Kinerja Keuangan 1.Penilaian Kinerja Keuangan

keuangan yang dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk periode tertentu. Menurut Munawir 2002: 31-33 tujuan penilaian kinerja yaitu: 1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan untuk memenuhi kewajiban saat ditagih. 2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan dilikuidasi baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam periode tertentu. 4. Untuk mengetahui stabilitas usaha yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali pokok hutangnya dengan tepat waktu, serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur kepada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan. 2.2.4.2.Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Hubungan antara analisis rasio dengan kinerja adalah agar dapat menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau kinerja operasi, dan dapat membantu menggambarkan kecerendungan serta pola perubahan tersebut, yang ada giliranya dapat menunjukkan kepada analisis risiko dan peluang bagi perusahaan yang ditelaah Helfert, 1996: 53.

1. Pengaruh rasio lancar terhadap kinerja keuangan perusahaan

Kemampuannya untuk menutup hutang lancar juga disebut sebagai modal kerja, karena modal kerja merupakan selisih lebih antara aktiva lancar diatas hutang lancar. Manajer akan melihat kinerja perusahaan berdasarkan keuntungan atau laba dari setiap kegiatan operasi yang dilakukan Meriewaty dan Yuli, 2005

2. Pengaruh rasio hutang atas modal terhadap kinerja keuangan

perusahaaan Menunjukkan proporsi dana perusahaan yang bersumber dari hutang, hal ini membawa konsekuensi peningkatan risiko finansial bagi perusahaan. Bila kondisi industri baik, tercermin dari peningkatan penjualan, biaya relatif stabil, maka penggunaan hutang dapat memperbesar penerimaan perusahaan bahkan lebih besar dari hutang sehingga laba perusahaan dapat ditingkatkan Ka’aro, 2001 3. Pengaruh rasio perputaran total aktiva terhadap kinerja keuangan perusahaan Merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva ini telah dipergunakan dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating asset berputar dalam suatu periode tertentu selama satu tahun Munawir, 2002: 88. Total Assets Turnover menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan didalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin tinggi ratio total assets turnover berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva didalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain, jumlah assets yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila total assets turnovernya ditingkatkan atau diperbesar dengan tingginya penjualan maka secara otomatis akan mempengaruhi pertumbuhan laba. Total assets turnover ini lebih penting bagi kreditur dan pemilik perusahaan, tetapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan Syamsuddin, 1998: 62 4. Pengaruh rasio perputaran persediaan terhadap kinerja keuangan perusahaan Tingkat perputaran persediaan mengukur perusahaan dalam memutarkan barang dagangannya, dan menunjukkan hubungan antara barang yang diperlukan untuk menunjang atau mengimbangi tingkat penjualan yang ditentukan Munawir, 2002: 78. Tingkat perputaran yang rendah dapat menunjukkan kelebihan stock, usang atau kekurangan pada lini produk atau usaha pemasaran. Namun beberapa kasus tingkat rendah mungkin cocok, seperti dimana tingkat persediaan yang lebih tinggi terjadi dalam mengantisipasi kenaikan harga cepat atau kekurangan. Tingkat perputaran yang tinggi dapat menunjukkan tingkat persediaan yang tidak memadai yang dapat menyebabkan kerugian bisnis. Hal ini mendukung teori Safety stock menyatakan perlunya untuk mempunyai “persediaan minimal” dari bahan mentah yang harus dipertahankan untuk menjamin kontinuitas usahanya Riyanto, 1997: 74.

5. Pengaruh ROI terhadap kinerja keuangan perusahaan

Merupakan rasio yang menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasinya perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut Munawir, 2002: 89.