dukungan dari guru mata pelajaran yang menggunakan pemberian tugas browsing.
3. Partisipasi siswa dalam presentasi hasil tugas pada siklus I, siswa dengan predikat nilai baik sebanyak 13 siswa dengan persentase 48,75
meningkat menjadi 87.38 atau sebaynyak 30 siswa pada siklus II. Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan sebanyak 8 siswa atau
32,88 pada siklus I meningkat menjadi 25 siswa atau 75,51 pada siklus II. Serta partisipasi siswa dalam mengerjakan tugas pada siklus I
terdapat 25 siswa atau 78,13, meningkat menjadi 32 siswa atau 90,57 pada siklus II.
4. Pembelajaran dengan pemberian tugas browsing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dimana hasil belajar siswa mengalami
peningkatan. Pada siklus I siswa yang tuntas dilihat dari nilai rata-rata siswa 70,67 meningkat lagi pada siklus 2 dimana nilai rata-rata pada
siklus ke 2 meningkat yaitu 77,69 dan banyaknya siswa yang sudah mencapai nilai KKM 70 sudah melebihi 75 yaitu 89,47 atau 34 siswa
dari 38 siswa.
B. Implikasi
1. Implikasi teoretis penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Sistem Pemindah
Tenaga dalam penerapan pembelajaran dengan pemberian tugas
browsing. Penguasaan konsep pembelajaran Sistem Pemindah Tenaga
dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil bejalar siswa selama
pembelajaran dan hasil belajar kognitif siswa. Siklus I sampai dengan siklus II dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang positif dari
kegiatan pembelajaran siswa. Siswa menjadi lebih aktif dalam merespon pembelajaran Sistem Pemindah Tenaga. Hasil belajar kognitif siswa juga
menjadikan siswa merasa puas terhadap hasil yang mereka capai. Beberapa siswa yang mengakui tidak bisa Sistem Pemindah Tenaga
menjadi termotivasi untuk meningkatkan kemampuan Sistem Pemindah Tenaga. Selain itu, siswa merasa lebih percaya diri dalam melakukan
pembelajaran di dalam kelas. 2. Implikasi praktis penelitian ini memberikan gambaran secara jelas bahwa
penerapan pembelajaran dengan pemberian tugas browsing dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sistem Pemindah
Tenaga. Hasil penelitian tersebut menjadikan guru mata pelajaran Sistem Pemindah Tenaga termotivasi untuk melakukan peningkatan hasil belajar
siswa di kelas lain dengan menerapkan pembelajaran dengan pemberian tugas browsing karena pembelajaran ini adalah pembelajaran yang
sederhana dan mudah diterapkan. Selain itu, guru mata pelajaran Sistem Pemindah Tenga juga menjadi lebih optimis dalam melakukan perbaikan
dari metode pembelajaran yang selama ini diterapkan, yaitu dengan menjadikan ceramah sebagai sebuah sarana dan bukan yang utama dalam
memberikan pemahaman materi pembelajaran Sistem Pemindah Tenaga yang menyenangkan bagi siswa.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian tidakan kelas harusnya lebih mementingkan proses saat pembelajaran berlangsung dimana guru sebagai intrumen yang digunakan
untuk mengambil data yang ada, namun pada penelitian ini lebih mementingkan hasil penelitiannya dari pada prosesnya dengan alasan di SMK
Boedi Oetomo 2 Gandrungmangu belum tersedia fasilitas internet yang memadai, sehingga tugas yang diberikan kepada siswa tidak diamati secara
langsung dan bersifat take home atau dikerjakan di luar sekolah.
D. Saran