Jenis Penelitian Setting Penelitian Variabel Penelitian Rancangan Penelitian

37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Hopkins dalam Arifin 2011:97, Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian untuk perubahan dan perbaikan yang dilakukan di ruang kelas. Sedangkan Arifin 2011:98 mengartikan Penelitian Tindakan Kelas sebagai suatu proses penyelidikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri yang melibatkan guru dalam situasi pendidikan tertentu dengan tujuan memperbaiki pemahaman dan keadilan tentang situasi atau praktik pendidikan, memahami tentang praktik yang dilakukan dan situasi-situasi dimana praktik itu dilaksanakan.

B. Setting Penelitian

1. Obyek penelitian ini difokuskan pada aspek kognitif tingkat C1, C2, C3 dan C4 hasil belajar dan minat masing-masing siswa kelas X3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun 201152016. 2. Subyek penelitian difokuskan pada kelas X3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Siswa kelas X3 berjumalah 39 siswa dimana jumlah siswa 27 dan siswi adalah 12. 3. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang beralamat di Jalan P. Senopati No. 18 Yogyakarta . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 4. Waktu penelitian ini adalah bulan Oktober-November 2015. Kegiatan tersebut mulai dari persiapan sampai refleksi penelitian.

C. Variabel Penelitian

Pada penelitin ini variabel yang digunakan yaitu : 1. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match. 2. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif C1, C2, C3 dan C4 dan minat siswa 3. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah materi Protista

