Filter warna dan filter pencahayaan terang Filter polarisasi

71 kekentalan adalah ukuran ketebalan film tinta, namun kekentalan tidak memberikan keterangan apa-apa kepada kita mengenai corak.

5.2. Kegunaan filter pada densitometry

5.2.1. Filter warna dan filter pencahayaan terang

Filter warna dalam densitometer disetel untuk kinerja penyerapan pada cyan, magenta dan kuning. Standar umum seperti DIN 16 536 dan ISOANSI 53 menjelaskan pita transmisi spektral dan posisi maksimal transmisi yang sesuai. Filter warna yang sempit dan filter warna yang luas ada dalam daftar, berkenaan dengan status A dan T dalam ISO secara berturut-turut, filter warna yang sempit seharusnya digunakan karena perbedaan dalam hasil pengukuran dari kegunaan jenis filter yang berbeda lebih kecil dari filter warna yang luas Filter warna harus selalu dipilih dalam warna untuk tinta cetak yang diukur. Warna hitam diukur dengan filter visual menyetel spektral sensitivitas pencahayaan pada mata manusia. Warna-warna spesial diukur dengan filter ini yang menghasilkan nilai pengukuran tertinggi. Ketiga ilustrasi berikut ini lihat gambar 2.49menunjukkan refleksi kurva untuk cyan, magenta dan kuning, bersama dengan filter warna berturut-turut sesuaimenurut DIN 16 536.

5.2.2. Filter polarisasi

Densitometer dapat digunakan untuk mengukur baik tinta cetak yang basah ataupun tinta cetak yang kering. Warna-warna basah mempunyai kelembutan, permukaannya berkilau. Selama proses pengeringan, tinta menyesuaikan dengan struktur iregular pada permukaan kertas, dan pemantulan yang mempengaruhi penurunan. Jika tinta yang diberikan diukur pertama kali dalam kondisi Di unduh dari : Bukupaket.com 72 Gambar 2. 50. Filt er polarisasi basah dan kemudian dalam kondisi kering, akan menghasilkan catatan yang berbeda. Untuk mengeliminasi efek ini, dua filter polarisasi linier yang melintang dimasukkan ke dalam garisjalan sinar. filter polarisasi membiarkan cahaya hanya satu arah getaran khusus untuk dilewati, sedangkan blocking semua gelombang cahaya yang sedang bergetar di arah yang lain. Bagian sinar cahaya yang terpolarisasi oleh filter polarisasi pertama dipantulkan dengan permukaan tinta secara spekulatif, contoh, tanpa mengubah arah getarannya. Filter polarisasi kedua diluruskan pada sudut 90 terhadap yang pertama sehingga gelombang cahaya yang dipantulkan dicegah untuk lewat. Sinar cahaya, bagaimanapun juga, yang masuk ke dalam film tinta dan dipantulkan baik oleh tinta atau oleh persediaan cetak, kehilangan polarisasi aslinya. Sehingga sinar cahaya itu mampu melewatimenembus filter polarisasi yang kedua dan mencapai detector. Juga menghalangi porsi cahaya yang dipantulkan oleh permukaan warna basah, mendekati catatan yang sama untuk tinta basah dan kering yang dihasilkan. Karena penyerapan oleh filter polarisasi yang kurang cahaya mencapai detector; hasil catatan dengan alat semacam ini sehingga Di unduh dari : Bukupaket.com 73 secara umum lebih rendah daripada pengukuran yang dibuat dengan instrumen lain.

5.3. Nilai pengukuran pada densitometry