Status Sosioekonomi Genetika Ras atau suku bangsa Gangguan Pada Saat Hamil Depresi Stroke

c. Status Sosioekonomi

Tidak ada perbedaan yang signifikan penderita epilepsi oleh karena sosioekonomi yang tinggi dan rendah. Biasanya penderita epilepsi lebih banyak pada orang yang memliki sosioekonomi rendah. 37

d. Genetika

Berdasarkan penelitian terbaru pada epilepsi diidentifikasikan bahwa faktor keturunan jarang terjadi. Diperkirakan terjadinya epilepsi dengan faktor penyebab idiopatik. 29 Kecenderungan timbulnya epilepsi yang diturunkan biasanya terjadi pada masa anak- anak. Bila salah satu orang tua menderita epilepsi kemungkinan anaknya menderita epilepsi adalah 5. 31

e. Ras atau suku bangsa

Tidak banyak perbedaan penderita penyakit epilepsi berdarkan ras.Berdasarkan sebuah penelitian mengenai epilepsi didapatkan 1,7 kali orang dengan kulit hitam menderita epilepsi dibandingkan dengan orang yang berkulit putih. 35 f .Cedera Kepala Cedera kepala dapat menyebabkan kerusakan pada otak. Akibat cedera dapat menyebabkan kejang- kejang atau baru terjadi 2- 3 tahun kemudian. 31 Epilepsi banyak terjadi karena cedera kepala. Menurut WHO pada tahun 2012 cedera kepala mempunyai resiko besar dalam terjadinya penyakit epilepsi. 9 Setiap tahun di Eropa sekitar 2 juta terjadi kasus cedera otak traumatis. 20 Universitas Sumatera Utara

g.Gangguan Pada Saat Hamil

Gangguan ibu saat hamil yang dapat mempengaruhi kondisi otak anak sehingga berisiko menderita epilepsi adalah infeksi viral, trauma abdominal, dan hipokalsemia atau hipoglikemia. 31 Epilepsi adalah masalah utama gangguan syaraf bagi anak – anak, karena kondisi otaknya yang masih rentan. 41

h. Depresi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika, depresi dapat meningkatkan kejadian epilepsi. Depresi dapat membuat terganggunya aliran darah di otak yang dapat merusak sel – sel syaraf. 44

j. Stroke

Stroke merupakan faktor risiko epilepsi yang penting khususnya pada kelompok lanjut usia. Pada saat onset, sekitar 2 penderita stroke mengalami serangan. Selama 5 tahun pasca-stroke maka 11,5 dari penderita stroke mengalami serangan tunggal atau berulang. Penderita yang mengalami stroke memiliki kemungkinan 20 kali lebih besar untuk epilepsi . 19 2.8. Pencegahan Epilepsi 2.8.1. Pencegahan Primordial