Materi Pembagian Kekeliruan Umum yang Dilakukan Oleh Anak Berkesulitan Belajar Matematika

2.1.5 Materi Pembagian

Pembagian sederhana dilakukan di bawah 100 dengan hasil dua angka dan satu angka. Menurut Supriadi 2013: 46, pembagian adalah konsep membagikan bilangan pada kelompok-kelompok yang diinginkan sehingga bilangan tersebut terbagi merata di setiap kelompok. Pembagian merupakan pengurangan yang berulang hingga habis Heruman: 2010: 7. Sedangkan menurut Simanjuntak 2003: 130, membagi merupakan mengurang dengan pengurangan tetap. Pengurang yang tetap yang dimaksud adalah pembagi. Pengurangan merupakan salah satu dari empat operasi dasar Matematika, dan pada prinsipnya merupakan kebalikan dari operasi penjumlahan Supriadi, 2013: 32. Dari pengertian beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pembagian adalah pengurangan yang berulang hingga habis, dimana bilangan pengurangannya tetap. Standar kompetensi Matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah standar kompetensi 1 “memahami dan menggunakan sifat- sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah” pada kompetensi dasar 1.3 “melakukan operasi perkalian dan pembagian”. Berikut materi pembagian pada kelas IV SD Mustaqim dan Ary, 2008: 147. a. Bagaimana cara membagi bilangan 20 dengan 5? Mari kita kurangi secara berulang. 20 – 5 = 15 15 – 5 = 10 10 – 5 = 5 5 – 5 = 0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berapa kali pengurangan dilakukan? Berapa hasil akhir pengurangan berulang tersebut? Dalam operasi pembagian dituliskan: 20 : 5 = 4 Pembagian tersebut dinamakan pembagian tanpa sisa. b. Bandingkan dengan pembagian bilangan 20 oleh bilangan 6 berikut ini. 20 – 6 = 14 14 – 6 = 8 8 – 6 = 2 Berapa kali pengurangan dilakukan? Berapa hasil akhir pengurangan berulang tersebut? Dalam operasi pembagian dituliskan: 20 : 6 = 3 sisa 2 Pembagian tersebut dinamakan pembagian bersisa. Hasil pembagian bersisa kita tuliskan sebagai berikut. 20 : 6 = 3 sisa 2 = = Bentuk tersebut dinamakan pecahan campuran. 2.2 Penelitian yang Relevan 2.2.1 Penelitian Alat peraga Matematika tentang Pembagian Berikut ini akan dipaparkan beberapa penelitian dari Charla 2015 dan Anastasia 2016 mengenai alat peraga Matematika untuk materi pembagian. Charla 2015 melakukan pengembangan alat peraga pembelajaran Matematika SD untuk materi perkalian dan pembagian berbasis metode Montessori. Jenis penelitian yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan alat peraga kartu kotif (Koin Positif Negatif) terhadap hasil belajar Matematika Siswa ( Sebuah studi eksperimen di MI Syamsul Huda Ciganjur Jakarta)

1 7 182

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN MEDIA ALAT PERAGA MATEMATIKA Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pecahan Dengan Media Alat Peraga Matematika Bagi Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 2 Gatak Tahu

0 1 20

Pengembangan alat peraga matematika materi pembagian untuk anak dengan berkesulitan belajar matematika (diskalkulia) di SD Negeri Mertelu.

1 3 194

Pengembangan alat peraga matematika materi perkalian untuk siswa dengan lambat belajar di SD Muhammadiyah Sagan Yogyakarta.

0 0 202

Pengembangan alat peraga pembelajaran Matematika untuk siswa kelas III SD materi perkalian berbasis metode Montessori.

2 18 357

Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika SD materi perkalian berbasis Metode Montessori.

3 29 323

Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika SD materi perkalian berbasis metode Montessori.

1 3 262

Pengembangan alat peraga matematika materi perkalian untuk siswa dengan lambat belajar di SD Muhammadiyah Sagan Yogyakarta

0 3 200

PENGGUNAAN ALAT PERAGA METERAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA.

0 1 11

PENGGUNAAN ALAT PERAGA METERAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS III SDN KARTODIPURAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 21