Metode 1,1-Dyphenyl-2-Pycrylhydrazyl DPPH

23 4 Tebal larutan Jika digunakan kuvet dengan tebal yang berbeda maka akan memberikan spektrum serapan yang berbeda. 5 Lebar celah Makin lebar celah slit width, maka semakin lebar pula serapan band width dimana cahaya semakin polikromatis sehingga resolusi dan puncak-puncak kurva tidak sempurna.

D. Metode 1,1-Dyphenyl-2-Pycrylhydrazyl DPPH

Metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil DPPH merupakan metode yang paling sering digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan tanaman obat Shivaprasad et al., 2005. Metode DPPH merupakan metode yang sederhana, cepat, sensitif, dan reprodusibel untuk pengujian aktivitas antioksidan Savatovic et al, 2012. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui parameter konsentrasi yang ekuivalen memberikan 50 efek aktivitas antioksidan IC 50 Molyneux, 2004 Radikal DPPH merupakan suatu senyawa organik yang mengandung nitrogen tidak stabil dengan absorbansi kuat pada λ max 517 nm dan berwarna ungu gelap Molyneuk,2003. Prinsip dari metode DPPH adalah reduksi larutan metanolik radikal bebas berwarna DPPH dengan cara penangkapan radikal bebas Shivaprasad et al., 2005. Adanya elektron yang tidak berpasangan dari DPPH memberikan serapan kuat pada 517 nm. Ketika elektronnya menjadi berpasangan oleh keberadaan penangkap radikal bebas senyawa antioksidan, maka absorbansinya akan menurun 24 secara stokiometri sesuai jumlah elektron yang diambil. Keberadaan senyawa antioksidan dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning Dehpour, Ebrahimzadeh, Fazel, and Mohammad, 2009. Penurunan intensitas warna yang terjadi disebabkan oleh berkurangnya ikatan rangkap terkonjugasi pada DPPH. Hal ini dapat terjadi apabila adanya penangkapan satu elektron oleh zat antioksidan, menyebabkan tidak adanya kesempatan bagi elektron tersebut untuk beresonansi. Perubahan absorbansi yang terjadi akibat reaksi ini telah digunakan secara luas untuk menguji kemampuan beberapa molekul sebagai penangkap radikal bebas Dinis, 1994. Gambar 2. Perubahan warna larutan pada reaksi radikal DPPH dengan Antioksidan Witt, Lalk, Hager, dan Voigt, 2010 Menurut Arianto cit Armala 2009, tingat kekuatan antioksidan senyawa uji dengan menggunakan metode DPPH dapat digolongkan berdasarkan nilai IC 50 dinyatakan dalam tabel III. 25 Tabel III. Tingkat Kekuatan Antioksidan dengan Metode DPPH Intensitas nilai IC 50 Sangat Kuat 50 µgMl Kuat 50 -100 µ gmL Sedang 101 – 150 µgmL Lemah 150 µ gmL Pengujian antioksidan secara kualitatif dengan metode DPPH dilakukan secara kromatografi lapis tipis. Zat yang telah terelusi disemprot dengan reagen DPPH 0,4 mM dalam metanol untuk mendeteksi ada tidaknya senyawa antioksidan Masoko and Eloff, 2007. Berdasarkan beberapa sumber acuan, panjang gelombang yang dapat digunakan sebagai working wavelength adalah 515-520 nm. Waktu Operating Time OT yang optimal adalah 30 menit, namun pada beberapa substrat yang berbeda dapat digunakan waktu yang lebih singkat 5 atau 10 menit Molyneux, 2004.

E. Ekstraksi