Pekerjaan Berdasarkan Klasifikasi Serangan Epilepsi

Penderita epilepsi umum primer dengan tingkat pendidikan tidak sekolahSDSMP berjumlah 71 orang sebagian besar adalah anak-anak dan tingkat pendidikan pada SMAAkademiPT berjumlah 29 orang sebagian besar pada remaja. Penderita epilepsi parsial dengan tingkat pendidikan tidak sekolahSDSMP berjumlah 15 orang, terdapat 8 orang pada anak-anak dan tingkat pendidikan pada SMAAkademiPT berjumlah 11 orang pada remaja dan dewasa. Analisa uji statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p= 0,194 p 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara pendidikan berdasarkan klasifikasi serangan epilepsi pada penderita epilepsi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2011 – 2013.

5.2.4. Pekerjaan Berdasarkan Klasifikasi Serangan Epilepsi

Proporsi pekerjaan penderita epilepsi berdasarkan klasifikasi serangan epilepsi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2011 – 2013 dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 83 57,7 17 42,3 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Epilepsi Umum Primer Epilepsi Parsial Pr o p o rsi Tidak Bekerja Bekerja Universitas Sumatera Utara Gambar 5.17. Diagram Bar Proporsi Pekerjaan Penderita Epilepsi Berdasarkan Klasifikasi Serangan Epilepsi yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2011-2013 Berdasarkan Gambar 5.17. menunjukkan bahwa proporsi pekerjaan penderita epilepsi umum primer tertinggi adalah tidak bekerja sebesar 83 dan epilepsi parsial tertinggi adalah tidak bekerja sebesar 57,7. Penderita epilepsi umum primer dengan pekerjaan tidak ada sebanyak 83 orang sebagian besar adalah anak-anak dan masih sekolah. Penderita epilepsi dengan pekerjaan ada sebanyak 14 orang sebagian besar adalah wiraswasta. Penderita epilepsi parsial dengan pekerjaan tidak ada sebanyak 15 orang yang merupakan masih sekolah dan pekerjaan ada sebanyak 11 orang sebagian besar adalah wiraswasta. Penderita epilepsi dengan serangan epilepsi umum primer banyak terjadi pada anak-anak dan remaja seperti serangan absence, mioklinik, tonik, dan tonik-klonik. Penderita dengan epilepsi parsial biasanya lebih banyak dialami oleh usia dewasa. 27 Hasil penelitian ini dapat dihubungkan dengan hasil penelitian berdasarkan umur dan pendidikan penderita epilepsi yang menunjukkan umur tertinggi penderita epilepsi adalah 0-11 tahun sebesar 47,6, pendidikan tertinggi penderita epilepsi adalah tidak tamat SD sebesar 43,6 Analisa uji statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p= 0,006 p 0,05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara pekerjaan berdasarkan klasifikasi serangan epilepsi pada penderita epilepsi yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2011 – 2013. Universitas Sumatera Utara

5.2.5. Frekuensi Serangan Berdasarkan Klasifikasi Serangan Epilepsi