Definisi Belajar Proses Belajar Mengajar

10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka 1. Upaya Peningkatan Hasil Belajar

a. Definisi Belajar

Belajar merupakan aktivitas yang tidak asing bagi manusia. Sejak manusia belum memahami apa arti belajar, manusia telah melakukan kegiatan belajar. Upaya belajar manusia dimulai sejak manusia lahir sampai dengan seumur hidupnya. Beberapa ahli dalam dibidang pendidikan telah merumuskan pengertian belajar baik secara luas maupun sempit. Menurut Baharudin dan Esa Nur Wahyuni 2007:11 “Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan dan sikap. Wikipedia, “Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat”. Muhhibbin Syah 2011: 64 juga menjelaskan pengertian belajar yaitu “Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan”. Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar tidak hanya kegiatan menghafal arti-arti dan fakta, melainkan sebuah proses yang dilakukan secara terus menerus untuk 11 memperoleh pemahaman yang mantap dan terjadinya perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara individu dan lingkungan.

b. Proses Belajar Mengajar

Nana Sudjana 2005: 22 menjelaskan bahwa “Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran.” Ada empat unsur utama proses belajar mengajar, yakni tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian. Tujuan sebagai arah dari proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapakan dapat dikuasaidimiliki oleh siswa setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya. Bahan adalah seperangkat pegetahuan yang dijabarkan dari kurikulum untuk disampaikan atau dibahas dalam proses belajar mengajar agar sampai kepada tujuan yang telah ditetapkan. Metode dan alat adalah cara atau teknik yang digunakan untuk menunjangmembantu kemudahan dalam mencapai tujuan. Sedangkan penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran intruksional, pengalaman proses belajar mengajar dan hasil belajar, hubungan ketiga unsur tersebut digambarkan sebagai berikut: 12 Tujuan instruksional a c Pengalaman belajar Hasil belajar proses belajar mengajar b Gambar 2.1 Hubungan antara tujuan intruksional, pengalaman balajar dan hasil belajar Nana Sudjana, 2005: 2 Garis a menunjukkan hubungan antara tujuan intruksional dengan pengalaman belajar proses belajar mengajar, garis b menunjukan hubungan antara proses belajar mengajar dengan hasil belajar, garis c menunjukan hubungan antara tujuan intruksional dengan hasil belajar. Dari hubungan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa, dalam proses belajar mengajar tiga unsur tersebut tidak bisa dipisahkan. Baik buruknya tujuan pengajaran akan menentukan proses belajar mengajarpengalaman belajar dan juga hasil belajar yang akan dicapai jadi satu sama lain akan selalu terkait dan berhubungan. Selain itu, garis c merupakan kegiatan penilaian yakni, suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan intruksional telah dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil-hasil belajar yang diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman belajarnya proses belajar mengajar. Sedangkan garis b merupakan kegiatan penilaian untuk mengetahui keefektifan pengalaman belajar dalam mencapai hasil belajar yang optimal. 13

c. Tujuan Belajar

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGUASAAN ISTILAH ASING DENGAN HASIL BELAJAR MENGOLAH MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI.

7 17 18

ANALISIS PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MELALUI KEGIATAN UNIT PRODUKSI PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TATA BOGA KOMPETENSI KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 9 BANDUNG.

0 2 39

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN STUDENTPRENEUR PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 3 129

HUBUNGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA DENGAN KESIAPAN BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

1 4 106

HUBUNGAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA DENGAN KESIAPAN BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

1 4 14

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 0 142

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU DENGAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 1 154

PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN KONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN INSTAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

2 20 120

HUBUNGAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 3 221

PENGEMBANGAN BLOG AKADEMIK MENGOLAH MASAKAN INDONESIA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI UNTUK SISWA SMK PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA.

0 1 98