124
pewajah desainer grafis merupakan gabungan antara komunikasi dan kreasi. Sifat dari hasil karya seorang pewajah adalah sedikit berbeda
dengan sifat hasil karya seniman. Dapat dikatakan sifatnya adalah “seni terapan” bukan semata-mata “seni yang murni” sebagai contoh pelukis,
pemahat, dan sebagainya. Seorang pewajah tidak sebebas seperti rekan-rekan seniman didalam menciptakan hasil karyanya. Untuk mulai
bekerja perlu mengingat keterbatasan yang ada, antara lain :
1. Keterbatasan sarana produksi, antara lain : mesin cetak, mesin
reproduksi film, mesinalat yang terdapat di dalam unit penyelesaian penjilidan. Keterbatasan yang dimiliki oleh setiap
sarana produksi ini tidak lepas dari seorang pewajah di dalam menyiapkan desain rencana wajah. Misalkan untuk menentukan
ukuran bersih buku perlu melihat maximum format mesin cetak untuk ekonomis dan efisiennya suatu pekerjaan, tanpa
meninggalkan segi estetis suatu ukuran barang cetak.
2. Keterbatasan bahan, dalam menentukan ukuran barang cetak
disamping memperhatikan segi estetisnya juga ukuran kertas plano kertas yang akan digunakan perlu menjadi
pertimbangan. Demikian pula halnya dengan bahan yang lainnya, misalnya tinta cetak, bahan-bahan penjilidan,
dan sebagainya. Banyak sedikitnya naskah tidak lepas dari pertimbangan seorang pewajah desainer di dalam menyiapkan
suatu rencana buku.
3. Keterbatasan biaya, disini seorang pewajah desainer agak
mengekang diri jangan sampai ide yang paling baik untuk penyajian buku sampai berhenti untuk tidak dapat dilanjutkan
proses produksi disebabkan keterbatasan biaya. Sehingga peran seorang pewajah sangat penting untuk menciptakan ide
penyajian sebaik mungkin disesuaikan dengan biaya yang
Di unduh dari : Bukupaket.com
125
tersedia diperkirakan. Dengan demikian rencana yang disiapkan menjadi tidak sia-sia.
4. Keterbatasan fungsi tujuan penggunaan, salah satu contoh kita
ambil buku, kita ketahui bahwa fungsi buku adalah sebagai suatu sarana komunikasi. Dengan demikian seorang pewajah akan
berusaha membuat rencana penyajian sedemikian rupa agar nantinya buku akan lebih efektif lagi sebagai sarana komunikasi
termasuk aspek estetika. Dalam hubungannya dengan fungsi ini perlu seorang pewajah melihat siapa calon pembaca buku ini
nantinya, anak-anak, orang dewasa dan seterusnya. Tujuan penggunaan buku juga tidak lepas dari pikiran seorang pewajah
di dalam menyiapkan rencana wajah buku.
5. Keterbatasan waktu, disini jelas perbedaannya dengan rekan