ANALISIS DATA ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2011; SHU sebesar Rp 0,042 untuk tahun 2012; SHU sebesar Rp 0,040 untuk tahun 2013.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa NPM Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta mengalami kenaikkan jika dibandingkan
dengan tahun 2011 sebagai tahun dasar. Pada tahun 2012 mengalami kenaikan
sebesar 0,98
dari selisih
4,20 -
3,22 dan tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,85 dari selisih
4,07 - 3,22 dibandingkan tahun 2011. Kenaikan ini disebabkan karena terjadinya kenaikan SHU.
b. Return on Aset ROA
ROA digunakan untuk melihat kemampuan pengembalian investasi dalam total aktiva untuk mendapatkan laba bersih. ROA dihitung
dengan rumus sebagai berikut: SHU
Return on Aset ROA =
x 100
Total Aktiva
Tabel 5.7. Return on Aset
Tahun SHU
Total Aktiva ROA
2011 Rp 309.725.596
Rp 78.550.385.180 0,39
2012 Rp 525.593.087
Rp 98.849.061.040 0,53
2013 Rp 665.278.482
Rp 121.619.360.650 0,54
Sumber : CUBGY dan Hasil Olahan Data
Pembahasan: Tabel 5.7 menunjukkan hasil ROA untuk Credit Union
Bererod Gratia Yogyakarta tahun 2011 sebesar 0,39; tahun 2012 sebesar 0,53; tahun 2013 sebesar 0,54. Hal ini berarti setiap Rp
1,00 aktiva dapat mengahasilkan SHU sebesar Rp 3,94 untuk tahun 2011; SHU sebesar Rp 5,31 untuk tahun 2012; SHU sebesar Rp 5,47
untuk tahun 2013. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ROA mengalami
kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebagai tahun dasar. Pada tahu 2012 mengalami kenaikan sebesar 0,14 dan pada tahun
2013 mengalami kenaikkan sebesar 0,15. Kenaikan ini disebabkan karena terjadi kenaikkan SHU dan diikuti kenaikkan total aktiva.
c. Return on Equity ROE
Digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan ekuitas dana dalam Credit Union atas setiap investasi yang dilakukan. ROE dihitung
dengan rumus sebagai berikut: SHU
Return on Equity ROE =
x 100
Total Modal
Tabel 5.8. Return on Equity Tahun
SHU Total Pendapatan
NPM
2011 Rp 309.725.596
Rp 13.627.841.043 2,27
2012 Rp 525.593.087
Rp 16.870.775.749 3,11
2013 Rp 665.278.482
Rp 19.741.560.141 3,36
Sumber ; CUBGY dan Hasil Olahan Data Pembahasan :
Tabel 5.8 menunjukkan hasil ROE untuk Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta tahun 2011 sebesar 2,27; tahun 2012 sebesar
3,11; tahun 2013 sebesar 3,36. Artinya setiap Rp 1,00 dari modal Credit Union mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 0,0227 untuk
tahun 2011; SHU sebesar Rp 0,0311 untuk tahun 2012; dan SHU sebesar Rp 0,0336 untuk tahun 2013.
Dari tabel diatas dapat diketahuin ROE mengalami kenaikkan jika dibandingkan tahun 2011 sebagai tahun dasar. Pada tahun 2012
mengalami kenaikkan sebesar 0,84; dan tahun 2013 mengalami kenaikkan sebesar 1,09. Kenaikkan ini disebabkan karena terjadi
kenaikkan SHU dab diikuti kenaikan total modal. Berdasarkan dari perhitungan rasio keuangan yaitu Net Profit
Margin, Return on Ase, dan Return on Equity.Kinerja keuangan Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta sudah bisa dikatakan baik dan
efisien. Hal tersebut dapat dilihat dari terjadinya peningkatan tahun
2012 dan 2103 pada tiga analisis rasioo keuangan yaitu NPM, ROA, dan ROE. Peningkatan ini disebabkan karena meningkatnya
pendapatan, aktiva, dan modal Credit Union yang menyebabkan meningkatnya laba bersih Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta.
2. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif anggotapelanggan ada beberapa hal yang dianalisis antara lain:
a. Customer Statisfacation Kepuasan Pelanggan
Pada perspektif pelanggan bahwa untuk pelanggan yang ada di Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta adalah anggota CU. Untuk
mengetahui tingakat kepuasan anggota terhadap pelayan Credit Union, peneliti menggunakan analisis Multiattribute Attitude Model yang
menggambarkan keadaan pada sikap puas atau tidak puas anggota terhadap pelayanan Credit Union. Data yang diambil dari kuesioner
bersifat kualitatif diubah menjadi data kuantitatif terlenih dahulu dengan diberi skor 1 sampai dengan 5.
Penelitian ini menggunakan nilai belief dan ideal, dimana nilai belief merupakan kondisi nyata di Credit Union, sedangkan nilai ideal
merupakan kondisi yang diharapkan. Dari nilai belief dan ideal tersebut masing-masing dihitung rata-ratanya selanjutnya dihitung
selisihnya.
1 Analisis rumus Multiattribute Attitude Model MAM adalah
sebagai berikut:
Keterangan: Ab = Sikap anggota secara keseluruhan terhadap suatu obyek
W
i
= Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i I
i
= Nilai ideal rata-rata anggota terhadap atribut i X
i
= Nilai belief rata-rata anggota terhadap atribut i
Tabel 5.9. Hasil Kuesioner Anggota
Keterangan:
a. Mencari jumlah belief : Skor x Sikap
15 x 5 + 26 x 4 + 9 x 3 = 206 b.
Mencari rata-rata belief : Jumlah Responden 20650 = 4,12
c. Mencari jumlah nilai ideal : Skor x Sikap
19 x 5 + 25 x 4 + 6 x 3 = 213 d.
Mencari rata-rata ideal : Jumlah Responden 21350 = 4,26
Setelah menghitung total nilai belief rata-rata dan total nilai ideal rata-rata masing-masing atribut, maka dapat
langsung mencari seberapa besar selisih masing-masing dari atribut tersebut, kemudian diurutkan dan diberi bobot. Hasil
belief rata-rata dan ideal rata-rata masing-masing atribut serta bobot kepentingannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.10. Hasil Selisih Total Ideal Rata-Rata dengan Total
Belief Rata-Rata Masing-Masing Atribut serta Bobot Kepentingannya
Atribut Total
Ideal Rata-Rata
Total Belief
Rata- Rata
Selisih | Ii
– Xi | Urutan Bobot
Harga 4,26
4,12 0,14
1 50
Mutu dan
Kualitas 4,19
4,17 0,02
3 17
Waktu 4,28
4,22 0,06
2 33
Perhitungan sikap anggota dapat dihitung menggunakan rumus Multiattribute Attitude Model berikut ini:
=
50 x 4,26 – 4,12 + 33 x 4,19 – 4,17 + 17 x 4,28 – 4,2
= 50 x 0,14 + 33 x 0,06 + 7 x 0,02 = 7 + 1,98 + 0,34
= 9,32 SP
P CP
TP STP
9,32
80 160
240 320 400
Keterangan : – 80
= Sangat Puas 80
– 160 = Puas
160 – 240 = Ragu-Ragu
240 – 320 = Tidak Puas
320 – 400 = Sangat Tidak Puas
Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui bahwa sikap anggota secara keseluruhan sebesar 9,32 terhadap atribut harga, atribut
mutu dan kualitas, dan atribut waktu. Jadi kepuasan anggota terhadap produk atau jasa pelayanan Credit Union Bererod Gratia
Yogyakarta adalah sangat puas. Hal ini berarti kualitas pelayanan yang diberikan kepada anggota sudah baik.
