Teknik Pengumpulan Data PENDIDIKAN KARAKTER MANDIRI PADA SISWA KELAS IV DI SD UNGGULAN AISYIYAH BANTUL.

50 2. Sumber Sekunder Sugiyono 2015: 309 sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Adapun sumber data sekunder meliputi dokumen-dokumen berupa rencana kerja sekolah, program kerja sekolah, kurikulum, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, papan slogan, dan foto yang yang berkaitan dengan pendidikan karakter mandiri pada siswa kelas IV SD Unggulan Aisyiyah Bantul

E. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono 2015: 308 teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari pengumpulan data menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Observasi Wina Sanjaya 2013: 270 observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi. Sementara itu, Nasution Sugiyono, 2015: 310 menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. 51 Selanjutnya menurut Wina Sanjaya 2013: 272 dari sifat hubungan observer dan observant, maka dapat dibedakan antara observasi partisipatif dan observasi non-partisipatif. Selanjutnya dari persiapan maupun cara pelaksanaannya, observasi bisa bersifat sistematis atau insidental. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi non-partisipatif, yaitu observer atau peneliti murni bertindak sebagai pengamat. Peneliti mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan tentang pendidikan karakter mandiri pada siswa kelas IV SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Kemudian dari segi persiapan maupun cara pelaksanaan yang digunakan, peneliti menggunakan observasi sistematis karena observasi telah dipersiapkan terlebih dahulu baik yang berkaitan dengan aspek yang akan diobservasi, waktu, tempat, observasi maupun alat observasi yang digunakan. Peneliti membuat pedoman observasi sebagai acuan dasar agar proses observasi dapat tetap fokus dan tidak keluar dari konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu mendeskripsikan pendidikan karakter mandiri pada siswa kelas IV SD Unggulan Aisyiyah Bantul. 2. Wawancara Wina Sanjaya 2013: 263 wawancara interview adalah teknik penelitian yang dilaksanakan dengan cara berdialog baik secara langsung tatap muka maupun melalui saluran media tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data. Sementara itu Sugiyono 2015: 317 wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus 52 diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Esterberg Sugiyono, 2015: 319 mengemukakan beberapa macam-macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Dalam pengumpulan data di lapangan peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur dengan alasan jenis wawancara ini tergolong dalam kategoi in- depth interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Jenis wawancara ini bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-ide dari responden. Sebelum melakukan kegiatan wawancara, peneliti terlebih dahulu membuat pedoman wawancara agar proses pelaksanaan tetap fokus dan tidak keluar dari konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu mendeskripsikan pendidikan karakter mandiri pada siswa kelas IV SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Wawancara yang dilakukan bersifat terbuka dan fleksibel, sementara itu pedoman wawancara digunakan sebagai acuan. 3. Dokumentasi Sugiyono 2015: 329 dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen tersebut merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara, akan lebih atau dapat dipercaya dengan didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang. 53 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan catatan harian siswa, catatan guru, program sekolah, kurikulum sekolah, tata tertib sekolah, foto-foto kegiatan sekolah, dan perilaku siswa. Peneliti juga mengambil dokumentasi berupa papan slogan di lingkungan sekolah. Selain itu peneliti juga menggunakan data apapun yang berkaitan dengan pendidikan karakter mandiri di SD Unggulan Aisyiyah Bantul.

F. Instrumen Penelitian