Pengetahuan Perpajakan yang Dimiliki Oleh Wajib Pajak Persepsi Wajib Pajak Mengenai Petugas Pajak

pajak dengan tepat, menghitung pajak dengan jumlah yang benar dan membayar pajak tepat pada waktunya. Apabila wajib pajak gagal memenuhi semua kewajiban di atas maka mereka dapat dianggap sebagai wajib pajak yang tidak patuh. Namun, ada perbedaan dalam menentukan derajat ketidakpatuhan apakah kesalahan wajib pajak itu atas kesengajaan untuk tidak memenuhi kewajiban atau karena ketidaktahuan atau juga karena perbedaan intepretasi dalam memandang peraturan yang berlaku. Wajib pajak yang tergolong patuh dapat mencerminkan bahwa dalam diri wajib pajak telah tertanam jiwa kebangsaan yang kuat dalam mempertahankan kemaslahatan hidup manusia, sepanjang dalam membayar pajak tersebut tidak merasa adanya unsur paksaan, walaupun secara teori paksa merupakan unsur pengertian pajak. Penekanan jiwa kebangsaan dalam diri Wajib Pajak Patuh berkaitan dengan pelayanan yang diberikan kepada Wajib Pajak yang bersangkutan adalah hal wajar terlebih dalam era reformasi dan transparansi yang saat ini dituntut oleh semua pihak.

2.2.4. Pengetahuan Perpajakan yang Dimiliki Oleh Wajib Pajak

“Menurut Gardina Haryanto 2006 :19, secara teoritis untuk menumbuhkan sikap positif tentang suatu hal harus bermula dari adanya pengetahuan tentang hal tersebut, dalam hal ini adalah pengetahuan tentang pajak”. Jadi bisa dikatakan bahwa pengetahuan merupakan syarat utam dalam tercapainya tujuan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pajak. Hal tersebut sangat disadari oleh pemerintah, oleh karena itu pemerintah akan berupaya untuk menambah pengetahuan perpajakannya. Dalam tahun belakangan ini, pemerintah aktif melakukan sosialisasi dalam bidang perpajakan kepada masyarakat umum. Sosialisasi yang dilakukan yakni dengan melalui berbagai media massa maupun media elektronik. Seminar dan penyuluhan tentang pajak juga telah dilakukan oleh pemerintah. Seminar tentang pajak tidak hanya diselenggarakan oleh pihak fiskus, berbagai kalangan intelektual dalam bidang perpajakan pun juga turut serta dalam mengadakan seminar tentang pajak. Hal ini pastinya akan menambah pengetahuan tentang perpajakan bagi para wajib pajak.

2.2.5. Persepsi Wajib Pajak Mengenai Petugas Pajak

“Menurut Zain, Mohammad 2005: 36, para petugas pajak hendaknya memiliki tujuan untuk mencapai reputasi yang baik sepanjang yang menyangkut kecakapan teknis, efisien dan efektif dalam hal kecepatan, tepat dan keputusan yang adil”. Tujuan ini sangat jelas dan sederhana. Dengan tujuan ini, diharapkan para wajib pajak respek terhadap petugas pajak, sehingga petugas pajak pun akan respek terhadap wajib pajak. “Menurut Zain, Mohammad 2005: 36, petugas pajak yang behubungan dengan masyarakat pembayar pajak, haruslah berkaliber tinggi, terlatih baik, bergaji baik, dan bermoral tinggi. Paling sedikit diperlukan lima kebijakan dasar kepegawaian sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Untuk memperoleh petugas yang cakap, mereka harus dibayar dengan baik. 2. Agar mereka dapat melakukan tugasnya, sistem perpajakan harus diorganisasikan dengan baik. 3. Petugas harus memperoleh latihan training yang memadai yang diperlukan untuk mengembangkan kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan. 4. Para petugas senior harus memahami apa yang menjadi sasarannya dan merasa bebas untuk mencapainya dengan cara apapun sepanjang kebudayaan dan sistemnya mengizinkan. 5. Akhirnya, agar mereka dapat melaksanakan tugasnya, kesulitan- kesulitan, pembatasan-pembatasan, dan kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, harus dihilangkan. Dari kelima kebijakan dasar diatas, antara yang satu dengan yang lainnya merupakan faktor yang sama-sama menunjang dalam membentuk aparatur perpajakan yang mampu meningkatkan kepuasan para wajib pajak sehingga mampu meningkatkan kepatuahan wajib pajak. “Menurut Zain, Mohammad 2005: 36, petugas pajak hendaknya menyadari bahwa semua tindakan yang dilakuknnya serta sikapnya terhadap pembayar pajak dalam rangka pelaksanaan tugasnya, mempunyai pengaruh langsung terhadap kepercayaan masyarakat akan sistem perpajakan secara keseluruhan.” Dengan demikian hendaknya para petugas pajak bersikap Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. positif dalam usahanya untuk mengembangkan hubungan yang baik dan menyenangkan dengan para pembayar pajak sehingga para wajib pajak memberikan reaksi yang positif terhadap sikap petugas pajak.

2.2.6. Persepsi Wajib Pajak Mengenai Kriteria Wajib Pajak Patuh