Peran dan Tanggungjawab Guru

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, pasal 32. Dengan demikian, jaminan kesejahteraan guru PNS kiranya layak. b. Guru Honorer Sekolah Negeri Guru honorer sekolah negeri adalah guru yang belum berstatus tetap, mengajar di sekolah negeri, mengabdi atas kehendak sendiri yang dilegalisasi dengan surat keputusan dari kepala sekolah, tidak memiliki tunjangan dan hak untuk diangkat menjadi kepala sekolah atau wakil kepala sekolah, masa kerjanya tidak menentu, serta menerima honorarium atau gaji berdasarkan pada kuota jam mengajar atau berdasar pada kemampuan sekolah tempat mereka mengajar. Selain itu, terdapat berbagai pertimbangan terkait gaji bagi guru honorer yang menjadi wali kelas, pembina ekstra kurikuler, tim IT Information and Technology sekolah, dan jabatan lainnya dalam koridor pendidikan Djamarah, dalam Supradewi, R., Rohmatun; Mansyurpribadi, 2009; Mulyasa, 2006; Suciptoardi, 2010. Berdasarkan data di lapangan, guru honorer SD pada sekolah negeri di salah satu Kabupaten di DIY memiliki rata-rata tugas mengajar selama 4-6 jam per hari dengan gaji Rp 10.000,00 per hari. Di beberapa SD yang lain, gaji guru honorer berasal dari 20 dana BOS yang kemudian dibagi rata untuk guru honorer yang ada di sekolah tersebut Rp 250.000,00 per bulan untuk masing- masing guru. Sehingga pendapatan guru honorer SD pada sekolah negeri berkisar sebesar Rp 250.000,00 per bulan. Sementara itu untuk guru honorer sekolah negeri pada tingkat menengah pertama dan menengah atas atau kejuruan memiliki kuota mengajar sekitar 6-12 jam, serta digaji antara Rp 30.000,00- Rp 40.000,00 per jam. Sehingga pendapatan rata-rata guru honorer sekolah negeri pada tingkat menengah pertama dan menengah atas atau kejuruan berkisar sebesar Rp 180.000,00- Rp 480.000,00 per bulan. Selain mendapatkan gaji yang didasarkan pada kuota jam mengajar ataupun berdasar pada kemampuan sekolah, guru honorer sekolah negeri tidak mendapatkan tambahan tunjangan kesejahteraan seperti guru PNS. Dengan demikian, ada perbedaan mencolok atau kontras antara guru PNS dan guru honorer sekolah negeri dalam hal kesejahteraan finansial. Dalam hal ini guru honorer sekolah negeri kalah secara ekonomi dibandingkan guru PNS. Meskipun jaminan kesejahteraan guru honorer jauh lebih rendah, masih ada guru honorer yang mengaku sejahtera. Fenomena tersebut menimbulkan suatu pertanyaan mengenai apakah yang sebenarnya dimaksud dengan kesejahteraan.

B. Kesejahteraan Psikologis 1. Pengertian Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan merupakan suatu keadaan subjektif yang baik, termasuk kebahagiaan, self-esteem, dan kepuasan dalam hidup Corsini, dalam Iriani, F., Ninawati, 2005. Kahneman et.al 1999 menuliskan bahwa terdapat 2 perspektif besar dalam kesejahteraan yaitu perspektif hedonis dan eudaimonis. Pandangan hedonis mendefinisikan kesejahteraan sebagai adanya dampak positif dan tidak adanya dampak negatif Kahneman et.al., 1999. Dalam psikologi, perspektif hedonis menjadi dasar bagi konsep kesejahteraan subjektif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI