2.2 Deskriptif data kecerdasan emosi.
Data tabel analisis deskriptif, diketahui bahwa kecerdasan emosi memiliki mean sebesar 60, dan berdasarkan hasil analisis diperoleh mean
sebesar 77,91. Hasil analisis deskriptif data kecerdasan emosi dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Deskriptif data kecerdasan emosi
Statistik Kecerdasan Emosi
Teoretis Empiris
Skor Minimal 24
58 Skor Maksimal
96 98
Mean 60
77,91 Standar Deviasi
12 8,547
Untuk mengetahui perbedaan antara mean teoretis dan mean empiris, peneliti melakukan analisis uji beda One-sample t-test pada
program SPSS for windows versi 16. Hasil uji beda dapat dilihat pada tabel 13.1.
Table 13. 1 Hasil uji beda mean teoretis dan mean empiris kecerdasan emosi.
Kecerdasan emosi Test value = 60
Sig 2-tailed Mean Difference
0,000 17,910
Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan sebesar 17,910 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 p0,05. Hasil ini menunjukkan
bahwa responden memiliki tingkat kecerdasan emosi yang tergolong tinggi.
C. Analisis Data Penelitian
Sub bab ini membahas mengenai analisis data penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti. Sebelum pengujian hipotesis, peneliti melakukan uji
asumsi terlebih dahulu.
1. Uji Asumsi
Dalam uji asumsi, terdapat 2 macam uji, yaitu uji normalitas dan uji linearitas.
1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas
dilakukan dengan
menggunakan teknik
Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel
14. Tabel 14.
Uji Normalitas. Kolmogorov-Smirnov
a
Statistik df
Sig. Kepuasan Perkawinan
0,089 67
0,200 Kecerdasan Emosi
0,097 67
0,200 Berdasarkan data dalam tabel 14 dapat dilihat bahwa signifikansi
data kepuasan perkawinan sebesar 0,200 p0,05, sedangkan nilai signifikansi pada kecerdasan emosi sebesar 0,200 0,05. Hasil uji
normalitas menunjukkan bahwa distribusi data kepuasan perkawinan dan kecerdasan emosi bersifat normal.