Pelaksanaan Penelitian Hasil Penelitian

59

BAB IV PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Peningkatan minat siswa dapat dilihat dari perubahan sikap siswa serta keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Perubahan hasil belajar pada ranah kognitif dapat diukur dari hasil test Pretest, Postest I, Postest II.

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 28 Oktober 2015 – 18 November 2015, bertempat di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan subyek penelitian 35 siswa dari 39 siswa kelas X3. Subyek penelitian hanya memakai 35 siswa karena pada pelaksanan penelitian ada 4 siswa yang tidak mengikuti keseluruhan kegiatan penelitian. Ketidakikutsertaan siswa dikarenakan beberapa hal yaitu ijin sakit, mengikuti kegiatan sekolah dan tidak masuk tanpa keterangan. Maka pada analisis data, hasil yang digunakan yaitu data dari 35 siswa yang mengikuti keseluruhan kegiatan penelitian. Penelitian ini harus mundur 1 minggu dari perencanaan penelitian dikarenakan siswa kelas X3 mengikuti kegiatan rekoleksi yang diadakan sekolah. Objek penelitian ini adalah minat dan hasil belajar siswa kelas X3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi Protista. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dan siklus kedua dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan. Pada awal siklus dilakukan test kemampuan awal siswa Pretest. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 yang dipelajari dilakukan Postest I pada akhir siklus I dan Postest II pada akhir siklus II.

B. Hasil Penelitian

1. Siklus I Siklus I dimulai pada tanggal 21-28 Oktober 2015 sebanyak 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 5x45 menit. Peremuan pertama mempelajari tentang pengertian Protista dan ciri-ciri pada Protista mirip Hewan Protozoa dengan alokasi waktu 2x45 menit. Pertemuan kedua dengan materi Klasifikasi pada Protozoa alokasi waktu 1x45 menit dan pertemuan ketiga dengan alokasi waktu 2x45 menit membahas materi Ciri- ciri pada Protista Mirip Tumbuhan AlgaGangang. Berikut ini adalah tahapan penelitian dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match: a. Perencanaan Plaining Penelitian ini diawali dengan observasi untuk menentukan kelas yang akan digunakan sebagai target penelitian. Observasi dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2015. Dari hasil observasi diperoleh nilai rata-rata ujian Biologi terendah terdapat pada kelas X3 yaitu 54,00 dari 39 siswa. Berdasarkan informasi yang diperoleh, siswa yang mencapai nilai KKM hanya 25,4 dari keseluruhan siswa dengan nilai KKM 80. 61 Pada tahap ini peneliti juga menyiapkan instrumen baik instrumen pembelajaran maupun instrumen pengumpulan data. Instumen pembelajaran terdiri atas silabus, RPP Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran dan LKS Lembar Kerja Siswa. Sedangkan isntrumen pengumpulan data terdiri atas Lembar Kuisioner, Lembar Observasi dan Pedoman wawancara. Selain itu, peneliti juga berkoordinasi dengan guru mata pelajaran dan 1 mahasiswa sebagai observer. Indikator keberhasilan yang ingin dicapai oleh peneliti setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match adalah dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 80, ditargetkkan 85 siswa dapat tuntas pada hasil belajar terutama aspek kognitif dengan target skor rata-rata kelas 85. Sedangkan pada aspek minat 85 siswa memiliki minat yang tinggi dalam belajar dilihat dari hasil Kuisioner dan Observasi. b. Pelaksanaan Acting 1 Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 28 Oktober 2015 dimulai pukul 08.30-10.00 WIB. Pada pelaksanaan penelitian ini harus ditunda 1 minggu berikutnya dari jadwal yang telah disepakati sebelumnya dikarenakan siswa kelas X3 harus mengikuti kegiatan sekolah berupa rekoleksi yang dimulai pada tanggal 21 62 Oktober 2015. Sebelumnya berhubungan dengan guru mata pelajaran yang berhalangan hadir maka observer guru digantikan sehingga 2 mahasiswa yang menjadi observer pada penelitian ini. Pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 3 kegiatan, yaitu kegiatan awal terdiri dari Apersepsi, pegerjaan Pretest dan pengisian kuisioner, kegiatan inti yaitu penggunaan model pembelajaran Make a Match dan kegiatan penutup yaitu refleksi. Berikut ini adalah uraian kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I siklus I: a Apersepsi Apersepsi ini bertujuan untuk menuntun siswa menemukan materi yang akan dipelajari. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pertanyaan untuk menstiulus siswa menemukan inti dari materi yang akan dipelajari. b Pretest Pretest diberikan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai materi Protista. Soal pretest terdiri daari 20 soal pilihan ganda. Siswa diminta untuk memberikan tanda silang pada salah satu pilihan jawaban yang benar. Siswa diberi waktu 20 menit untuk mengerjakan. Berikut ini adalah tabel hasil pretest siswa: Tabel 4.1 Hasil Pretest siswa kelas X3 63 Keterangan Hasil Nilai tertinggi 75 Nilai terendah 15 Rata-rata nilai 36,43 Daftar nilai Pretest dapat dilihat pada lampiran hasil pretest Berdasarkan hasil pretest tersebut dapat dikatakan sangat rendah. Nilai tertinggi mencapai 75 dan nilai terendah 15. Nilai rata-rata siswa hanya mencapai 36,43. Rendahnya nilai siswa dikarenakan siswa belum benar-benar memahami materi yang diujikan pada Pretest tersebut. Selain itu pretest ini diberikan untuk mengetahui pemahaman siswa kelas X3 pada materi Protista yang digunakan untuk perbandingan test selanjutnya. Jadi, apabila belum ada siswa yang tuntas dan nilai siswa yang rendah hal tersebut dapat dikatakan wajar. c Kuesioner Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam belajar sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match. Kuesioner berisi 20 pernyataan terkait minat siswa dalam belajar. Siswa diminta untuk memberikan tanda centang pada pilihan yang telah disediakan. Siswa diberi waktu 10 menit untuk mengerjakan kuesioner dan langsung dikumpulkan kembali. Berikut ini merupakan tabel hasil kuisioner minat awal siswa: 64 Table 4.2 Hasil Kuesoner Minat Awal Siswa Kelas X3 Kriteria Hasil Jumlah siswa Presentase Sangat tinggi 66 – 80 2 5,71 Tinggi 51 - 65 28 80 Sedang 36 – 50 5 14,29 Rendah 20 - 35 Persentase Minat Siswa Minimal Tinggi + � = 85,71 Pada hasil kuesioner minat awal siswa prosentase minat siswa cukup tinggi dimana terdapat 28 siswa yang memiliki minat tinggi dan 2 siswa mencapai minat sangat tinggi. Sehingga diperoleh prosentase minat siswa minimal tinggi sebesar 85,71 . Dengan demikian diketahui bahwa minat awal siswa tinggi dalam belajar. d Pembelajaran dengan menggunakan Make a Match Pada kegiatan ini peneliti mulai menjelaskan bagaimana langkah kerja pembelajaran dengan menggunakan model Make a Match. Siswa banyak yang antusias mendengarkan penjelasan yang diberikan guru meskipun beberapa siswa memperlihatkan wajah bingung hal tersebut terjadi dikarenakan model pembelajaran ini masih asing untuk 65 mereka dan baru mereka dengar saat itu. Peneliti kemudian membagikan Lembar kerja siswa beserta Kartu Make a Match baik kartu soal maupun kartu jawaban. Siswa kemudian diberi waktu 5 menit untuk mencari pasangan kartu yang diperoleh. Pada pertemuan pertama ini siswa masih cukup kebingungan mencari pasangan dari kartu mereka. Beberapa siswa harus berteriak untuk mengetahui jawaban dari kartu yang dimiliki. Permasalahan lain yaitu beberapa siswa yang mendapat kartu jawaban cenderung pasif dan menunggu teman yang mendapat kartu soal untuk menghampiri mereka. Waktu untuk mencari pasangan juga harus mundur dikarenakan pada waktu yang sudah ditetapkan masih banyak siswa yang belum mendapat pasangan kartu. Akhirnya waktu yang dibutuhkan untuk mencari pasangan menjadi 10 menit. Setelah waktu mencari pasangan habis, peneliti meminta siswa untuk mempresentasikan kartu dan pasangan kartu yang dimiliki. Siswa diminta untuk berdiri dan membacakan kartu soal yang dimiliki beserta pasangan jawabannya. Peneliti bersama siswa yang tidak presentasi mengkoreksi apakah pasangan kartu yang dipresentasikan sudah sesuai. Siswa yang tidak mendapat pasangan kartu kemudian diminta maju ke depan untuk membacakan kartu yang dimiliki dan dibantu untuk menemukan pasangan jawabannya. Setelah presentasi selesai siswa diberikan waktu untuk mengerjakan LKS dan kemudian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 mengumpulkan LKS 1 Hasil kerja LKS 1 siswa terlampir pada lampiran. Kagiatan pembelajaran dilanjutkan dengan Penguatan terhadap materi yang diperoleh siswa dengan menjelaskan kembali materi yang sudah dipelajari dan dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan. Siswa diminta menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. e Refleksi Kegiatan refleksi ini dilakukan di akhir pelajaran. Peneliti memberikan beberapa pertanyaan refleksi terkait pembelajaran yang telah dilakukan. Pertanyaan yang ditanyaan antara lain perasaan siswa setelah belajar. Beberapa siswa mengatakan bahwa mereka masih bingung dengan model Make a Match. Hal tersebut masih wajar dikarenakan mereka baru mencoba untuk pertama kali. Untuk meminimalisir kebingungan siswa pada pertemuan selanjutnya adalah dengan menjelaskan lebih baik lagi pada pertemuan selanjutnya. Selain itu peneliti juga mendampingi siswa dalam mencari pasangan kartu dengan mendatangi siswa satu per satu. 2 Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin, 2 November 2015 dengan alokasi waktu 1x45 menit, dimulai pukul 08.30-09.15 WIB. Materi yang dipelajari pada pertemuan kedua ini adalah Klasifikasi pada Protista mirip Hewan Protozoa. 67 Secara umum, kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan ini hampir sama kegiatan pembelajarannya dengan pertemuan pertama namun tidak diberikan perlakuan pretest dan pengisian kuisioner. Kegiatan masih dibagi menjadi 3 yaitu Kegiatan awal berupa apersepsi, kegiatan inti berupa penggunaan model pembelajaran Make a Match dan kegitan akhir yaitu refleksi. Berikut ini adalah urian kegiatan yang dilakukan pada pertemuan II: a Pembelajaran dengan menggunakan Make a Match Kegiatan diawali dengan penjelasan dari peneliti mengenai langkah kerja model pembelajaran Make a Match kemudian dilanjutkan dengan pembagian LKS 2 dan kartu Make a Match. Siswa diberi waktu untuk mencari pasangan kartu yang dimiliki. Pada pertemuan II ini siswa sudah mulai dapat beradaptasi dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match. Meskipun demikian masih ada beberapa siswa yang masih bingung ketika mencari pasangan. Siswa yang mendapat kartu soal juga sudah mulai aktif untuk mencari pasangan kartunya dan mencari kartu pertanyaan yang sesuai dengan kartu jawaban yang dimiliki, Setelah waktu habis siswa diminta mempresentasiskan pasangan kartu yang dimiliki. Peneliti dan siswa yang tidak presentasi mengkoreksi hasil presentasi. Siswa yang tidak mendapat pasangan kartu diberi hukuman dengan membantu siswa lain membuat kesimpulan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 dari materi yang telah dipelajari. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang sudah disampaikan dan meminta siswa menyampaikan hasil kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari. Berkaitan dengan penguatan berhubung alokasi waktu hanya 1 jam, waktu untuk penguatan hanya sedikit. b Refleksi Siswa diminta menyampaikan hasil refleksi dari pembelajaran hari ini. Siswa terlihat cukup antusias. Siswa mengatakan cukup senang dengan kegiatan pembelajaran hari tersebut. 3 Pertemuan III Pertemuan III diaksanakan pada hari Rabu, 4 November 2015 pukul 08.30-10.00 WIB dengan alokasi waktu 2x 45 menit.. Materi yang dipelajari pada pertemuan ini adalah Ciri-ciri pada Protista Mirip Tumbuhan GanggangAlga. Kegiatan pada pertemuan III ini tidak jauh berbeda dengan pertemuan I dan II hanya saja di akhir pembelajaran siswa diberikan Postest I untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I. Berikut ini adalah uraian kegiatan pada pertemuan III: a Pembelajaran menggunakan model pembelajran Make a Match Pada pertemuan III ini siswa sudah mulai mengusai penggunaan model pembelajaan Make a Match. Seperti biasa peneliti menjelaskan langkah kerja penggunaan model PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 pembelajaran Make a Match kemudian membagikan kartu soal dan jawaban beserta LKS 3. Siswa diminta untuk presentasi dan mengerjakan LKS 3. Dilanjutkan dengan memberikan penguatan. b Postest Sebelum mengakhiri pembelajaran siswa diminta untuk mengerjakan Postest I. Pemberian postest ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari aspek kognitif siswa. Soal Postest I terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Siswa diminta untuk memberikan tanda silang pada pilhan jawaban yang paling benar. Siswa diberi waktu 20 menit untuk mengerjakan kemudian dikumpulkan. Berikut ini adalah table hasil Postest I siswa kelas X3: 70 Tabel 4.3 Hasil Postest I siswa kelas X3 Keterangan Hasil Nilai tertinggi 75 Nilai terendah 20 Rata-rata nilai 40,71 Jumlah siswa yang mencapai KKM Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 35 siswa yang mencapai KKM siswa yang tidak mencapai KKM 100 Daftar nilai Pretest dapat dilihat pada lampiran hasil postest I Berdasarkan hasil Postest I tersebut dapat diketahui bahwa masih belum ada siswa yang mencapai nilai KKM.Siswa yang belum mencapai KKM mencapai 100 dan yang mencapai KKM masih 0. Nilai tertinggi hanya mencapai 75 dan nilai terendahnya adalah 20. Rata-rata nilai siswa adalah 40,71. Masih rendahnya nilai siswa dikarenakan pada saat pengerjaan Postest siswa terlihat kurang bersemangat dan kurang serius ketika mengerjakan. Bahkan beberapa siswa terlihat hanya memerikan tanda silang pada jawaban tanpa membaca soalnya terlebih dahulu. c Refleksi Peneliti kembali meminta siswa untuk merefleksikan kegiatan hari ini dengan memberikan pertanyaan mengenai 71 perasaam yamg dialami. Siswa mengatakan cukup senang dengan pelajaran hari tersebut. d Pengamatan Pada tahap ini peneliti dibantu oleh 2 observer yaitu guru biologi dan 1 mahasiswa. Dikarenakan guru mata pelajaran beberapa kali tidak hadir maka observer guru mata pelajaran digantikan dengan mahasiswa. Observer ini berugas mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan pada setiap siswa dimana masing-masing siswa telah diberikan kartu nomor sesuai nomor absen sehingga mempermudah observer dalam mengamati. Observer mengisikan hasil observasi pada lemabar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi berisikan 10 pernyataan terkait aktivitas siswa yang berkaitan dengan minat belajar. Observer diminta untuk memberikan skor pada masing-masing siswa pada setiap pernyataan sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan. Hasil dari observer 1 dan 2 akan dijumlahkan sebagai hasil akhir. Berikut ini adalah tabel hasil observasi pada siklus I: 72 Tabel 4.4 Hasil observasi minat siswa siklus 1 Kriteria Hasil Jumlah siswa Presentase Rendah 10 – 17,5 Sedang 17,6 – 24 Tinggi 25 – 32,5 35 100 Sangat tinggi 32,6 – 40 Persentase Minat Siswa Minimal Tinggi � = 100 Daftar hasil observasi minat siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa minat siswa pada pertemuan I sampai pertemuan III siklus I diperoleh prosentase pada kategori rendah 0, kategori sedang 0, kategori tinggi 100 dan kategori sangat tinggi 0. Dengan demikian diperoleh prosentase minat siswa berdasarkan hasil observasi minat siswa dengan kriteria minimal tinggi pada siklus I diperoleh 100 dari jumlah siswa 35. c. Refleksi Penelitian pada siklus I ini berjalan dengan cukup lancar meskipun harus mundur selama satu minggu dikarenakan kegiatan siswa. Dari segi pelaksanaan juga dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang telah direncanakan. Beberapa kendala pelaksaanaan terjadi pada awal-awal