22
E. Pembelajaran Kooperatif
Roger dalam Huda 2012:29 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan aktifitas pembelajaran kelompok yang dioogranisir
oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajaran yang di
dalamnya setiap siswa bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain.
Sedangkan Artz dan Newman dalam Huda 2012:32 mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai kelompok kecil siswa yang bekerja sama
dalam satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan sebuah tugas atau mencapai satu tujuan bersama.
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh
guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperative dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan
pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang
dimaksud Suprijono, 2009:54-55 Model
pembelajaran kooperatif
berbeda dengan
model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan berdasarkan teori psikologi
sosial untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dalam berinteraksi dengan orang lain Sani, 2013:187. Menurut Suprijono 2009:58, model
pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan: 1 “memudahkan siswa belajar”
23
sesuatu yang “bermanfaat” seperti fakta, ketrampilan, nilai, konsep dan bagaimana hidup serasi dengan sesama; 2 pengetahuan, nilai dan
ketrampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai. Menurut Suyatno 2009: 9, model pembelajaran kooperatif adalah
kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: 1.
Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa 2.
Menyajikan informasi 3.
Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar 4.
Membimbing kelompok dalam belajar dan bekerja 5.
Evaluasi 6.
Memberi penghargaan
Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang
membedakan dengan kelompok yang dilakukan asal-asalan. Menurut Lie 2010:31-35, unsur-unsur pembelajaran kooperatif dibagi menjadi 5, yaitu:
1. Saling ketergantungan positif
Keberhasilan suatu karya bergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu
menyususun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa
24
menyelesaikan tugasnya sendiri sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Tanggung jawab perseorangan
Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran
kooperatif, setiap siswa akan bertanggung jawabuntuk melakukan yang terbaik.kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan
guru dalam penyususnan tugasnya. 3.
Tatap muka Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan
berdiskusi. Kegiatan interaksi ini kan memberikan sinergi yang menguntungan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai
perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing- masing.
4. Komunikasi antar anggota
Unsur ini menghendaki agar para siswa dibekali dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam
kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Keberhasilan suatu kelompok bergantung pada ketersediaan para
anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.
25
5. Evaluasi proses kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevalusai proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar
selanjutnya dapat bekerja sama dengan lebih efektif. Inti dari pembelajaran kooperatif sendiri merupakan kegiatan
kelompok yang melibatkan peranan aktif dari seluruh anggota kelompok dalam memecahkan permasalahan dari materi pelajaran yang diajarkan oleh
guru. Guru di sini berperan unuk mengarahkan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang ingin di capai. Siswa akan membantu satu sama lain dan
menyampaikan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki masing-masing. Dari pengetahuan yang dimiliki masing-masing siswa dapat dilengkapi satu
sama lain dalam kelompok untuk memperoleh satu kesatuan konsep pemahaman dari materi pelajaran yang diajarkan guru. Hasilnya proses
kerja sama yang dilakukan siswa dapat meningkatkan hasil belajar dari masing-masing siswa. Selain itu penghargaan yang diberikan guru dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Motivasi yang muncul dari siswa tersebut dapat membangkitkan minat siswa dalam Belajar, dalam
penelitian ini terkhusus untuk pelajaran Biologi.
F. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match