D. Rancangan Penelitian

Rancangan tindakan ini mengacu pada model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan planning, tindakan act, pengamatan observing dan refleksi reflecting. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 3.1 Spiral penelitian Tindakan Kelas berdasarkan Model Kemmis dan Taggart Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II dengan 3 kali pertemuan untuk masing-masing siklus. Rincian kegiatan untuk masing-masing siklus antara lain: 1. Siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan yaitu: 1 Permohonan ijin penelitian kepada kepala SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 2 Observasi dan wawancara kepada guru Biologi yang mengampu kelas X, untuk mengetahui permasalahan yang ada di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 3 Indentifikasi masalah yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi terkait permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran di kelas. 4 Menentukan metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan pembelajaran Biologi di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 5 Menyusun proposal dan instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian seperti; Silabus, Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk siklus I dan Lembar Kerja Siswa LKS 6 Menyusun instrumen penetilian, seperti; Lembar Kuesioner, Soal Pretest dan postest 1 dan 2 dan Lembar Wawancara Siswa b. Tindakan Pada pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan tindakakan sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran untuk siklus I. Peneliti bertindak sebagai partisipan aktif dimana peneliti bertindak langsung dalam kegiatan penelitian. Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Tindakan yang dilaksanakan pada siklus 1 ini antara lain: 1. Pemberian Pretest 2. Pembagian Kuesioner 3. Pembelajaran dengan menggunakam model pemebelajaran kooperatif tipe Make a Match 4. Penutup 5. Postest untuk siklus I 41 Rincian tindakan yang dilakukan pada Siklus I dapat dilihat secara terperinci pada lampiran Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus I. c. Pengamatan Tahap observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaanaan tindakan. Dalam tahap ini peneliti dibantu oleh 1 observer mahasiswa dan guru mata pelajaran biologi. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa di kelas serta aktivitas siswa terkait dengan indikator minat siswa. Sedangkan untuk observer dalam penelitian ini membantu peneliti dalam mengamati kegiatan peneliti pada pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa dikelas. Pengamatan dibantu dengan intrumen penelitian berupa lembar observasi siswa, lembar kuesioner dan lembar observasi aktivitas guru. Di akhir siklus I, peneliti membagikan soal postest, sebagai penilaian akhir hasil siklus I. d. Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis pengolahan data dan observasi kegiatan siklus I. Dari hasil data dan observasi, peneliti dapat menarik kesimpulan atas keseluruhan proses yang terjadi pada siklus I. Hasil tersebut akan memberikan gambaran peneliti dalam menentukan hal-hal apa saja yang masih membutuhkan perbaikan dan bagian mana yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Selain dari segi observasi siswa, hal-hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 yang diperhatikan oleh peneliti adalah kegaiatan pengajaran yang dilakukan peneliti, terkait dengan kesesuaian metode pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini peneliti memperoleh data dari observer dan guru Biologi. Hasil observasi yang diperoleh digunakan peneliti sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pada siklus II. Pada kegiatan refleksi ini peneliti bekerjasama dengan guru Biologi untuk menentukan langkah-langkah perbaikan dari permasalahan yang dihadapi kemudian ditentukan langkah-langkah berikutnya yang akan dilakukan. 2. Siklus II a. Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti melakukan perbaikan pada bagian-bagian yang dianggap kurang pada siklus I. Peneliti bekerjasama dengan guru Biologi dan Dosen Pembimbing untuk menyusun perencanaan baru sebagai upaya perbaikan pada siklus sebelumnya. Perbaikan yang dilakukan antara lain pada instrumen pembelajaran seperti Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus II. b. Tindakan Dari pelaksanaan tindakan di siklus I, pada siklus II ini mengacu pada perbaikan-perbaikan dari kekurangan di siklus I. Pada tindakan siklus II, peneliti masih berperan sebagai partisipan aktif. Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Peneliti melaksanakan tindakan pada siklus II sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat. Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus II sama dengan kegiatan yang dilakukan pada siklus I. Pembelajaran akan diawali dengan pembukaan dan memberikan apersepsi dilanjutkan dengan kegiatan inti. Pada kegiatan inti ini siswa kembali diberikan kartu untuk ditemukan pasangan kartu yang dimiliki dengan kartu yang dimiliki siswa lain. Setelah menemukan pasangan kartunya siswa kemudian mempresentasikan hasil yang diperoleh. Peneliti memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapat pasangan yang sesuai. Tindakan selanjutnya adalah memberikan klarifikasi dan penguatan terhadap materi yang diberikan. Kegiatan diakhiri dengan refleksi dan salam penutup. Pada pertemuan kedua siklus II tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama. Tindakan pertama berupa apersepsi sebagai kegiatan pembuka yang dilanjutkan kegiatan inti. Kegiatan inti pada pertemuan kedua tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama. Perbedaannya terletak pada kegiatan penutup dimana guru memberikan penghargaan atas hasil point siswa yang memperoleh nilai tertinggi pada kegiatan baik siklus 1 maupun siklus II. Selain itu pada akhir pelajaran siswa diminta untuk mengerjakan postest untuk siklus II. Tindakan pada siklus II dapat dilihat secara terperinci pada lampiran Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus II. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 c. Pengamatan Pada tahap ini peneliti masih dibantu guru Biologi dan 1 observer mahasiswa. Pengamatan yang dilakukan berupa aktivitas siswa terkait dengan indikator minat siswa. Selain itu observer akan mengisi lembar observasi terkait aktivitas siswa dan aktivitas peneliti di kelas. Pengamatan dibantu dengan intrumen penelitian berupa lembar observasi siswa, lembar kuesioner dan lembar observasi aktivitas guru. Di akhir siklus II, peneliti membagikan soal postest II, sebagai penilaian akhir hasil siklus II. Diakhir pengamatan, peneliti akan meminta 6 siswa untuk diwawancarai. Wawancara ini dilaksankana pada akhir siklus II untuk mendapat data pendukung terkait minat siswa dilihat dari hasil postest II dengan kategori nilai tinggi, sedang dan rendah. d. Refleksi Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data-data hasil tindakan dan observasi kemudian merefleksikan hasil yang diperoleh. Selain itu refleksi yang diberika siswa akan memberikan masukan dalam penelitian ini.

E. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Di SMA Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 11

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

1 7 170

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan.

0 0 2

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

0 1 168

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 PALAR, KLATEN.

0 0 237

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS DI SMA

0 0 11