Identifikasi golongan senyawa tanin

72 Pengujian dengan logam Zn dilakukan untuk mendeteksi golongan senyawa glikosida-3- flavonoid, hasil pengujian menunjukkan hasil yang negatif. Pengujian dengan logam magnesium dilakukan untuk mendeteksi adanya flavonoid golongan senyawa favon, kalkon, dan auron, hasil pengujian juga menunjukkan hasil yang negatif. Berdasarkan hasil uji dengan KLT, dan skrining fitokimia, dapat disimpulkan bahwa sampel ekstrak etanolik bunga melinjo positif mengandung senyawa flavonoid, namun bukan termasuk flavonoid golongan glikosida-3-flavonoid, flavon, kalkon, dan auron.

2. Identifikasi golongan senyawa tanin

Identifikasi senyawa tanin dilakukan untuk mengetahui jenis senyawa tanin yang terdapat dalam ekstrak etanolik bunga melinjo. Identifikasi senyawa tanin ini dilakukan dengan menggunakan serbuk selulosa sebagai fase diam, dan sebagai pembanding digunakan larutan asam tanat. Untuk fase gerak digunakan beberapa sistem pengembang diantaranya: a. n-butanol : asam asetat glasial : air 4:1:5, dengan pereaksi besi III klorida 1. b. Metanol : etil asetat 4:1, dengan pereaksi alumunium III klorida 1. c. Etil asetat : metanol : asam asetat 6 : 14 :1, dengan pereaksi alumunium klorida 5. Pengembangan dilakukan dengan beberapa sistem dengan tujuan untuk mencari eluen terbaik yang diharapkan mampu memisahkan komponen senyawa tanin yang terdapat dalam ekstrak etanolik bunga melinjo dengan baik. Eluen yang 73 baik adalah eluen yang mampu memisahkan senyawa dalam jumlah banyak yang ditandai dengan munculnya noda. Setelah proses elusi selesai, bercak dideteksi dibawah sinar UV pada panjang gelombang 254 nm dan 365 nm. Kemudian dilanjutkan deteksi menggunakan pereaksi semprot yang telah ditentukan. Data dari hasil elusi dengan KLT menggunakkan beberapa sistem disajikan dalam tabel VII berikut. Tabel VII. Hasil deteksi bercak dengan menggunakan sistim KLT menggunakan beberapa eluen Eluen Rf sampel Rf pembanding Keterangan n-butanol : asam asetat glasial : air 4:1:5 0,68 0,65 Kedua bercak terelusi dengan baik. Dideteksi dibawah sinar UV 365nm kedua bercak terlihat dengan jelas. Tanin dalam sampel melinjo diperkirakan merupakan asam tanat karena memiliki nilai Rf yang berdekatan. Kedua bercak berwarna coklat kehitaman setelah direaksikan dengan FeCl 3 1, sehingga senyawa dalam sampel positif merupakan senyawa tanin. Etil asetat : metanol : asam asetat 6 : 14 :1 0,73 0,75 Sampel terelusi sempurna. Dideteksi dibawah sinar UV 365 nm, kedua bercak terlihat jelas. Setelah direaksikan dengan AlCl 3 5, bercak menjadi semakin jelas dan membentuk spot sempurna. Dari nilai Rf yang berdekatan dapat diperkirakan bahwa tanin yang terdapat di dalam sampel merupakan asam tanat. Metanol : etil asetat 4:1 0,7 0,5 Kedua bercak terelusi sempurna. Dideteksi dibawah sinar UV 365 nm, kedua bercak terlihat jelas. Setelah direaksikan dengan AlCl 3 1, bercak menjadi semakin jelas. Hasil elusi menunjukkan perbedaan dalam nilai Rf, sehingga dapat dikatakan sampel bunga melinjo memiliki tanin yang berbeda jenis dengan pembanding asam tanat. 74 Dari data pada tabel VII terlihat bahwa dengan menggunakan dua sistim elusi yaitu n-butanol : asam aetat glasial : air, dan sistim etil asetat : metanol : asam asetat, menunjukkan hasil yang sangat mirip. Nilai Rf yang ditunjukkan dari kedua pelarut ini juga menunjukkan kedekatan yang dapat berati bahwa sampel ekstrak etanolik bunga melinjo memiliki jenis senyawa tanin yang sama dengan larutan pembanding yang digunakan yaitu asam tanat. Pada sistem yang ketiga yaitu menggunakan metanol : etil asetat, terlihat adanya perbedaan nilai Rf. Perbedaan nilai Rf ini menunjukkan bahwa senyawa tanin yang terdapat dalam sampel berbeda dengan senyawa tanin dalam larutan pembanding. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa jenis tanin yang terdapat dalam sampel berbeda atau bukan merupakan asam tanat. Perbedaan ini tidak terlihat dalam dua sistem elusi yang sebelumnya. Oleh karena itu, disini terlihat bahwa penting menggunakan berbagai sistem elusi untuk mendeteksi suatu senyawa yang dilakukan dengan metode KLT. 75 A B C Gambar 15. Hasil KLT identifikasi senyawa tanin. A n-butanol : asam asetat glasial : air

4:1:5, dengan pereaksi FeCl

3

1. B etilasetat : metanol : asam asetat 6:14:1 dengan pereaksi AlCl