147
Tidaklah lengkap dalam menata letak elemen-elemen ini seandainya tidak disinggung soal harmoni. Pada waktu kita
menyusun pesan tercetak perlu diperhatikan dua persyaratan penting :
- tata letak harus menggambarkan sesuatu yang kuat, dipandang dari segi visual.
- sementara itu komposisi keseluruihannya harus
menghasilkan efek kesatuan. kontras mempunyai sifat kuat,dan kontras sendiri memerlukan
variasi dalam nada serta bentuk untuk memberikan efek tekanan dan untuk menghilangkan kedataran.
Bila kontras merupakan alat yang baik untuk menyusun penyajian yang dapat membangkitkan perhatian pembaca lalu
apa nilai harmoni disini gunanya untuk bertindak sebagai factor pengaman untuk mencapai keserasian seluruh rancangan
penyajiannya.
2. Pekerjaan Menyiapkan Perwajahan desain Buku
Yang perlu diperhatikan oleh seorang desainer, adalah sebagai berikut :
a. mempelajari naskah yang akan digarap
Setelah kita menerima naskah yang sudah siap cetak, artinya telah diadakan penyuntingan editing baik isi maupun bahasanya
kita perlu mempelajari apakah maksudtujuan penerbitan tersebut dan menampung
keinginan editorredaksi. Hal ini berarti kita memasuki pedoman F
yang pertama dari F yaitu Fungsi.
b. menyiapkan pola tata letak
Di unduh dari : Bukupaket.com
148
Sesudah F pertama dari pedoman 3F kita telaah, selanjutnya kita menginjak F yang kedua dan ketiga yaitu menentukan format
ukuran buku. Dengan lembaran calon halaman buku inilah kita menentukan frame bingkai ruang cetaknya. Dengan menambah
beberapa garis pedoman baik horizontal maupun vertikal yang kita sebut garis irama tata letak. Terakhir adalah memberikan
pada pola tersebut letak angka halaman. Selesailah pola tata letak yang selanjutnya kita gunakan untuk pedoman menata letak
elemen-elemen layout baik yang berupa huruf teks maupun ilustrasi. Khusus untuk frame yang nantinya akan menjadi marse
margin buku perlu diperhatikan teknik penjilidannya. Bidang cetak pada halaman-halaman buku perlu ditentukan secara tepat
agar lebar dan tinggipanjangnya sesuai dengan format bukunya. Bidang cetak ini ada yang didapatkan secara otomatis sesuai
format buku yang dibuat dengan suatu metode. Ada pula yang telah ditentukan dengan dibuat menggunakan metode tertentu.
Selain itu ada yang ditentukan sendiri oleh pewajah buku dengan pertimbangan seni visualnya. Penempatan bidang cetak pada
halaman buku menyangkut ukuran bingkai margin pias, yaitu ruang putih yang membatasi bidang cetaknya. Dalam hal
pembuatan margin buku ada beberapa metode yang biasa dipakai, diantaranya adalah :
1. metode Van de Graff Dalam format kertas yang sama setiap orag akan
mendapatkan ukuran bidang cetak yang sama pula bila
Di unduh dari : Bukupaket.com
149
menggunakan metode ini. Pada metode ini lebar dan tinggi bidang cetak serta marginnya ditemukan sekaligus setelah
selesai dibuat. 2. metode Diagonal
Pada metode ini lebar susunan atau panjang baris telah ditentukan lebih dahulu sedang tinggi susunan atau
banyaknya baris belum ditemukan. 3. metode Perbandingan Emas Gulden Snede, Golden Section
Gambar 3. 9. Van de Graf f
Gambar 3. 10.
Di unduh dari : Bukupaket.com
150
Panjang baris maupun tingginya banyaknya baris beserta spasinya telah ditentukan lebih dahulu. Persoalannya adalah
penempatannya pada halaman, apakah tepat di tengah, menggeser ke kanan, menggeser ke kiri, atau ke atasbawah.
Soal ini diselesaikan dengan pedoman angka 35-58, artinya nilai 3 untuk margin punggung, 5 untuk tepi, dan 8
untuk bawahkaki. Yang dibagi-bagi dengan perbandingan itu adalah selisih antara tinggi halaman dengan tinggi susunan
dan selisih lebar susunan dengan lebar halaman. 4. tanpa metode atau bebas
Berarti seseorang bebas menentukan baik margin maupun bidang cetaknya dengan pertimbangan seninya. Yang menjadi
pedoman adalah harus diingat bahwa margin mempunyai manfaat membatasi teks, sebagai tempat jari tangan
memegang buku terutama ibu jari, dan tempat meletakkan angka halaman.
c. membuat visualisasi penyajian baik sampul maupun bagian teks.