73
Deteksi terhadap multivariat outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak
Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan
2
pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Bila kasus yang
mempunyai Jarak Mahalanobis lebih besar dari nilai chi-square pada tingkat signifikansi 0,001 maka terjadi multivariate outliers. Nilai
2 0.001
dengan jumlah indikator 17 adalah sebesar 40.790.
Hasil analisis Mahalanobis diperoleh nilai 34.860 yang berarti lebih kecil dari
2
tabel 40.790 tersebut. Dengan demikian, tidak terdapat multivariate outliers.
4.6 Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha digunakan untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variable atau observasi indikator. Hasil selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas:
Pengujian Reliability Consistency Internal
Konstrak Indikator Item to Total
Correlation Koefisien
Cronbachs Alpha
X11 0,460 X12 0,619
X13 0,470 X14 0,542
Service Quality
X15 0,321
0,322
X21 0,622 X22 0,584
X23 0,654 Marketing
Mix X24 0,634
0,475 Y1 0,696
Y2 0,622 Y3 0,630
Customer Satisfaction
Y4 0,489 0,442
Z1 0,244
Z2 0,613 Z3 0,597
Customer Loyalty
Z4 0,651 0,173
: tereliminasi Sumber : Lampiran
Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total
correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi
item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan.
Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada
indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena nilai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
item to total correlation indikator belum seluruhnya
≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan
cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di
atas menunjukkan hasil kurang baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan
yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].
4.7 Uji Validitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya
diukur, karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct
akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Hasil analisis tampak pada
tabel dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
76
Tabel 4.9 Uji Validitas
Standardize Faktor Loading dan Construct dengan Confirmatory Factor Analysis
Faktor Loading Konstrak Indikator
1 2 3 4 X11 0,525
X12 0,527 X13 -0,108
Service Quality X14 0,143
X21 0,270
X22 0,528
X23 0,157
Marketing Mix X24
0,660 Y1
0,243 Y2
0,161 Y3
0,146 Customer
Satisfaction Y4
-0,031 Z2
0,138 Z3
0,312 Customer
Loyalty Z4
1,095 Sumber : lampiran
Dari kualitas layanan yang paling utama adalah Responsiveness karena di dalam Responsiveness terdapat 3 hal yang utama yaitu penanganan keluhan,
kesesuaian layanan dengan biaya produk dan cara penyajian produk. 3 hal tersebut sangat mempengaruhi pelanggan dalam berbelanja. Apabila 3 hal
tersebut tidak terlalu diperhatikan, maka akan terjadi penurunan penjualan produk Alfamart karena pelanggan tidak merasa puas dalam berbelanja di
Alfamart Brigjend Katamso. Dari Bauran pemasaran yang paling utama adalah promosi. Apabila pihak
dari Alfamart kurang melakukan promosi atau pengenalan hadirnya Alfamart Brigjend Katamso maka dampaknya Alfamart Brigjend Katamso dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
77
penjualan produknya kurang diminati oleh pelanggan karena pelanggan kurang mengenal Alfamart Brigjend Katamso.
Dari Loyalitas yang paling utama adalah loyalitas kognitif yaitu pihak Alfamart Brigjend Katamso harus mempunyai strategi dalam mengambil hati
masyarakat wilayah Brigjend Katamsodalam penjualan produk yang mempunyai variasi yaitu dengan cara :
- Mengadakan diskon terhadap produk tertentu setiap bulan yang banyak
diminati pelanggan -
Melakukan sebar brosur di wilayah Brigjend Katamsi mengenai harga terbaru yang ada di Alfamart Brigjend Katamso
- Mengadakan system undian berhadiah di Alfamart Brigjend Katamso
Dengan begitu Loyalitas pelanggan terhadap Alfamart akan selalu ada di hati pelanggan terutama di wilayah Brigjend Katamso Waru Sidoarjo.
Dari Kepuasan pelanggan yang utama adalah Convenience of Acquisition yaitu pelanggan Alfamart terutama di wilayah Brigjend Katamso harus merasa
puas dalam berbelanja di Alfamart dalam hal kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanja contohnya dalam melakukan pembayaran yang cepat dan baik
serta kenyamanan dalam arti salam sapa Alfamart yaitu “ Selamat Datang di Alfamart.. Belanja puas, kami senang “. Itu harus sesuai dengan kenyataan.
Maka pelanggan merasa puas berbelanja di Alfamart Brigjend Katamso. Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu
juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
78
memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator- indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama.
4.8 Uji Construct Reliability dan Variance Extrated