sangat senang. Aspek ini juga mencakup kemampuan untuk mengenali dan mendeskripsikan bagaimana emosi berkembang seiring waktu,
seperti bagaimana terkejut dapat berubah menjadi duka Salovey Grewal, 2005.
Emosi cenderung terjadi dalam rangkaian yang berpola, misalnya marah yang semakin intens meningkat, lalu diekspresikan, dan kemudian
berubah menjadi rasa puas atau rasa bersalah, tergantung pada situasi dan kondisinya. Penalaran terhadap urutan emosi pun terjadi, misalnya
individu yang merasa tidak dicintai akan menolak perhatian dari orang lain karena ia merasa takut dengan penolakan di masa mendatang.
Penalaran tentang perkembangan emosi dalam relasi interpersonal inilah yang merupakan pusat dari kecerdasan emosi Mayer dan Salovey, 1997.
2.4 Mengatur dan meregulasi emosi managing emotions
Mengatur dan meregulasi emosi adalah kemampuan dalam aspek yang paling tinggi dalam kecerdasan emosi. Kemampuan ini terkait
kemampuan meregulasi emosi secara sadar, baik dalam diri sendiri ataupun dalam orang lain untuk meningkatkan perkembangan emosi dan
kecerdasan. Individu yang cerdas secara emosi mampu memanfaatkan emosi, termasuk yang negatif, dan mengelolanya untuk mencapai tujuan
tertentu Salovey Grewal, 2005.
C. Temuan yang Relevan
Brackett, Warner, dan Bosco pada tahun 2005 melakukan perekrutan 172 responden yang terlibat hubungan romantis selama lebih dari tiga bulan. Survey
yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan alat ukur kecerdasan emosi MSCEIT dan Quality of Relationship Inventory QRI. Hasil penelitian ini
adalah pasangan yang memiliki kecerdasan emosi yang rendah cenderung memiliki relasi yang lebih buruk daripada pasangan yang salah satu atau
keduanya memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Smith, Heaven, dan Ciarrochi 2008 melakukan penelitian kepada 82
pasangan heteroseksual yang tinggal bersama dalam satu atap. Sebanyak 67 pasangan telah menikah dan 15 pasangan lainnya tidak menikah. Penelitian ini
menggunakan tiga alat ukur, yaitu Trait Emotional Intelligence-Short Form TEIQue-SF
; Communication Patterns Questionnaire CPQ; Perceived Relationship Quality Components PRQC Inventory
. Peneliti menemukan bahwa penilaian individu atas kecerdasan emosi mereka, perkiraan kecerdasan emosi
pasangan, dan persepsi mengenai pola komunikasi konflik merupakan prediktor yang secara konsisten memengaruhi kepuasan dalam hubungan romantis.
Pasangan yang tidak menghindari konflik merupakan pasangan yang sangat puas dalam relasi mereka.
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara kecerdasan emosi dan kepuasan dalam hubungan