Balanced Scorecard dalam Credit Union

K. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran yang dibangun berdasarkan pada landasan teori yang diuraikan sebelumnya. Penelitian ini menjelaskan mengenai penilaian kinerja suatu perusahaan secara keseluruhan yang menggunakan konsep Balanced Scorecard diukur dengan empat perspektif, dimana tiap perspektif saling terkait satu sama lainnya. Kerangka teori ini tampak pada gambar 2.5 Gambar 2.5 : Kerangka Pemikiran Sumber : Robert S. Kaplan, David P.Norton Perspektif Keuangan - ROA - ROE - NPM Penilaian Kinerja Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta Dengan Balanced Scorecarad Perspektif Proses Bisnis Internal - Proses Inovasi - Proses Operasi - Pelayanan Purna jual Perspektif Pelanggan - Kepuasan Anggota - Pangsa pasar - Retensi Pelanggan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan - Kepuasan Karyawan - Retensi Karyawan - Kinerja Manajer

L. Penelitian Terdahulu

Marganingsih 2001 pernah mengadakan penelitian yang berjudul Pengukuran Kinerja Bank Pengkreditan Rakyat. Dengan Menggunakan Balanced Scorecard ‟. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegetahui kinerja PT.BPR Kembang Parama apabila diukur dengan menggunakan Balanced Scorecard.Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada PT.BPR Kembang Parama yang bertempat di Muntilan. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, kuesioner dan dokumentasi yang ditujukan kepada manajer, karyawan, dan nasabahpelanggan PT.BPR Kembang Parama. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengukur kinerja BPR dari perspektif keuangan menggunakan laporan keuangan BPR tahun 2000, 2001, 2002, 2003, dan 2004 data-data tersebut digunakan untuk mengukur Persentase Pendapatan, Persentase Laba Operasi, dan Persentase Penambahan Investasi Modal. Sedangkan untuk perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif penbelajaran dan pertumbuhan menggunakan Analisis Multiattribute Attitude Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja PT.BPR Kembang Parama apabila diukur dengan menggunakan Balanced Scorecard dinilai sangat baik. Berdasarkan analisis data yang dilakukan kinerja perspektif keuangan PT. BPR Kembang Parama tahun 2000 sampai dengan 2004 adalah sangat baik dan berada pada tahap siklus hidup bisnis yang bertumbuh. Sedangkan untuk non keuangannya perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran pada PT.BPR Kembang Parama tahun 2005 dinilai sangat baik. Penelitian lain tentang Balanced Scorecard yang dilakukan oleh Aurora 2010 yang berjudul „ Penerapan Balanced Scorcard Sebagai Tolak Ukur Pengukuran Kinerja‟ yang dilakukan pada RSUD Tugerejo Semarang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan RSUD Tugerejo Semarang memungkinkan menerapkan Balanced Scorecard, karena semua aspek dapat diukur. Penerapan Balanced Scorecard dimungkinkan karena rumah sakit telah memformulasikan visi, dan misi, dan strateginya dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja rumah sakit dikatakan cukup baik dengan menggunakan Balanced Scorecard. Dilihat dari perspektif keungan dalam hal tolak ukur finansial bahwa kinerja keuangan rumah sakit cukup baik. Rumah sakit telah menekan biaya untuk mengurangi pengeluaran dan hal ini juga diikuti dengan pencapaian pendapatan yang baik walaupun masih jauh dari yang ditargetkan. Dari perspetif pertumbuhan dan pembelajaran, kinerja rumah sakit dianggap cukup. Hal ini dikarenakan rumah sakit belum mengikutsertakan karyawan dalam berbagai pelatihan.Dari perspektif pelanggan dikatakan baik karena rumah sakit mampu untuk mempertahankan jumlah pasien yang masuk setiap tahunnya dan mampu meningkatkan jumlah pasien, serta melakukan peningkatan kualitas pelayanan. Dari perspektif proses bisnis internal dikatakan baik, karena rumah sakit mampu meningktkan penjualan jasanya