2 Analisis Prioritas Kepentingan
Hasil urutan kepentingan anggota dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.11. Urutan Kepentingan Atribut Harga, Mutu, dan Waktu
No Atribut
Urutan Kepentingan 1
2 3
1 Atribut Harga
21 16
13 2
Atribut Mutu 24
17 9
3 Atribut Waktu
6 16
28
Setelah mengetahui jawaban anggota tentang urutan atribut kepentingan harga, mutu, dan waktu kemudian dilakukan
penjumlahan nilai hasil kali dari setiap urutan kepentingan dengan jumlah responden yang memberikan urutan prioritas terpenting
atas jawaban yang diberikan oleh responden beserta hitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.12. Hasil Perkalian Urutan Kepentingan dan Bobot Masing-Masing Atribut
No Atribut Hasil Kali Urutan Kepentingan
dengan Jumlah Responden Urutan
Kepentingan 1
Harga 3 x 21 + 2 x 16 + 1 x 13 = 108
2 2
Mutu 3 x 24 + 2 x 17 + 1 x 9 = 115
1 3
Waktu 3 x 6 + 2 x 16 + 1 x 28 = 78
3
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh nilai atribut harga sebesar 108, atribut mutu sebesar 115, dan atribut waktu
sebesar 78. Dari hasil perhitungan tersebut atribut mutu memiliki hasil terbesar yatitu 115. Hal ini menunjukkan bahwa atribut mutu
merupakan atribut yang di anggap paling penting oleh anggota, prioritas kedua adalah atribut harga dan prioritas ketiga adalah
atribut waktu. b.
Retensi Anggota Retensi anggota adalah kondisi dimana perusahaan mampu
mempertahankan anggota lamanya. Dalam hal ini, retensi anggota dapat dihitung dengan cara membagi jumlah anggota lama total
anggota Fredy, 2011 . Anggota Lama
Retensi Anggota = x 100
Total Anggota Untuk mengetahui tingkat retensi anggota dapat dilihat pada tabel:
Tabel 5.13. Data Jumlah Anggota Lama dan Total Anggota serta Retensi Anggota CUBGY tahun 2011 - 2013
Keterangan Tahun
2011 2012
2013 Jumlah Anggota Lama
284 402
604 Total Anggota
402 604
710 Customer Retention
70.65 66.56 85.07 Sumber : CUBGY dan Hasil Olahan Data
Berdasarkan tabel retensi anggota, dapat diketahui bahwa tingkat retensi anggota Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta meningkat di
tahun 2011 dan 2013, namun mengalami penurunan di tahun 2012. Mesikpun mengalami penurunan di tahun 2012 Credit Union mampu
mempertahankan retensi anggotanya hal ini dapat dilihat dari customer retention di tahun 2013 sebesar 85.07. Dari jumlah anggota lama
terdapat anggota keluar di tahun 2011 berjumlah 1 anggota, tahun 2012 anggota yang keluar berjumlah 1 anggota dan tahun 2013 anggota yang
keluar berjumlah 2 anggota. c.
Akuisisi Anggota Akuisisi anggota adalah tambahan anggota baru. Hal ini merupakan
kondisi dimana perusahaan mampu memenangkan atau merebut anggota baru dari pesaing. Akuisisi anggota bisa diukur dengan cara
menghitung jumlah anggota baru total anggota Fredy, 20110.
Anggota Baru Akuisisi Anggota =
x 100 Total Anggota
Untuk mengetahui tingkat akuisisi anggota dapat dilhat pad tabel berikut:
Tabel 5.14. Data Jumlah Anggota Baru dan Total Anggota serta Akuisisi Anggota CUBGY tahun 2011 - 2013
Keterangan Tahun
2011 2012
2013 Jumlah Anggota Lama
118 202
106 Total Anggota
402 604
710 Customer Acquisition
29.35 33.44 14.93 Sumber : CUBGYdan Hasil Olahan Data
Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat akuisisi anggota Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta mengalami penuruanan di
tahun 2013. Hal ini dikarenakan jumlah anggota yang bergabung bersama Credit Union jumlahnya menurun, meskipun tahun 2011 dan
2012 mengalami kenaikkan. 3.
Perspektif Proses Bisnis Internal Untuk mengetahui bagaimana kinerja Credit Union Bererod Gratia
Yogyakarta dari perspektif proses bisnis internal, peneliti membandingkan dengan pendekatan Balanced Scorecard mengenai proses inovasi, operasi,
dan pelayanan purna jual. Berdasarkan keterangan dibawah ini perspektif proses bisnis internal yang harus dikuasai dan dimiliki perusahaan agar
mampu memenuhi tujuan manajemen, perusahaan, dan para anggota.
