Definisi Operasional Variabel METODE PENELITIAN

sampel dipilih berdasarkan kemudahan atau ketersediaan untuk mengaksesnya Creswell, Supratiknya, 2015. Dalam pengambilan sampel, peneliti tidak mengambil semua sampel dari sebaran yang ada di 17 area Kecamatan di Kabupaten Bantul dikarenakan tempat yang terlalu jauh. Dalam pengambilan sampel juga akan mempertimbangkan stratifikasi yang terdapat dalam populasi Supratiknya, 2015. Stratifikasi adalah pengelompokan anggota populasi berdasarkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Dalam pengambilan sampel dengan memperhatikan stratifikasi peneliti memilih anggota sampel dengan memperhatikan keterwakilan aneka karakteristik spesifik tertentu yang terdapat di dalam populasi, dengan atau tanpa memperhatikan proporsinya di dalam populasi. Adapun kriteria subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memiliki status sebagai guru honorer non APBN APBD yang mengajar di Sekolah Negeri. 2. Latar belakang Pendidikan kurang dari S1 SMA, D1, D2, D3, S1, lebih dari S1 S2. 3. Guru honorer yang mengajar di Sekolah Negeri pada semua jenjang sekolah SD, SMP, SMA SMK. 4. Guru honorer dengan status pernikahan belum menikah, menikah tanpa anak, menikah dengan memiliki 1 anak, menikah dengan memiliki 2 anak, serta menikah dengan memiliki lebih dari 2 anak. Dalam penelitian ini status janda dan duda tidak diikutkan sebagai subjek penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Guru honorer yang telah menjalani masa kerja lebih dari atau sama dengan 2 bulan, karena diharapkan guru telah mengetahui situasi kerja yang dihadapi sehingga dapat mengerti lebih jelas situasi yang dihadapi dalam pekerjaannya. Berdasarkan 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul, peneliti akan mengambil sampel dari 13 Kecamatan yaitu Bantul, Sewon, Kasihan, Pajangan, Pandak, Srandakan, Sanden, Kretek, Bambanglipuro, Pundong, Imogiri, Jetis, dan Pleret. Besarnya sampel guru honorer sekolah negeri yang mengikuti survei yaitu sebanyak 222 yang terdiri dari laki-laki dan perempuan serta terbagi dalam 3 jenjang sekolah SD, SMP, SMA SMK dengan sebaran sebagai berikut : Tabel 1. Sebaran Guru Honorer Sekolah Negeri di Kabupaten Bantul yang menjadi Sampel Penelitian Berdasarkan Kecamatan, Sekolah, dan Jenis Kelamin No. Kecamatan Nama Sekolah Jenis Kelamin Guru Honorer Jumlah Laki-laki Perempuan 1. Bantul SD 1 Palbapang SD Tegaldowo SMP 3 Bantul SMA 2 Bantul 3 9 12 2. Sewon SD Bakalan SD Cepit SMP 1 Sewon SMP 2 Sewon 5 14 19 3. Kasihan SD Kalangan SMP 2 Kasihan SMP 1 Kasihan SMK 2 Kasihan 17 12 29 4. Pajangan SD Guwo SMP 1 Pajangan SMP 2 Pajangan SMP 3 Pajangan SMA 1 Pajangan 2 10 12 No. Kecamatan Nama Sekolah Jenis Kelamin Guru Honorer Jumlah Laki-laki Perempuan 5. Pandak SD 1 Pandak SD 2 Wijirejo SMP 1 Pandak SMP 2 Pandak SMP 3 Pandak SMK 1 Pandak 9 20 29 6. Srandakan SMP 1 Srandakan SMP 2 Srandakan SMA 1 Srandakan 1 9 10 7. Sanden SD 1 Sanden SMP 1 Sanden SMK 1 Sanden 7 12 19 8. Kretek SD 1 Kretek SD 2 Kretek SMP 1 Kretek SMA 1 Kretek 3 11 14 9. Bambanglipuro SD Kaligondang SD Grogol SMP 1 Bambanglipuro SMP 2 Bambanglipuro SMA 1 Bambanglipuro 4 9 13 10. Pundong SD Kategan SMP 1 Pundong SMK 1 Pundong 5 14 19 11. Imogiri SD N Imogiri SD 3 Imogiri SMP 1 Imogiri SMA 1 Imogiri 3 18 21 12. Jetis SD Bakulan SMP 1 Jetis SMP 2 Jetis SMA 1 Jetis 5 11 16 13. Pleret SMP 1 Pleret SMK 1 Pleret 7 2 9 Jumlah 17 SD, 21 SMP, 7 SMA, dan 5 SMK 71 151 222 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Teknik Pengumpulan Data

Data tentang variabel independen dikumpulkan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan terkait dengan data demografis meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status pernikahan. Sejumlah pertanyaan terkait dengan data demografis tersebut tertulis dalam kolom identitas diri yang tercantum pada alat pengumpul data variabel dependen. Data tentang variabel dependen dikumpulkan dengan Skala Kesejahteraan Psikologis. Skala ini disusun oleh peneliti berdasarkan teori kesejahteraan psikologis yang dikembangkan oleh Carol. D. Ryff. Item skala kesejahteraan psikologis ini disusun berdasarkan enam aspek yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup,dan pertumbuhan pribadi. Dalam penelitian ini, dimensionalitas alat ukur tidak diperiksa secara empiris. Berdasarkan aspek-aspek tersebut di atas maka disusunlah skala kesejahteraan psikologis yang terdiri dari 84 item baik yang bersifat favorable maupun unfavorable. Metode yang digunakan dalam penyusunan skala kesejahteraan psikologis adalah model skala Likert, yakni subjek menyatakan kesetujuan-ketidaksetujuan terhadap pernyataan yang terkait dengan keadaan dirinya dalam sebuah kontinum Supratiknya, 2014. Setiap butir item memberikan kemungkinan jawaban SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju, dan STS Sangat Tidak Setuju.