanaman penghijauan yang berfungsi dalam mereduksi polutan khususnya dari aktivitas kendaraan bermotor. Aktivitas transportasi kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Diperkirakan pada tahun 2020 setengah dari jumlah penduduk Indonesia akan menghadapi permasalahan pencemaran udara perkotaan yang didominasi oleh emisi kendaraan bermotor. Logam berat timbal Pb merupakan salah satu emisi kendaraan bermotor yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain timbal, debu juga merupakan komponen yang ikut serta dalam mencemari udara Kusminingrum Gunawan, 2008. 5 Perlu dilakukan program pengelolaan dan pengendalian pencemaran udara di daerah perkotaan. Sebagai langkah awal dapat dilakukan kegiatan observasi untuk mengetahui kemelimpahan distribusi beringin Ficus spp. dan efektivitasnya dalam menyerap komponen pencemar udara khususnya timbal Pb dan debu. Sejauh mana masyarakat memandang pohon beringin Ficus spp. dari perspektif lingkungan, mitologi dan sejarah juga perlu dilakukan. Dengan demikian, dapat ditentukan prioritas pengelolaan dan pengendalian yang tepat.

B. Identifikasi Masalah

Perlunya pemaknaan eksistensi dan distribusi pohon beringin dalam perspektif ilmiah sebagai upaya pemantapan perlindungan warisan budaya, pemantauan Ruang Terbuka Hijau RTH dan upaya mitigasi pencemaran udara perkotaan. Beberapa permasalahan yang terdapat pada pohon beringin adalah sebagai berikut: 1. Pemaknaan terhadap eksistensi pohon beringin oleh masyarakat Kota Yogyakarta. 2. Distribusi pohon beringin di berbagai lokasi di Kota Yogyakarta. 3. Ukuran batang, tajuk, dan akar beringin. 4. Kemampuan organ-organ tumbuhan beringin dalam menjerap dan menyerap logam-logam berat dari tanah, udara, dan air. 5. Peran arsitektur pohon beringin dalam siklus hidrologi intersepsi dan transpirasi. 6 6. Respon masyarakat Kota Yogyakarta terhadap beringin sebagai pohon penghijauan. 7. Kerusakan infrastruktur kota oleh pohon beringin karena tingginya daya adaptasi pohon beringin. 8. Peran pohon beringin dalam ekologi hutan. 9. Simbiosis mutualisme antara tawon Agaonidae dengan bunga sikonium beringin. 10. Stabilitas mutualisme antara tawon dengan bunga sikonium beringin satu spesies beringin bersimbiosis dengan beberapa jenis tawon. 11. Profil bunga sikonium beringin. 12. Preferensi habitat pohon, hemi-epifit dan epifit beringin. 13. Keanekaragaman jenis beringin di Kota Yogyakarta.

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi: 1. Bagaimanakah perspektif eksistensi beringin bagi masyarakat tradisional Kota Yogyakarta? 2. Bagaimanakah distribusi dan kemelimpahan jumlah beringin di Ruang Terbuka Hijau RTH Kota Yogyakarta? 3. Bagaimanakah variasi ukuran beringin di Kota Yogyakarta? 4. Apakah beringin dapat mereduksi polutan udara? 5. Apakah masyarakat tradisional Kota Yogyakarta mengetahui pengetahuan tentang beringin? 7

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: 1. Bagaimanakah perspektif masyarakat tradisional Kota Yogyakarta terhadap eksistensi beringin? 2. Bagaimanakah distribusi dan kemelimpahan jumlah beringin di Kota Yogyakarta? 3. Bagaimanakah ukuran pohon beringin di Kota Yogyakarta? 4. Bagaimanakah kemampuan tumbuhan beringin dalam mereduksi polutan di udara dalam upaya mitigasi pencemaran udara di Kota Yogyakarta? 5. Bagaimanakah pengetahuan masyarakat tradisional Kota Yogyakarta tentang beringin? E. Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui: 1. Perspektif masyarakat tradisional Kota Yogyakarta terhadap eksistensi beringin. 2. Distribusi dan kemelimpahan jumlah beringin di Kota Yogyakarta. 3. Ukuran pohon beringin di Kota Yogyakarta. 4. Kemampuan tumbuhan beringin dalam mereduksi polutan di udara dalam upaya mitigasi pencemaran udara. 5. Pengetahuan masyarakat tradisional Kota Yogyakarta tentang pohon beringin. 8

F. Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini meliputi: 1. Bagi Instansi Terkait a. Memberikan informasi distribusi beringin di Kota Yogyakarta. b. Memberikan informasi peran pohon beringin dalam mitigasi kerusakan lingkungan. 2. Bagi Masyarakat a. Memantapkan peran masyarakat dalam menjaga keunikan tumbuhan sebagai warisan budaya cultural ancient dalam upaya pemantapan mitigasi kerusakan lingkungan melalui perspektif ilmiah.

G. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini meliputi: 1. Berdasarkan hasil survei lapangan terdapat dua jenis marga Ficus yang memiliki ciri morfologi hampir sama. Akan tetapi, jika diteliti dengan seksama keduanya memiliki perbedaan. Kedua jenis tersebut adalah beringin Ficus benjamina dan preh Ficus ribes. Kedua jenis berasal dari marga yang sama, masyarakat lebih mengenal kedua jenis tersebut dengan sebutan beringin. Istilah beringin digunakan untuk mewakili kedua jenis ini. Observasi distribusi beringin dilakukan pada semua beringin yang berada di jalur hijau jalan tepi jalan Kota Yogyakarta, lapangan terbuka, halaman perkantoraninstansi, dan Kebun Binatang Gembira Loka KBGL.