Tabel 5.15. Perbandingan Proses Bisnis Internal pada Balanced
Scorecard dan Prose Bisnis Internal Menurut Kondisi Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta
No Proses Bisnis
Internal Pada
BSC
Proses Bisnis Internal pada Credit Union
Bererod Gratia
Yogyakarta Penjelasan
Ket
1 Proses Inovasi:
Meneliti apa
yang menjadi
kebutuhan anggota
dan menciptakan
produk atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan
Proses Inovasi: Credit Union Bererod
Gratia Yogyakarta meneliti apa yang
menjadi kebutuhan anggota yaitu:
a. Meningkatkan
kualitas pelayanan dan perbaikan
sarana dan prasarana kantor.
b. Peningkatan mutu
produkjasa.Pelaya nan yang
memuaskan sesuai. Credit
Union Bererod
Gratia Yogyakarta
sudah baik dalam melakukan
proses inovasi
Baik
2 Proses Operasi:
Menintikberatkan pada
penyampaian produkjasa
kepada anggota secara efisisen
dan tepat waktu. Proses Operasi:
Startegi yang dilakukan oleh Credit
Union Bererod Gratia Yogyakarta, meliputi:
a. Mewujudkan
pelayanan yang memuaskan.
b. Optimalisasi
pemanfaatan fasilitas Credit
Union secara lebih efektif dan efisien
Mewujudkan pelayanan yang
memuaskan. Credit Union
Bererod Gratia Yogyakarta
sudah baik dalam melakukan
proses inovasi dengan
mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan
komunikasi kepada anggota
Baik
Tabel 5.15. Perbandingan Proses Bisnis Internal pada Balanced
Scorecard dan Prose Bisnis Internal Menurut Kondisi Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta Lanjutan
No Proses Bisnis
Internal Pada BSC
Proses Bisnis Internal pada Credit Union
Bererod Gratia Yogyakarta
Penjelasan Ket
c. Optimalisasi
pemanfaatan fasilitas Credit Union secara
lebih efektif dan efisien.
d. Selalu
mengembangkan dan memberikan
pelayanan yang terbaik kepada semua
anggota.
3 Pelayanan Purna
Jual: Menitikberatkan
pada tanggapan terhadap
complain anggota dan
kecepatan dalam menyelesaikan
complain anggota.
Pelayanan Purna Jual: Credit Union Bererod
Gratia Yogyakarta memberikan pelayanan
purna jual: komplain anggota yang meliputi
ketidakpuasan terhadap kinerja Credit Union
yang dapat disampaikan kepada manajemen.
Credit Union Bererod
Gratia Yogyakarta
sudah baik dalam
melakukan proses inovasi
dengan tanggap
apabila ada komplain
yang disampaikan
oleh anggota. Baik
Berdasarkan perbandingan dalam tabel diatas, proses bisnis internal yang diterapkan Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta telah terpenuhi.
Jadi proses bisnis internal dari sudut pandang Balanced Scorecard dapat diartikan sudah dterapkan di Credit Union tersebut. Dari keterengan tabel
diatas penulis menyimpulkan baik. 4.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Dalam penilaian perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini
digunakan tiga kategori utama, yaitu kemampuan karyawan, kapabilitas sistem informasi, dan kinerja manajerpengurus CU.
a. Kemampuan Karyawan
Dalam hal menilai kemampuan karyawan peneliti akan menggunakan dua analisis yaitu kepuasan karyawan, analisis prioritas kepentingan
untuk atribut yang dianggap penting, dan retensi karyawan untuk melihat kemampuan karyawan di CU.
1 Kepuasan Karyawan
Penilaian tingkat kepuasan karyawan ini meliputi tiga atribut yaitu atribut komunikasi, atribut penghargaan dan atribut dukungan.
Data yang diperoleh dari kuesioner dengan diberi skor 1 sampai dengan 5 dan diolah dengan rumus Multiattribute Attitude Model.
Hasil pengolahan data kuesioner untuk karyawan dapat dilihat dalam tabel berikut
Tabel 5.16. Data Kuesioner Kepuasan Karyawan
Keterangan:
a. Mencari jumlah belief : Skor x Sikap
3 x 4 = 12 b.
Mencari rata-rata belief : Jumlah Responden 123 = 4
c. Mencari jumlah nilai ideal : Skor x Sikap
2 x 5 + 1 x 4 = 14 d.
