Deskriptif data kecerdasan emosi.

yaitu 0,398 dan aspek mengatur emosi memiliki koefisien tertinggi yaitu 0,585.

3.2 Perbedaan kepuasan perkawinan berdasarkan data demografik

Peneliti melakukan analisis tambahan yaitu uji beda menggunakan independent t-test pada program SPSS for windows 16. Analisis tambahan yang dilakukan peneliti berdasarkan data demografik yang diperoleh pada masing-masing responden. Data yang digunakan peneliti dalam uji beda, antara lain:

3.2.1 Perbedaan kepuasan perkawinan berdasarkan usia perkawinan

Peneliti melakukan analisis uji beda berdasarkan usia perkawinan responden yang dikelompokkan menjadi 2, yaitu usia perkawinan yang kurang dari 15 tahun dan usia perkawinan yang lebih dari 15 tahun. Hasil uji beda dapat dilihat pada tabel 18. Tabel 18. Uji beda berdasarkan Usia Perkawinan. N Mean teoretis Mean Sig. Usia Perkawinan 15 Tahun 25 105,85 105,48 0,186 Usia Perkawinan 15 Tahun 42 107,48 Berdasarkan data pada tabel 19, sebanyak 25 responden memiliki usia perkawinan yang kurang dari 15 tahun dengan mean 105,48. Terdapat 42 responden yang sudah menikah lebih dari 15 tahun dengan perolehan mean sebesar 107,48. Nilai signifikansi uji beda dari data demografik mengenai usia perkawinan yaitu sebesar 0,186 p0,05. Hal ini berarti perbedaan kepuasan perkawinan antara responden yang telah menikah kurang dari 15 tahun dengan responden yang telah menikah selama lebih dari 15 tahun, tidak signifikan.

3.2.2 Perbedaan Kepuasan perkawinan berdasarkan pendapatan

Peneliti melakukan uji beda kepuasan perkawinan berdasarkan pendapatan dalam sebulan yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu pendapatan yang kurang dari Rp 2.500.000 per bulan dan pendapatan yang lebih dari Rp 2.500.000 per bulan. Hasil uji beda dapat dilihat pada tabel 19. Tabel 19. Uji beda berdasarkan Pendapatan. N Mean teoretis Mean Sig. Rp 2.500.000 29 105,85 105.83 0,990 Rp 2.500.000 38 107.24 Terdapat 29 responden memiliki pendapatan yang kurang dari Rp 2.500.000 dengan nilai mean sebesar 105.83. Responden lainnya sebanyak 38 orang memiliki pendapatan lebih dari Rp 2.500.00 dengan nilai mean sebesar 107,24. Nilai signifikansi uji beda dari data demografik mengenai pendapatan responden dalam sebulan yaitu sebesar 0,990 p0,05. Hal ini berarti perbedaan kepuasan perkawinan antara responden yang memiliki pendapatan