36
jarak normal, mata manusia tidak dapat melihat setiap dots itu. Dalam hal ini warna yang dicetak dicampur dengan ditambahkan.
Komposisi campuran warna yang ditambah dan dikurangi ini
disebut dengan campuran warna autotypical.
3.4. Sistem klasifikasi
warna
Setiap orang melihatmemandang warna dengan cara yang berbeda-beda. Gambarandeskripsi mengenai corak warna oleh
beberapa orang memberikan hasil yang berbeda-beda. Mesin cetakpencetak,
bagaimanapun juga, membutuhkan kriteria standar
untuk mengidentifikasimengenali
warna. Dalam rangka untuk mencapai tujuan ini, maka telah
dikembangkandibangun sistem klasifikasi warna yang berbeda-
beda. Beberapa manufakturpembuatan tinta
cetak memproduksi buku-buku sampel dan warna diberi nama contohnya seperti Novavit 4F 434.
Beberapa manufaktur yang lain menggunakan kipas warna seperti HKS dan Pantone. Sirkulasi warna merupakan alat bantu lainnya. Ia bisa
terdiri dari 6, 12, 24 atau lebih. Semua sistem tersebut mengatur contoh- contoh corak warna masing-masing dan memberinya nama. Ini semua
belum cukuplengkap dan sebagian besar tidak sesuaicocok untuk kalkulasinya.
Gambar 2. 23. Klasif ikasi warna
Di unduh dari : Bukupaket.com
37
Seperti yang telah kita lihat, sensasi kromatik kita bergantung pada stimulasi receptorpenerima yang ada di mata kita, yang peka dengan
warna merah, hijau dan biru. Juga, agar klasifikasi berbagai warna tidak ambigu maka dibutuhkan tiga nilai.
Dengan bantuan sebuah sistem seperti hijau, contohnya, dapat digambarkandijelaskan sebagai berikut: hijau = 0 x merah + 1 x hijau +
0 x biru atau, bahkan lebih pendek, G = 0 x R + 1 x G + 0 x B. Jika seseorang menggambar warna utama sebagai porossumbu
pada sebuah sistem koordinat maka menghasilkan apa yang disebut dengan ruang
warna. Beberapa
pakarahli telah membahas
sistem klasifikasi
warna dan membuat gagasanpikiran yang berbeda-beda mengenai bagaimana
ruang warna seharusnya didesain. Semua ruang warna itu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dalam ruang warna yang paling penting adalah telah dilakukan standarisasi secara internasional. Ia digunakan di berbagai cabang
industri, misalnya di industri bahan pewarna dan industri pernis, pada industri tekstil, dalam produksi makanan dan dunia kedokteran. Bagan
warna standar CIE telah diterima di seluruh dunia. Singkatan CIE
adalah Comission Internationale de l’Eclairage.
Sistem ini menggunakan variabel X, Y dan Z untuk ’nilai kadar warna’ sebagai pengganti dari R, G dan B. Untuk alasan praktis
koordinat kromatikwarna x dan y dan faktor Y ditentukan dari koordinat
Gambar 2. 24. Ruang warna
Di unduh dari : Bukupaket.com
38
tersebut. faktor Y digunakan sebagai
ukuran terang pada warna obyekbenda. Letak
setiap warna dapat dijelaskan dengan
tepatseksama dengan menggunakan ketiga
koordinat ini. Warna-warna yang
sama terangnya dapat digambarkan dalam dua dimensi, yaitu dalam bidang tunggal. Bagian silangyang melintang pada ruang warna CIE
dalam bidang yang terang adalah diagram kromatik CIE. Warna spektrum merupakan warna yang paling jenuh yang dapat
dihasilkan untuk corak yang diberikan panjang gelombang. Ia diletakkan di garispinggir diagram kromatik CIE. Gambar ini
memperlihatkan spektrum bersama-sama dengan panjang gelombang yang berhubungan dalam nanometer. Garis lurus yang berhubungan
dengan panjang gelombang 380 nm dan 780 nm disebut dengan garis ungu. Semua satuan trikromatik ini membuat campuran tambahan pada
spektrum yang terbentang di dalam area yang dikelilingi oleh tempat spektrum dan garis ungu.