pertemuan dikarenakan siswa yang masih 73 menyesaikan dengan penggunaan model pembelajaran Make a Match. Kendala yang dihadapi seperti siswa yang masih pasif bagi yang memperoleh kartu jawaban dapat diatasi dengan membagikan secara acak kartu soal maupun jawabannya. Meskipun demikian seiring berjalannya waktu siswa sudah dapat menyesuaikan. Kegiatan juga dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Dari segi waktu cukup memiliki kendala dengan siswa dimana siswa yang masih asing dengan model pembelajaran Make a Match sehingga beberapa kali pertemuan waktu untuk mencari pasangan menjadi lebih lama dibandingkan dengan perencanaan pada RPP. Untuk itu, pada siklus selanjutnya perlu adanya penegasan agar siswa dapat menyelesaikan tepat waktu. Berkaitan dengan hasil kuisioner siswa diperoleh bahwa prosentase siswa dengan kategori minimal tinggi sudah mencapai target yaitu 85,71 . Akan tetapi berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa prosentase siswa dengan kategori tinggi mencapai 100. Dengan hasil tersebut maka secara keseluruhan minat siswa pada siklus I dapat dikatakan sangat tinggi. Dengan demikian pada siklus II hanya diperlukan adanya peningkatan baik dari segi cara guru menyampaikan materi hingga cara penyampaian penggunaan model pembelajaran Make a Match lebih ditingkatkan lagi sehingga hasil yang telah diperoleh tidak mengalami penurunan dan diharapkan adanya peningkatan. Selain itu hasil Postest I siswa kelas X 3 masih belum ada siswa yang mencapai nilai KKM sehingga prosentase siswa yang tuntas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 KKM masih 0 hal ini yang harus diperbaiki untuk pelaksanaan Siklus II. 2. Siklus II Siklus II dimulai tanggal 9-16 November 2015 sebanyak 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4x45 menit. Pada pertemuan I mempelajari tentang Klasifikasi Protista mirip Tumbuhan GanggangAlga dengan alokasi waktu 1x45 menit. Pertemuan II siswa diajak untuk mempelajari materi Protista Mirip Jamur dan peranan Protista bagi kehidupan dengan alokasi waktu 2x45 menit. Untuk pertemuan III pada siklus II ini dengan alokasi waktu 1x45 menit digunakan untuk mereview kembali materi yang telah dipelajari pada siklus II kemudian dilanjutkan dengan Postest II dan pengisian kuisioner akhir penelitian. Berikut ini adalah uraiaan kegiatan pada Siklus II: a. Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus II ini peneliti mencari beberapa kekurangan-kekurangan yang dialami pada siklus I. Seperti cara penyampaian materi maupun kartu kendala-kendala lain berkaitan dengan penggunaan metode pembelajaran. b. Pelaksanaan 1 Pertemuan I Pertemuan I pada siklus I ini dilaksanakan pada hari Senin,9 November 2015. Pembelajaran dimulai pukul 08.30-09.15 WIB dengan alokasi waktu 1x45 menit. Materi yang dipelajari adalah 75 Klasifikasi pada Protista mirip Tumbuhan GanggangAlga. Berikut ini adalah uraian kegiatan pada Pertemuan I siklus II: a. Penggunaan model pembelajaran Make a Match Seperti biasa peneliti setelah menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan langkah kerja pembelajaran menggunakan Make a Match kemudian dilanjutkan dengan pembagian LKS 4 dan kartu Make a Match. Siswa diberikan waktu 5 menit untuk mencari pasangan kartu yang dimiliki. Siswa mulai antusias dan hampir seluruh siswa aktif untuk mencari pasangan kartu yang dimilikinya. Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi di depan kelas. Kegiatan selanjutnya adalah peneliti memberikan penguatan atas materi yang sudah dipelajari kemudian dilanjutkan dengan refleksi. 2 Pertemuan II Pertemuan II pada siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 11 November 2015. Pembelajaran dimulai pukul 08.30-10.00 WIB dengan alokasi waktu 2x45 menit. Pembelajaran diikuti 39 siswa dimana 1 siswa ijin dikarenakan ada kegiatan organisasi sedangkan siswa satunya tidak masuk karena sakit. Materi yang dipelajari pada pertemuan kedua ini adalah Protista mirip Jamur dan Peranan Protista bagi kehidupan. Secara keseluruhan kagiatan pada pertemuan II ini tidak berbeda jauh dengan kegiatan pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 pertemuan I. Siswa sudah mulai aktif dan mulai lancar dalam menggunakan model pemelajaran Make a Match. 