yang baik keadaan fisik ruang dan gedung koperasi, harga dan kualitas barang serta jasa yang diberikan, kemanfaatan pelayanan
usaha koperasi yang diterima, sikap pengurus keramahan, kesopanan, sikap adil tak tidak pilih kasih pada pelanggan serta
sarana komunikasi yang dimiliki oleh penyedia layanan informasi promosi barang, pelayanan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Motivasi Berkoperasi
a. Pengertian Motivasi
Di kalangan para ahli muncul berbagai pendapat tentang motivasi. Masing-masing ahli memberikan pengertian tentang
motivasi dengan titik berat yang berbeda-beda, sesuai dengan hasil penelitian yang mereka peroleh.
Menurut Moenir 2010: 136 motivasi adalah rangsangan dari luar dalam bentuk benda atau bukan benda yang dapat
menumbuhkan dorongan pada orang untuk memiliki, menikmati, menguasai atau mencapai bendabukan benda tersebut.
Menurut Robert L Mathis dan John H. Jackson 1979: 48, motivasi asal kata motif adalah suatu kehendak atau keinginan yang
timbul dalam diri seseorang yang menyebabkan orang itu berbuat Moenir, 2010: 136.
Menurut Malayu S.P Hasibuan 2005: 95 motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan. Berkoperasi adalah bekerjasama untuk mewujudkan suatu
tujuan. Dengan demikian yang dimaksud dengan motivasi berkoperasi adalah daya penggerak, pendorong, kekuatan atau
potensi yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan ia mempunyai kecenderungan untuk bekerjasama dalam koperasi
dengan cara melibatkan dirinya masuk menjadi anggota koperasi yang didasarkan pada kebutuhannya serta untuk mencapai tujuan
tertentu. Anggota dikatakan memiliki motivasi berkoperasi apabila ada dorongan dan keinginan yang timbul dari dirinya untuk menjadi
anggota koperasi dalam upaya memenuhi kebutuhannya sesuai tujuan yang ingin dicapai. Seseorang mempunyai kecenderungan
untuk berkoperasi dapat juga dilihat dari kesadaran dalam berkoperasi, manfaat yang diperoleh dalam berkoperasi, sikap dan
usaha yang positif terhadap koperasi, dan kebutuhan dalam berkoperasi dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Hendar 2010: 153 motivasi anggota merupakan faktor yang sangat penting diperhatikan oleh manajemen koperasi,
karena keberhasilan motivasi akan dapat: 1 Meningkatkan moral dan kepuasan kerja anggota.
2 Meningkatkan produktivitas kerja anggota. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Mempertahankan kestabilan jumlah anggota. 4 Meningkatkan kedisiplinan anggota.
5 Menciptakan suasana dan hubungan yang baik antara anggota dan pihak manajemen koperasi.
6 Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi anggota. 7 Meningkatkan kesejahteraan anggota.
8 Meningkatkan tanggung jawab anggota atas kewajiban- kewajibannya.
Motivasi adalah sebuah proses. Proses motivasi dimulai dari pengenalan akan kebutuhan anggota yang tidak terpenuhi.
Kebutuhan yang belum terpenuhi membangkitkan seorang anggota untuk mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan
melakukan kegiatan yang berorientasi pada tujuan. Dari uraian tersebut di atas, maka tingkat partisipasi
berkoperasi dapat dipengaruhi oleh motivasi penghayatan dan kesadaran berkoperasi para anggotanya. Dan hal ini hanya mungkin
dicapai dengan tingkat motivasi yang tinggi anggota dalam berkoperasi.
D. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian penulis yaitu :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Variabel Metode
dan Alat Analisis
Kesimpulan
Sunarti 2007
Pengaruh Persepsi Anggota Tentang
Pelayanan Koperasi dan Pengetahuan
Perkoperasian Anggota Terhadap Partisipasi
Anggota di KUD Godean Kecamatan
Godean Kabupaten Sleman
Partisipasi anggota Y
Presepsi anggota
tentang pelayanan
koperasi X1 Pengetahuan
perkoperasian anggota X2
Ex-post facto
Regresi Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis penyumbang terbesar
dalam partisipasi anggota adalah Presepsi
anggota tentang pelayanan koperasi
,memberikan sumbangan efektif
sebesar 31.
Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa
Pengetahuan perkoperasian anggota
hanya memberikan sumbangan efektif
sebesar 7,6 terhadap partisipasi anggota.
Cholif Hendratno
2010 Pengaruh Persepsi
Anggota Tentang Pelayanan Koperasi dan
Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi