Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan penjelasan sebagai berikut: 3.6.1 Data Kualitatif Widoyoko 2012: 18 mengatakan bahwa data kualitatif merupakan data yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada, baik keadaan, proses, peristiwa atau kejadian dan lainnya yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata. Data kualitatif bisa berupa narasi verbal meliputi transkripsi rekaman ungkapan pikiran dan perasaan dalam wawancara, ungkapan pikiran dan perasaan dalam puisi prosa, atau esai, rencana kegiatan, laporan kegiatan, deskripsi perilaku atau situasi hasil pengamatan yang diperoleh baik lewat pengamatan langsung maupun dengan perekam audio-visual, maupun berupa produk atau hasil karya nonverbal bisa berupa gambar, bagan atau pola, dan benda Supratiknya, 2012: 112. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan hasil validasi alat peraga beserta album alat peraga. Data kualitatif wawancara didapatkan peneliti untuk menemukan potensi dan masalah serta digunakan untuk analisis kebutuhan. Peneliti menganalis hasil wawancara dengan mengambil kesimpulan dari setiap informasi yang diperoleh. Data kualitatif observasi digunakan peneliti untuk mengetahui karakteristik anak Diskalkulia. Dari data hasil wawancara dan observasi, peneliti dapat mengetahui jenis alat peraga yang akan dikembangkan. Setelah alat peraga diwujudkan dalam benda nyata dan sudah divalidasi oleh para ahli, maka akan diperoleh data kualitatif dari hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI validasi ahli. Data hasil validasi yang diperoleh sebelumnya diolah secara kuantitatif kemudian disimpulkan secara kualitatif. Hasil validasi produk berupa komentar dan saran yang diberikan para ahli merupakan data kualitatif yang akan dianalisis guna untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan.

3.6.2 Data Kuantitatif

Widoyoko 2012: 21 mengatakan bahwa data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka sebagai hasil observasi atau pengukuran. Data kuantitatif bersifat objektif dan bisa ditafsirkan sama oleh semua orang. Analisis data secara kuantitatif terdapat pada kuesioner validasi produk. Data instrumen validasi yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi data interval. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil instrumen validasi yang dinilai dengan rumus seagai berikut: Skala penilaian terhadap alat peraga papan pembagian tanpa sisa 1-30 yang dikembangkan yaitu sangat baik 4, baik 3, kurang baik 2, dan sangat kurang baik 1. Adapun aturan pemberian skor dan klasifikasi hasil penilaian dengan acuan menurut Widoyoko 2014: 144 sebagai berikut: 1. Skor pernyataan yang negatif kebalikan dari pernyataan yang positif. 2. Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pernyataan atau aspek penilaian × jumlah pilihan gradasi skor dalam rubrik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Skor akhir = jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal × jumlah kelas interval. 4. Jumlah kelas interval = skala hasil penilaian. Artinya kalau penilaian menggunakan skala 4, hasil penilaian diklasifikasi menjadi 4 kelas interval. 5. Penentuan jarak interval Ji diperoleh dengan rumus: Ji = t - r Jk Keterangan: t = skor tertinggi ideal dalam skala r = skor terendah ideal dalam skala Jk = jumlah kelas interval Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dibuat klasifikasi hasil penilaian dengan skala 4 sebagai contoh, adalah sebagai berikut: a. Skor tertinggi ideal = 4 b. Skor terendah ideal = 1 c. Jarak interval = 4 - 1 4 = 0,75 d. Klasifikasi hasil penilaian = Tabel 3.9 Klasifikasi hasil penilaian Skor akhir Klasifikasi 3,25 x ≤ 4,00 Sangat baik SB 2,50 x ≤ 3,25 Baik B 1,75 x ≤ 2,50 Kurang baik KB 1,00 x ≤ 1,75 Sangat kurang baik SKB Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut diatas, diperoleh rerata nilai. Rerata nilai tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan acuan dari Widoyoko 2014: 144. Tabel 3.10 adalah tabel data kuantitatif ke kualitatif menurut Widoyoko. 73

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan alat peraga kartu kotif (Koin Positif Negatif) terhadap hasil belajar Matematika Siswa ( Sebuah studi eksperimen di MI Syamsul Huda Ciganjur Jakarta)

1 7 182

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN MEDIA ALAT PERAGA MATEMATIKA Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pecahan Dengan Media Alat Peraga Matematika Bagi Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 2 Gatak Tahu

0 1 20

Pengembangan alat peraga matematika materi pembagian untuk anak dengan berkesulitan belajar matematika (diskalkulia) di SD Negeri Mertelu.

1 3 194

Pengembangan alat peraga matematika materi perkalian untuk siswa dengan lambat belajar di SD Muhammadiyah Sagan Yogyakarta.

0 0 202

Pengembangan alat peraga pembelajaran Matematika untuk siswa kelas III SD materi perkalian berbasis metode Montessori.

2 18 357

Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika SD materi perkalian berbasis Metode Montessori.

3 29 323

Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika SD materi perkalian berbasis metode Montessori.

1 3 262

Pengembangan alat peraga matematika materi perkalian untuk siswa dengan lambat belajar di SD Muhammadiyah Sagan Yogyakarta

0 3 200

PENGGUNAAN ALAT PERAGA METERAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA.

0 1 11

PENGGUNAAN ALAT PERAGA METERAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS III SDN KARTODIPURAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 21