106
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
1. Budaya organisasi dan Locus of control mempunyai hubungan secara serentak
dan signifikan dengan kinerja karyawan. Hal ini berdasarkan hasil uji signifikansi dengan Uji F diketahui nilai F
hitung
sebesar 81,702. Dengan berpedoman pada DF = N-k-1 diperoleh F
tabel
atau F
0,05;2;167
yaitu sebesar 3,505. Ini berarti bahwa budaya organisasi X
1
dan locus of control X
2
secara bersama-sama mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja karyawan pada PD. Taru Martan.
2. Budaya organisasi dan Locus of control mempunyai hubungan secara parsial dan signifikan dengan kinerja karyawan. Berdasarkan hasil analisis korelasi
parsial menunjukkan bahwa hubungan budaya organisasi dengan kinerja karyawan adalah sebesar 0,584. Hasil ini didukung dengan pengujian secara
statistik t hitung sebesar 9,289 sedangkan t tabel sebesar 1,974. Dengan demikian t hitung t tabel, yang berarti hubungan antara budaya organisasi
dengan kinerja karyawan adalah signifikan. Hasil analisis korelasi parsial pada variabel locus of control menunjukkan bahwa korelasi antara locus of
control dengan kinerja karyawan adalah sebesar 0,458. Hasil ini didukung
107 dengan pengujian secara statistik t hitung sebesar 6,661 sedangkan t tabel
sebesar 1,974. Dengan demikian t hitung t tabel, yang berarti hubungan antara locus of control dengan kinerja karyawan adalah signifikan.
3. Diantara variabel budaya organisasi dan Locus of control, variabel yang mempunyai hubungan dominan dengan kinerja karyawan adalah budaya
organisasi. Hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi untuk variabel budaya organisasi nilainya paling besar yaitu sebesar 0,600 dibandingkan
koefisien korelasi antara locus of control dengan kinerja karyawan yaitu sebesar 0,483. Dengan demikian budaya organisasi merupakan variabel yang
mempunyai hubungan dominan dengan kinerja karyawan.
B. Saran