Proses Pengeringan Proses Pengolahan

54 Gambar 4.9 Mesin Jackson Roller di Perkebunan Rumpun Sari Medini. Dalam proses penggulungan mesin yang digunakan adalah jackson yang berkerja secara roller single action atau roller double action. Lama proses penggulungan dilakukan sekitar 15-30 menit dengan kecepatan 45 rpm, makin kasar pucuk maka waktu yang diperlukan semakin lama. Pucuk layu yang sudah tergulung harus segera dikeringkan dalam mesin pengering untuk menghindarkan terjadinya reaksi dengan oksigen. Kriteria daun teh yang diharapkan PT. Rumpun Sari Medini yang setelah mengalami proses penggulungan antara lain : a. Daun teh menggulung dengan baik. b. Bila dijatuhkan atau dilempar gulungan tetap utuh. c. Warnanya hijau tua agak kekuningan dan basah karena cairan dalam daun sudah keluar. d. Setelah dilakukan penggulungan timbul bau khas.

5. Proses Pengeringan

Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air sampai tinggal 2-3 sehingga daya simpan teh keringnya meningkat dan membantu meningkatkan bentuk menggulung teh. Pengeringan dibagi menjadi dua macam yaitu pengeringan awal dan pengeringan akhir. 55 a. Pengeringan Awal Pengeringan awal bertujuan untuk mengurangi kadar air sampai tinggal 30-35 . Mesin yang digunakan pada pengeringan awal di Kebun Medini adalah ECP drier Endless Chain Pressuer kapasitas 300-400 kgjamunit, kecepatan 18 rpm dengan rantai tidak terputus berukuran 4-6 feet dan terdiri dari 4-5 stage dimana kecepatan jalannya diatur dengan gear box yang menggunakan variable speed . Proses pengeringan dimulai dengan memanaskan ECP drier 15 menit sebelum pucuk hasil gilingan masuk. Setelah suhu 100 C, pucuk hasil gilingan dimasukkan dalam bak ECP drier. Stage dipasang rantai yang tidak terputus, pen membawa tray dan membawa bubuk teh yang akan dikeringkan, diujung tray pucuk jatuh dan ditampung tray dibawahnya. Suhu yang digunakan dalam ECP drier adalah 90-120 C dan ditiup dengan menggunakan blowerfan untuk menghasilkan udara panas sampai 145 C digunakan dapur api Heat Exchanger HE dimana digunakan burner dengan BBM solarminyak tanah. Angin panas yang masuk ke ruangan ECP drier adalah panas induksi sehingga api tidak boleh masuk ruang pengering karena asapnya dapat mempengaruhi hasil pengeringan. Pembagian angin rata di setiap stage sehingga diperoleh teh dengan derajat kekeringan sama. Mesin ECP drier dapat dilihat pada Gambar 4.10. Gambar 4.10 Mesin ECP drier di Perkebunan Rumpun sari Medini 56 Adapun hal-hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil keringan yang diharapkan pada proses pengeringan awal yaitu : 1 Waktu pengeringan 2 Suhu pengeringan 3 Kondisi alat yang digunakan 4 Kapasitas alat yang digunakan b. Pengeringan Akhir Pengeringan akhir adalah merupakan proses pengolahan teh hijau yang sangat menentukan hasil akhir dan membentuk mutu teh, karena selain mengeringkan juga menggulung kembali daun pucuk, mengecilkan dan meratakan penggulungan sampai kadar air pucuk daun sekitar 2-3 sehingga akan menghasilkan mutu rasa, aroma, dan bentuk yang baik. Dalam pengeringan akhir ini digunakan 2 tipe mesin yaitu Rotary drierRepeat Roll dan pengering Ball Tea yang berbentuk silinder berputar yang digerakkan oleh electrometer dengan kecepatan putar 15-45 rpm. Rotary DrierRepeat Roll merupakan mesin perantara sebelum teh hasil keringan awal masuk ke ball tea dengan kapasitas 120 kgunit dan kecepatan putar 19 rpm. Mesin RD digunakan untuk menghemat sistem burner pengapian dengan suhu 80-100 C. Pucuk dikeringkan dalam mesin RD 45 menit. Untuk 20 menit pertama meratakan pengeringan dengan api dan mesin berputar, sedangkan 25 menit kedua untuk pemolesan mesin berputar tanpa pemanasan api. Mesin Repeat Dryer yang terdapat di Perkebunan Rumpun Sari Medini dapat dilihat pada Gambar 4.11 pada halaman 57. 57 Gambar 4.11 Mesin Repeat Dryer di Perkebunan Rumpun Sari Medini Ball Tea berfungsi untuk pengeringan akhir yang akan menyempurnakan mutu dengan membentuk gulungan teh. Kapasitas Ball Tea 750-900 kg teh kering hasil keringan awal dengan kecepatan 17 rpm. Teh kering dikeringkan dalam Ball Tea dengan suhu 70-150 C dan waktu 6-12 jam. Pengeringan Ball Tea dilakukan dalam 4 tahap. Tahap pertama dilakukan selama 90 menit dengan suhu 175 C, tahap kedua tanpa pemanasan selama 60 menit, tahap ketiga dengan suhu 150 C sampai poles dan tahap empat pengeringan tanpa pemanasan poles selama 90 menit. Setelah pengeringan di Ball Tea , teh kering dikeluarkan dan dibeber sampai dingin kemudian dimasukkan karung. Hasil pengolahan teh kering diambil sampel untuk uji analisa teh kering yang berfungsi untuk mengetahui seduhan, rasa, aroma, dan ampas serta untuk mengklasifikasikan kedalam kategori peko, tulang, jikeng dan bubuk. Teh hasil Ball Tea yang telah dibeber, ditimbang dan dimasukkan dalam karung plastik untuk disimpan dalam tempat yang kering dengan alas kayupapan agar tidak jamuran. Dapat dilihat pada halaman 58. 58 Gambar 4.12 Mesin Ball Tea di Perkebunan Rumpun Sari Medini Alat yang digunakan pada PT. Rumpun Sari Medini dalam pengeringan akhir ada 2 type, yaitu rotary dryer repeat dryer dan Ball tea yang kedua-duanya berbentuk silinder dan suhu yang digunakan 80°C. Lama pengeringan dengan menggunakan rotary dryer antara 1-1,5 jam. Sedang menggunakan ball tea membutuhkan waktu sekitar 6-12 jam.

6. Sortasi