Penelitian ini mengungkapkan bahwa semakin positif persepsi anggota tentang pelayanan koperasi maka semakin tinggi tingkat
partisipasi anggota koperasi terhadap kegiatan di koperasi sekolah SMA N 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Dengan demikian, berdasarkan hasil
pengujian hipotesis di atas dikatakan ada pengaruh positif signifikan persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi
berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
3. Pengaruh Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Berkoperasi
Hipotesis ketiga menyatakan adanya pengaruh positif signifikan
motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta r = 0,560; sig = 0,000.
Proses motivasi dimulai dari pengenalan akan kebutuhan anggota yang tidak terpenuhi. Kebutuhan yang belum terpenuhi
membangkitkan seorang anggota untuk mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan melakukan kegiatan yang berorientasi
pada tujuan. Jadi kebutuhan merupakan faktor penggerak yang akan memotivasi anggota untuk berpartisipasi aktif dalam koperasi. Kebutuhan
anggota tersebut dipenuhi dalam koperasi sehingga semakin tinggi motivasi untuk berkoperasi maka semakin tinggi pula partisipasi aktif
anggota. Hendar Kusnadi, 2010: 154. Penelitian ini mengungkapkan bahwa semakin tinggi motivasi
berkoperasi maka semakin tinggi tingkat partisipasi anggota koperasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap kegiatan di koperasi sekolah SMA N 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Dengan demikinan, berdasarkan hasil pengujian hipotesis di
atas dikatakan adanya pengaruh positif signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta.
4. Pengaruh pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang
pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi
Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F
hitung
= 26,584 dengan sig = 0,000 0,05; sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan anggota
koperasi, persepsi siswa terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi dapat digunakan sebagai prediktor partisipasi berkoperasi.
Besarnya pengaruh yang diberikan variabel pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi
terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta sebesar 51,8, sedangkan 48,2 dijelaskan oleh variabel lain
diluar model persamaan tersebut di atas. Variabel lain yang mempengaruhi partisipasi berkoperasi yaitu:
a. Jenis usaha koperasi Jenis usaha koperasi erat kaitanya dengan sesuatu yang dibutuhkan
dan diinginkan anggota koperasi. Banyak jenis usaha koperasi yang bisa dipilih agar mampu menjawab kebutuhan anggota sehingga
kesejahteraan anggota dapat terwujud. Beberapa jenis usaha koperasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaitu: koperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam, koperasi jasa, koperasi serba usaha, koperasi produksi. Pemilihan jenis usaha
koperasi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan partisipasi anggota koperasi. Untuk dapat memilih jenis usaha koperasi yang
tepat, maka perlu tahu kebutuhan anggota berasal dan lingkungannya. b. Lokasi atau letak koperasi
Lokasi koperasi erat hubunganya dengan kemudahan bagi para anggota dan masyarakat untuk melakukan akses dan komunikasi
dengan koperasi. Lokasi koperasi yang tepat sehingga mudah dilihat, dijangkau dan didatangi anggota jelas akan berpengaruh positif
terhadap partisipasi anggota. c. Manajemen koperasi
Manajemen koperasi erat kaitanya dengan pengembangan potensi yang semakin berkembang di dalam koperasi, baik dari anggota
maupun pengembangan usaha koperasi. Dengan manajemen yang baik maka, akan meningkatkan partisipasi berkoperasi.
97
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan membagikan kuesioner kepada 79 orang responden yang merupakan anggota
koperasi SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta termasuk dalam kategori cukup sehingga masih perlu
ditingkatkan dengan cara meningkatkan pengetahuan anggota, pelayanan koperasi dan motivasi anggota.
2. Ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota tentang koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta. 3. Ada pengaruh positif signifikan persepsi anggota tentang pelayanan
koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
4. Ada pengaruh positif signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
5. Pengetahuan anggota koperasi, persepsi siswa terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi dapat digunakan sebagai prediktor
partisipasi berkoperasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI