Pembuatan Simpul Aw al Macam – Macam Tusuk Dasar Kaitan

48 Cara membuat : a Membuat simpul awal dan jangan lepaskan jarum dari benang. b Mengaitkan jarum pada benang, tarik benang yang terkait melewati lingkaran. c Mengulangi tahap ke dua dengan jumlah tusuk rantai yang diminta Gambar 33. Pembuatan Tusuk Rantai 2 Tusuk tunggal Single Crochet sc Single crochet adalah salah satu jahitan yang paling penting yang perlu diketahui. Single crochet menghasilkan pola yang lebih kencang . Cara membuat : a Membuat tusuk rantai sebagai dasar. b Memasukkan jarum pada tengah-tengah rantai, memasukkan jarum pada rantai ke 3 terhitung mundur dari tempat jarum c Mengaitkan benang pada benang dan tarik d Mengaitkan kembali jarum pada benang dan tarik benang melewati dua lubang Gambar 34. Pembuatan Tusuk Tunggal 49 3 Tusuk ganda Double Crochet dc Double crochet dua kali lebih tinggi diubandingkan single crochet. Tusuk ini menghasilkan pola yang lebih longgar dibandingkan single crochet. Tusuk ini dapat dikreasikan untuk berbagai pola. Cara membuat : a Membuat tusuk rantai sebagai dasar. b Mengaitkan benang pada jarum c Memasukkan jarum di tengah-tengah rantai, memasukkan jarum pada rantai ke 3 terhitung mundur dari tempat jarum d Mengaitkan benang pada jarum dan tarik benang terkait melewati 2 lubang. e Melilitkan benang dan tarik benang melewati 2 lubang Gambar 35. Pembuatan Tusuk Ganda 4 Tusuk tripel Treble Crochet tc Digunakan untuk stitch yang lebih panjang. Satu triple crochet setara dengan empat rantai. Sering disebut dengan treble crochet. Cara membuat : a Membuat tusuk rantai sebagi dasar. b Mengaitkan benang pada jarum sebanyak 2 kali c Memasukkan jarum di tengah-tengah rantai, memasukkan jarum pada rantai ke 4 terhitung mundur dari tempat jarum 50 d Mengaitkan benang pada jarum dan tarik benang terkait melewati 2 lubang e Melilitkan benang 1 kali dan tarik benang melewati 2 lubang. f Melilitkan kembali benang 1 kali dan tarik benang melewati 2 lubang. Gambar 36. Pembuatan Tusuk Tripel Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tusuk dasar yang terdapat dalam pembuatan kain dengan teknik kaitan diantaranya tusuk rantai, single crochet, double crochet dan triple crochet

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Kajian penelitian yang relevan digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Selain itu kajian penelitian yang relevan ini dapat juga digunakan untuk melihat posisi keaslian dari penelitian yang telah dibuat. Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini diantaranya : 1. Hasil penelitian Chytra Mahanani 2013 yang berjudul ‘’Pengembangan Media Pembelajaran Pembuatan Hiasan Busana Dengan Teknik Sulam Pita Pada Busana Dalam Bentuk Macromedia Flash di SMK Pius Magelang’’. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDI E dengan 5 tahap kegiatan yaitu analisis, perancangan desain produk, pengembangan produk, uji coba serta evaluasi. Dalam hasil penelitian macromedia flash ini dinyatakan sangat layak digunakan sebagai 51 media pembelajaran. Relevansi antar penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu mengembangkan media dengan program aplikasi flash 2. Hasil penelitian Kusminarko Warno 2012 yang berjudul ‘’Pengembangan Media Pembelajaran Membuat Pola Celana Pria Berbasis Adobe Flash Pada Siswa Kelas XI Busana Butik DI SMK N 2 Godean’’. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall dengan 3 tahap pengembangan yaitu analisis kebutuhan, pengembangan produk dan uji coba produk. Dalam hasil penelitian media adobe flash ini dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran Relevansi antar penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu mengembangkan media dengan program aplikasi flash. 3. Hasil penelitian Diah Nurani Pratiwi 2012 yang berjudul ‘’Pengembangan Media Pembelajaran Menggambar Busana Dengan Menggunakan Macromedia Flash untuk Siswa Kelas X di SMK N Pringapus’’. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall dan William W Lee dan Diana L Owen dengan 4 tahap pengembangan yaitu analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, uji coba lapangan dan diseminasi terbatas. Dalam hasil penelitian media macromedia flash ini dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran Relevansi antar penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu mengembangkan media dengan program aplikasi flash.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS5 UNTUK MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS HIDROLOGI Pengembangan Media Animasi Menggunakan Adobe Flash CS5 Untuk Materi Pembelajaran Siklus Hidrologi Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X-IS Sekolah Menengah A

0 3 14

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS5 UNTUK MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS HIDROLOGI Pengembangan Media Animasi Menggunakan Adobe Flash CS5 Untuk Materi Pembelajaran Siklus Hidrologi Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas X-IS Sekolah Menengah A

0 2 17

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS3 Pada Mata Pelajaran IPS Materi Keadaan Alam Di Indonesia Kelas VII.

0 3 11

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS3 Pada Mata Pelajaran IPS Materi Keadaan Alam Di Indonesia Kelas VII.

1 4 18

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN KAMPUH PADA MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT MENGGUNAKAN ADOBE FLASH UNTUK SISWA KELAS X SMK N 1 PENGASIH.

2 29 207

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN KAMPUH PADA MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT MENGGUNAKAN ADOBE FLASH UNTUK SISWA KELAS X SMK N 1 PENGASIH.

9 125 207

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK DASAR DENGAN ADOBE FLASH PADA SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN.

1 5 241

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH PADA MATERI ELECTRONIC SPARK ADVANCER (ESA) DALAM MATA PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK N 1 SEDAYU.

0 0 217

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 1 SEYEGAN.

0 1 171

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK N 3 YOGYAKARTA.

0 0 109