Satuan trikromatik pusat ini mempunyai koordinat x = 0,333 dan y = 0,333. Disingkat dengan E yakni ”equi-energy spectrum” untuk sumber
cahaya utama dan terkadang juga disingkat dengan A yakni ’achromatic” dalam hal ini warna obyekbenda.
Penjenuhan semua warna meningkat dari satuan trikromatik pusat menuju ke tempat spektrum.
Gambar 2. 25. Nilai kadar warna
Di unduh dari : Bukupaket.com
39
Gambar 2. 26. Diagram kromat ik
Euroscale DIN 16 539 menjelaskan posisi lokasi warna untuk cyan, magenta dan kuning untuk percetakan offset tiga warna dan empat
warna. Ia juga menjelaskan lokasi warna untuk warna sekunder yang dikurangi merah, hijau dan biru.
Diagram kromatik pada gambar 2.26 memperlihatkan
lokasi warna yang terbentang pada DIN 16 539 juga jarak
warna yang dapat dihasilkan dalam mencetak. Distribusi ini
sangat sejenis untuk semua nilai terangbrightness.
Corak warna diletakkan di dalam hexagon yang dapat
disalindireproduksi dalam percetakan offset empat warna dengan menggunakan warna Euroscale. Warna-
warna di luar area ini hanya dapat dihasilkan dengan bantuan warna khusus tambahan lihat gambar 2.27.
Dalam Euroscale DIN 16 539 nilai berikut ini untuk kertas yang dilapisi yang telah ditetapkan untuk percetakan tertentuspesifik dan
kondisi pengukuran:
Di unduh dari : Bukupaket.com
40
Colour coordinates Luminance
factor Primary and
secondary colours
x y Y
Yellow 0,437 0,494
77,8 Magenta 0,464
0,232 17,1
Cyan 0,153 0,196
21,9 Yellow-magenta 0,613
0,324 16,3
Yellow-cyan 0,194 0,526 16,5 Magenta-cyan 0,179
0,101 2,8
Tabel 2.3. Nilai colour coordinates dan luminance factor
Nilai untuk x, y dan Y diukur dengan menggunakan spectrophotometer. Ia ada sebagai handset atau sebagai pusat
perhitungan dengan kontrol mesin on-line seperti pada Heidelberg CPC 21.
Gambar 2. 27. Corak warna dilet akkan dalam
hexagon
Di unduh dari : Bukupaket.com
41
4. Reproduksi Warna dalam Mencetak
Jaminan kualitas dalam mencetak bertujuan untuk reproduksimenyalin warna yang konstantetap dan benartepat melalui
keseluruhan dalam proses mencetak. Untuk tinta cetak dan warna persediaan cetak, paramater yang paling penting adalah ketebalan film
tinta, nilai halftone, keseimbangan warna, pemasangan tinta dan rangkaian warna.
4.1. Ketebalan film tinta
Untuk alasan teknis, ketebalan film tinta maksimal dalam percetakan offset adalah sekitar 3,5
μm. Untuk kertas yang dilapisi dan proses warna yang berkaitan dengan DIN 16 539 lokasi warna yang
tepat hendaknya dicapaidiperoleh dengan ketebalan film tinta antara 0,7 dan 1,1
μm. Jika
lithograpies nya tidak sesuaitidak
cocok, menggunakan tinta cetak yang tidak
sesuai, bagaimanapun, ini bisa saja terjadi
bahwa poin standarisasi pada diagram kromatik
CIE tidak tercapai. Jarak warna
reproduksi juga menurun jika penjenuhannya tidak
memadai. Dalam gambar area putih
Gambar 2. 28. Pengaruh ket ebalan f ilm t int a
Di unduh dari : Bukupaket.com