Tujuan Belajar Tinjauan Pustaka 1. Upaya Peningkatan Hasil Belajar

13

c. Tujuan Belajar

Beranjak dari pemahaman bahwa belajar merupakan usaha atau proses, maka belajar memiliki tujuan yang merupakan sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bermakna bagi siswa. Berkaitan dengan tujuan belajar, Suharjo 2006: 85 berpendapat bahwa tujuan belajar yang eksplisit diusahakan dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan instructional effects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effects. Bentuknya berupa, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, disiplin dan sebagainya yang merupakan penghayatannya dalam keterlibatanannya secara aktif dalam proses pembelajaran. Hamalik 2011: 79 memberikan pernyataan terhadap tujuan belajar yang menurutnya: Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen, yaitu: Pertama, tingkah laku terminal. Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar yang menentukan tingkah laku siswa setelah belajar. Kedua, kondisi-kondisi tes. Komponen kondisi tes tujuan belajar menentukan situasi dimana siswa dituntut mempertunjukkan tingkah laku terminal. Ada tiga jenis kondisi yang dapat mempengaruhi perilaku tes antara lain: 1 alat dan sumber yang harus digunakan oleh siswa dalam upaya 14 mempersiapkan diri untuk menempuh suatu tes, misalnya buku sumber; 2 tantangan yang disediakan terhadap siswa, misalnya pembatasan waktu untuk mengerjakan tes; 3 cara menyajikan informasi, misalnya: dengan tulisan atau dengan rekaman, dan sebagainya. Keempat, Ukuran-ukuran perilaku. Komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang ukuran yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa. Berdasarkan uraian mengehaui tujuan belajar di atas, maka tujuan belajar mencakup dua hal yakni tujuan instruksional dan tujuan pengiring yang dapat diketahui melalui serangkaian komponen seperti tingkah laku, kondisi-kondisi tes, serta ukuran perilaku. Tujuan belajar berupa tujuan instruksional dan tujuan pengiring dapat dikonstruk sejak awal perencanaan hingga evaluasi dalam pembelajaran tematik melalui materi, metode, media, kegiatan serta evaluasi.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGUASAAN ISTILAH ASING DENGAN HASIL BELAJAR MENGOLAH MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI.

7 17 18

ANALISIS PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MELALUI KEGIATAN UNIT PRODUKSI PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TATA BOGA KOMPETENSI KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 9 BANDUNG.

0 2 39

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN STUDENTPRENEUR PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 3 129

HUBUNGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA DENGAN KESIAPAN BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

1 4 106

HUBUNGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA DENGAN KESIAPAN BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

1 4 14

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 0 142

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU DENGAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 1 154

PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN KONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN INSTAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

2 20 120

HUBUNGAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 3 221

PENGEMBANGAN BLOG AKADEMIK MENGOLAH MASAKAN INDONESIA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI UNTUK SISWA SMK PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA.

0 1 98