3 Pertemuan III Pertemuan III dilaksanakan pada hari Senin, 16 November 2015. Pada pertemuan III ini peneliti hanya mereview kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya kemudian dilanjutkan dengan pengerjaan Postest II dan pengisian Kuisioner akhir penelitian. Berikut ini adalah uraian kegiatan pada pertemuan III siklus II: a. Postest II Test akhir siklus 2 ini terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Siswa diminta untuk memilih salah satu jawaban yang benar diantara 5 pilihan jawaban. Siswa diberi waktu 20 menit untuk mengerjakan posttest II dan setelah selesai postest II langsung dikumpulkan. Berikut ini adalah hasil postest II siswa kelas X3: 77 Tabel 4.5 Hasil Postest II siswa kelas X 3 Keterangan Hasil Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 55 Rata-rata nilai 82,71 Jumlah siswa yang mencapai KKM 28 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 7 siswa yang mencapai KKM 80 siswa yang tidak mencapai KKM 20 Daftar hasil postest II dapat dilihat pada lampiran Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sudah ada peningkatan nilai dari test sebelumnya dimana nilai tertinggi yang diperoleh siswa mencapai 100 dan nilai terendah yang diperoleh adalah 55. Jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 29 siswa dengan prosentase 80 sedangkan siswa yang belum mencapai KKM ada 6 siswa dengan prosentase 20. Nilai rata-rata siswa juga sudah mencapai 82,71. b. Kuesioner Akhir Kuesioner ini diberikan untuk mengetahui minat belajar siswa setelah diberi perlakuan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Siswa diberikan lembar kuesioner yang berisikan 20 pernyataan positif dan negatif terkait minat belajar. Siswa diminta untuk memberikan peringkat pada pilihan jawaban yang sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 dengan keadaan hatinya. Siswa diberi waktu 10 menit untuk mengerjakan kemudian kuesioner dapat langsung dikumpulkan. Berikut ini adalah hasil kuisioner minat akhir siklus, siswa kelas X3: Table 4.6 Hasil Kuesioner Minat Akhir Siswa Kelas X3 Kriteria Hasil Jumlah siswa Presentase Sangat tinggi 66 – 80 5 91,43 Tinggi 51 - 65 28 8,57 Sedang 36 – 50 2 Rendah 20 - 35 Persentase Minat Siswa Minimal Tinggi �+ � � � =94,28 Daftar skor kuesoner akhir siswa X3 dapat dilihat pada lampiran Hasil kuesioner akhir ini menunjukkan jumlah siswa dengan skor minat siswa minimal kategori tinggi mencapai 100. Terdapat 32 siswa dengan kategori sangat tinggi dan 3 siswa dengan kategori tinggi. c. Pengamatan Pengamatan ini peneliti masih dibantu oleh guru mata pelajaran dibantu dengan satu observer mahasiswa. Berhubung guru beberapa kali tidak dapat hadir maka observer guru Biologi diganti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 dengan mahasiswa. Observer bertugas mengamati aktifitas siswa di kelas terkait dengan minat siswa. Observer diberi lembar observasi yang berisi 10 pernyataan dan diminta untuk memberikan skor pada masing-masing pernyataan untuk masing-masing siswa dengan ketentuan yang telah disediakan. Berdasarkan hasil observasi diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil observasi minat siswa siklus II Kriteria Hasil Jumlah siswa Presentase Rendah 10 – 17,5 Sedang 17,6 – 24 Tinggi 25 – 32,5 16 45,72 Sangat tinggi 32,6 – 40 19 54,28 Persentase Minat Siswa Minimal Tinggi + � = 100 Daftar hasil observasi minat siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh rata-rata jumlah siswa pada kategori sangat tinggi adalah 19 dengan prosentase 54,28, kategori tinggi adalah 16 dengan prosentase 45,72 dan kategori sedang dan rendah adalah 0 dengan presentase 0. Dengan demikian diperoleh bahwa prosentase minat siswa dengan kategori minimal 80 tinggi diperoleh 100 . Aktivitas siswapun juga semakin aktif pada setiap pertemuan pada siklus II ini. d. Refleksi Pelaksanaan pada siklus II ini dapat berjalan dengan baik bila dibandingkan dengan siklus II. Antusias siswa juga semakin tinggi dilihat dari aktivitas siswa yang semangkin bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Bila dibandingkan dengan dengan siklus II cukup banyak peningkatan terkait minat dan hasil belajar siswa meskipun ada yang masih belum mencapai taget. Hasil kuesioner siswa pada akhir siklus II ini diperoleh adanya peningkatan minat siswa hingga mencapai 100. Selain itu juga didukung dengan peningkatan hasil observasi yang dilakukan observer diperoleh prosentase minat siswa dengan skor minimal tinggi mencapai 100. Dari segi hasil belajar juga diperoleh peningkatan hasil belajar dimana 28 siswa dapan mencapai nilai KKM dengan prosentase 80. Akan tetapi masih ada 7 siswa dengan prosentase 20 yang masih belum tuntas KKM. Meskipun belum mencapai target yang diharapkan namun sudah ada peningkatan yang cukup tinggi dari segi aspek kognitif siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

C. Analisi Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Di SMA Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 11

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

1 7 170

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

0 1 168

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 PALAR, KLATEN.

0 0 237

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS DI SMA

0 0 11