Mencari rata-rata ideal : Jumlah Responden 143 = 4,67
Setelah menghitung total nilai belief rata-rata dan total nilai ideal rata-rata masing-masing atribut, maka dapat langsung
mencari seberapa besar selisih masing-masing dari atribut tersebut. Kemudian dirurutkan dan diberi bobot. Hasil belief rata-rata dan
ideal rata-rata masing-masing atribut serta bobot kepentingannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.17. Hasil Selisih Total Ideal Rata-Rata dengan Total
Belief Rata-Rata Masing-Masing Atribut serta Bobot Kepentingannya
Atribut Total
Ideal Rata-
Rata Total
Belief Rata-
Rata Selisih
| Ii – Xi |
Urutan Bobot
Komunikasi 4,67
3,47 1,2
1 50
Penghargaan 4,67
4 0,67
2 17
Dukungan 4,67
4,5 0,17
3 33
Perhitungan sikap karyawan dapat dihitung menggunakan rumus Multiattriute Attitude Model berikut ini:
= 50 x 4,67 - 3,47 + 33 x 4,67 – 4 + 17 x 4,67 -4,5
= 50 x 1,2 + 33 x 0,67 + 7 x 0,17 = 60 + 22,11 + 2,89
= 85 SP
P CK
TP STP
80
85
160 240
320 400
Keterangan : – 80
= Sangat Puas 80
– 160 = Puas
160 – 240 = Ragu-Ragu
240 – 320 = Tidak Puas
320 – 400 = Sangat Tidak Puas
bahwa sikap karyawan terhadap atribut komunikasi, atribut penghargaan, dam atribut dukungan dari Credit Union Bererod Gratia
Yogyakarta adalah puas. Hal ini berarti Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta dalam memberikan kepuasan kepada karyawan dalam
kondisi baik. Untuk itu diharapkan CU untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan karyawan khususnya dalam komunikasi,
penghargaan, dan dukungan. 2
Analisis Prioritas Kepentingan Analisis prioritas kepentingan ini digunakan untuk mengetahui
atribut yang saling menentukan kepuasan karyawan. Hasil urutan kepentingan karawan dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 5.18. Urutan Kepentingan Atribut Komunikasi, Penghargaan, dan Dukungan
No Atribut
Urutan Kepentingan 1
2 3
1 Atribut Komunikasi
3 2
2 Atribut Dukungan
1 3
Atribut Penghargaan 2
2 1
Setelah mengetahui jawaban karyawan tentang urutan kepentingan atribut komunikasi,penghargaan, dan dukungan
kemudian dilakukan penjumlahan nilai hasil kali urutan
kepentingan dengan jumlah responden yang memberikan urutan prioritas terpenting pada atribut tertentu dari ketiga atribut yang
ada. Hasil kali urutan terpenting atas jawaban yang diberikan oleh responden beserta perhitungannya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 5.19. Hasil Kali, Urutan Kepentingan, dan Bobot Masing-Masing Atribut
No Atribut
Hasil Kali Urutan Kepentingan dengan Jumlah
Responden Urutan
Kepentingan 1
Komunikasi 3 x 3 + 2 x 0 + 1 x 0 = 9 1
2 Penghargaan 3 x 0 + 2 x 2 + 1 x 1 = 5
3 3
Dukungan 3 x 2 + 2 x 0 + 1 x 1 = 7
2 Dari hasil perhitungan tabel di atas diperoleh nilai atribut
komunikasi sebesar 9, atribut penghargaan sebesar 5, dan atribut dukungan sebesar 7. Maka hasil perhitungan tersebut menunjukkan
hasil perkalian yang paling besar adalah atribut dukungan, ini menunjukkan bahwa atribut yang di anggap paling penting oleh
karyawan adalah atribut komunikasi, prioritas kedua atribut adalah dukungan, dan prioritas ketiga adalah atribut penghargaan.
