Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

b. Rasio Hutang atas Modal X2: Rasio ini menggambarkan sampai sejauhmana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik bagi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio leverage. Untuk keamanan pihak luar rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama. Total Hutang Rasio Hutang Atas Modal = Modal Equity x 100 Harahap, 2009: 303 Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dengan satuan ukuran berupa prosentase. c. Rasio Perputaran Total Aktiva X3 Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik bagi perusahaan. Penjualan Rasio Perputaran Total Aktiva = Total Aktiva x 100 Harahap, 2009: 309 Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dengan satuan ukuran berupa prosentase. d. Rasio Perputaran Persediaan X4 Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan ini berputar dalam suatu periode. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Harga Pokok Persediaan Rasio Perputaran Persediaan= Persediaan x 100 Kasmir, 2008: 308 Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dengan satuan ukuran berupa prosentase. e. ROI X5 merupakan ratio untuk mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Laba Setelah Pajak ROI = Total Aktiva x 100 Tandelilin, 2010:386 Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dengan satuan ukuran berupa prosentase. 2. Variable Dependen terikatnya: Kinerja Keuangan Y Laba merupakan salah satu indicator kinerja suatu perusahaan Meriewaty dan Yuli, 2005: 208. Perubahan laba dalam penelitian ini diartikan sebagai persentase kenaikan pertumbuhan atau penurunan laba yang diperoleh perusahaan. Jika pertumbuhan labanya baik akan mencerminkan kinerja keuangannya baik daripada perubahan laba yang menurun. Hal ini ditunjukkan dalam net income growth pertumbuhan laba bersih perusahaan yaitu pertumbuhan laba bersih dengan menghitung selisih laba bersih pada tahun sebelumnya, sehingga dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba bersih Harahap, 2009: 310. Pertumbuhan laba= lalu un bersih tah Laba lalu tahun bersih laba - ini tahun bersih Laba         x 100 3.2 Teknik Penentuan Sampel dan Populasi 3.2.1 Populasi Menurut Sumarsono 2004: 44 Populasi merupakan kelompok subyekobyek yang memiliki cirri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyekobyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian.adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan farmasi yang go public di bursa efek Indonesia 2005- 2008 dan terdiri dari 9 perusahaan.

3.2.2 Sampel

Menurut sumarsono 2004: 44 sampel adalah bagian dari populasi, yang merupakan cirri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representative dari sebuah populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik penarikan sample non-probabilitas yang menyeleksi responden-responden berdasarkan cirri-ciri atau sifaty khusus yang dimiliki oleh sample dan sample tersebut yang merupakan representative dari populasi sumarsono, 2004: 52, dengan kriteri sebagai berikut: 1 Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan selama empat tahun yaitu 2005-2008. 2 Selama periode penelitian dari tahun 2005-2008, perusahaan mendapatkan laba dan tidak pernah rugi. 3 Pada periode tersebut perusahaan membuat laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan. Jadi berdasarkan criteria diatas, dari 9 perusahaan farmasi yang go public di bursa efek Indonesia yang diambil sebagai populasi, terdapat 8 perusahaan yang dapat dijadikan sample yaitu laporan keuangan tahun 2005-2008. Kedelapan perusahaan itu adalah: 1. PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk 2. PT. Darya–Varia Laboratoria Tbk 3. PT. Indofarma Persero Tbk