Usia Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis

Maka, meskipun guru honorer berbeda gaji dengan guru yang sudah PNS tetapi tidak harus tidak bahagia. Ryff dan Singer dalam Tenggara, dkk, 2008 melihat kesejahteraan psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan data yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Ryff; Ryff Singer, dalam Tenggara, dkk, 2008, penguasaan lingkungan dan otonomi menunjukkan peningkatan seiring dengan pertambahan usia. Tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi, secara jelas menunjukkan penurunan seiring dengan bertambahnya usia. Faktor jenis kelamin juga menunjukkan perbedaan yang signifikan pada aspek hubungan positif dengan orang lain dan pertumbuhan pribadi. Wanita menunjukkan angka kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi daripada pria. Selain itu, Ryff 1989 mengatakan bahwa status pernikahan menjadi prediktor yang baik terhadap penerimaan diri dan tujuan hidup. Sementara itu, Ryff Singer dalam Tenggara, dkk, 2008 juga menemukan bahwa kesejahteraan psikologis meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan seseorang. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek kesejahteraan psikologis, menjadi jelas bahwa gaji bukan satu-satunya penentu kesejahteraan. Pemenuhan masing-masing aspek antara lain terkait dengan aneka faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan lain sebagainya. Maka, menarik untuk meneliti tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer di sekolah negeri dengan mempertimbangkan perbedaaan dalam hal sejumlah faktor demografis tersebut. Gambar. 1 Bagan Dinamika Kesejahteraaan Psikologis Guru Honorer Sekolah Negeri GURU PNS GURU Honorer Gaji berdasarkan kuota jam mengajar dan kemampuan sekolah. Kesejahteraan Psikologis GURU sekolah negeri Berdasarkan status kepegawaiannya Status tidak tetap Faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis : - Usia - Jenis kelamin - Status pernikahan - Tingkat pendidikan Guru honorer belum tentu merasa tidak sejahtera walaupun kesejahteraan guru honorer jauh lebih buruk dari PNS Adanya beban kerja yang berat Hubungan positif dengan orang lain Otonomi Penerimaan diri Tujuan hidup Pertumbuhan pribadi Penguasaan lingkungan Tidak sejahtera Sejahtera a

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei. Penelitian survei survey research adalah salah satu pendekatan dalam desain penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan memperoleh informasi tentang satu atau lebih kelompok orang terkait karakteristik, pendapat, sikap, atau pengalaman mereka, dengan cara mengajukan pertanyaan atau pernyataan kepada mereka dan menabulasikan jawaban yang mereka berikan Leedy Ormrod, dalam Supratiknya, 2015. Penelitian ini akan melihat tingkat kesejahteraan psikologis guru honorer sekolah negeri di Kabupaten Bantul dengan mempertimbangkan perbedaan dalam hal sejumlah faktor demografis diantara mereka, meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status pernikahan.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel Independen : Faktor-faktor demografis meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status pernikahan. Variabel dependen : Kesejahteraan Psikologis 31

C. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen dalam penelitian ini terdiri dari sejumlah faktor demografis yang meliputi : a. Jenis kelamin Dalam penelitian ini jenis kelamin didapatkan dari pengakuan masing-masing subjek yang tertulis pada kolom identitas diri dalam alat pengumpul data variabel dependen. Jenis kelamin laki-laki diberi angka 1 dan jenis kelamin perempuan diberi angka 2. Bilangan tersebut dipakai sebagai label dan tidak memiliki nilai numerik. b. Usia Dalam penelitian ini data usia dianalisis berdasarkan usia masing- masing subjek yang tertulis pada kolom identitas diri yang sudah tersedia pada skala kesejahteraan psikologis. c. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan dihitung dengan jumlah tahun normatif dalam menempuh pendidikan sekolah. Misalnya SD 6 tahun, SMP 9 tahun, SMA 12 tahun, D1 13 tahun, D2 14 tahun, D3 15 tahun, S1 16 tahun, S2 18 tahun. d. Status pernikahan Status pernikahan didapatkan dari pengakuan masing-masing subjek yang tertulis pada kolom identitas diri dalam alat pengumpul data variabel dependen. Subjek dengan status belum menikah diberi angka 1, menikah tanpa anak diberi angka 2, menikah dengan memiliki 1 anak diberi