Analisa Identifikasi Value Stream Dengan Big Picture Mapping BPM Identifikasi Waste Analisa Pemilihan Tools Dengan Value Stream Analysis Tools

4.3 Analisa Dan Pembahasan

Pada tahap ini dilakukan analisa dan pembahasan hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Adapun aktivitas-aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain adalah sebagai berikut :

4.3.1 Analisa Identifikasi Value Stream Dengan Big Picture Mapping BPM

Langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan identifikasi waste adalah dengan melakukan pemetaan proses pemenuhan order produk kecap dengan menggunakan Big Picture Mapping. Penggambaran Big Picture Mapping ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi value stream. Berdasarkan peta ini terlihat bahwa lead time untuk aliran informasi mulai customer memberikan permintaannya ke distributor sampai perusahaan memesan material ke supplier adalah sebesar 7 hari. Sehingga terlihat banyak pemborosan dalam hal overproduction. Sedangkan production lead time selama 48 jam atau 172800 detik dengan value added time sebesar 110432 detik atau 30.68 jam. Tampak bahwa banyak sekali pemborosan waktu pada proses ini. Umumnya terjadi karena menunggu proses sebelumnya yang masih dalam tahap penyelesaian. Sehingga proses ini belum dapat dilakukan secara optimal.

4.3.2 Identifikasi Waste

Dalam penelitian ini telah diidentifikasi waste yang terjadi dalam proses produksi pembuatan produk kecap di PT. Wowin Purnomo Trenggalek. Data identifikasi waste tersebut diperoleh dari pengamatan langsung terhadap proses value stream pembuatan kecap yang meliputi setiap proses kerja dalam pembuatan produk kecap dan setiap setasiun kerja dalam hal ini adalah tempat kerja lingkungan kerja sepanjang value stream pembuatan produk kecap. untuk urutannya adalah sebagai berikut : 1. Produksi berlebih 2. Menunggu 3. Perpindahan 4. Gerakan yang tidak perlu 5. Persediaan yang tidak perlu 6. Pekerja yang kurang profesional 7. Lingkungan, Kesehatan, Keselamatan 8. Kecacatan 9. Proses yang tidak sesuai Berdasarkan hasil pembobotan tersebut dapat diketahui jenis waste yang terjadi pada perusahaan dari urutan terbesar yang berarti sering terjadi sampai urutan terkecil yang berarti jarang terjadi.

4.3.3 Analisa Pemilihan Tools Dengan Value Stream Analysis Tools

VALSAT Setelah diketahui hasil pembobotan waste yang terjadi, langkah selanjutnya adalah pemilihan tools yang sesuai dengan waste yang terjadi dengan menggunakan Value Stream Analysis Tools VALSAT. Metode ini dilakukan dengan cara mengalikan bobot waste dengan nilai korelasi antara tools dengan waste yang terjadi sehingga diperoleh skor untuk setiap tools yang ada pada VALSAT. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh urutan hasil pembobotan dari skor yang terbesar sampai yang terkecil, untuk pemilihan tools adalah sebagai berikut : 1. Process Acivity Mapping PAM 2. Supply Chain Respone Matrix SCRM 3. Demand Amplification Mapping DAM 4. Decision Point Analysis DPA 5. Production Variety Funnel PVF 6. Quality Filter Mapping QFM 7. Physical Structure PS Berdasarkan hasil tersebut, maka dipilih tools yang mempunyai bobot paling besar dalam hal ini adalah Tools Process Activity Mapping PAM. Tools ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi pemborosan yang terjadi