3 Retensi Karyawan
Berdasarkan hasil data lamanya karyawan yang bekerja menunjukkan hasil jumlah karyawan Credit Union di tahun 2014
adalah 3 karyawan, masing-masing bagian pekerjaan hanya
dibutuhkan 1 karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan CU dalam ukuran tingkat perpindahan atau mutasi dan
pengunduran diri karyawan dilihat dari data jumlah karyawan dari tahun ke tahun di Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta dan
dari hasil wawancara dengan kepala kantor dan manajer tidak menutup kemungkinan CU akan menambah karyawan. Data lima
tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 5.20. Jumlah Karyawan 2014 2013 2012 2011
2010
Karyawan 3
3 3
3 3
Keluar 1
1 Mutasi
1 Karyawan
Masuk 1
1 Total karyawan
3 3
3 2
3
Dilihat dari data tersebut jumlah karyawan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 tetap 3 karyawan. Dari jumlah karyawan
yang hanya berjumlah 3 karyawan ada karyawan yang dipindah tugaskan ke kantor cabang CU di daerah yang lain dan ada yang
mengundurkan diri. Setiap karyawan yang dipindah tugaskan digantikan dengan karyawan yang baru. Dari jumlah karyawan
yanghanya berjumlah 3 karyawan. Karyawan tersebut terkadang melakukan double pekerjaan hal ini dikarenakan jumlah karyawan
yang hanya berjumlah 3 orang b.
Kemampuan Sistem Informasi Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta menyediakan berbagai
fasilitas informasi yang dibutuhkan karyawan, yaitu: 1
Situs web mengenai perkembangan CUBG pusat. 2
Majalah – majalah mengenai perkembangan Credit Union 3
Media komunikasi antara CUBG dengan karyawan melalui fasislits internet
4 Sistem yang terancang dengan baik untuk memudahkan proses
pelayanan Selain itu managerpengurus CUBGY berusaha memberikan
dan menyelaraskan informasi yang diperoleh dari kantor pusat mengenai prosedur dan kebijakan yang ada pada CU. Dalam hal ini
penulis menyimpulkan CU mampu menyediakan sistem informasi dan hal ini menunjukkan kondisi yang baik.
c. Motivasi, Pemberian, Wewenang dan Pembatasan Wewenang
Untuk mengetahui kinerja manajerpengurus Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta peneliti menggunakan analisis Mulitiattribute
Attitude Model yang menggambarkan baik atau buruknya kinerja
manajer dalam memberikan motivasi kepada karyawannya. Data yang diperoleh dari kuesioner dan diolah dengan menggunakan rumus
Mulitiattribute Attitude Model dan dari kuesioner yang dijawab diberi skor 1 sampai dengan 5. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.21. Hasil Kuesioner Kinerja Manajer
Keterangan: a.
Mencari jumlah belief : Skor x Sikap 1 x 5 =5
b. Mencari rata-rata belief : Jumlah Responden
51 = 5 c.
Mencari jumlah nilai ideal : Skor x Sikap 5 x 1 = 5
d. Mencari rata-rata ideal : Jumlah Responden
51 = 5 e.
Mencari kesenjangan: Rata-rata belief – Rata-rata ideal 5-5 = 0
Langkah selanjutnya adalah menentukan atribut yang keadaannya belief mendekati keinginan ideal manajer. Atribut
tersebut dapat dilihat dari kesenjangan nilai rata-rata belief dengan nilai rata-rata ideal dari perhitungan diatas. Atribut yang paling
mendekati keinginan atau ideal adalah yang memiliki rata-rata kesenjangan paling kecil. Perhitungannya sebagai berikut:
Kemampuan Karyawan
=
Kemampuan Sistem Informasi
= 0,25
Motivasi, Pemberian, dan Pembatasan Wewenang
= 0,4
Dari hasil perrhitungan diatas atribut kemampuan karyawan sebesar 0, atribut kemampuan sistem informasi sebesar 0,25, dan
atribut motivasi,pemberian, dan pembatasan wewenang sebesar 0,4. Karena atribut yang paling mendekati ideal atau keinginan adalah
motivasi,pemberian, dan pembatasan wewenang. Selanjutnya bobot rata-rata untuk setiap atribut dihitung berdasarkan urutan kepentingan
yang diberikan bersamaan dengan pengisian kuesioner. Hasil urutan kepentingan manajepengurus dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.22. Prioritas Kepentingan ManajerPengurus
No Atribut
Urutan Kepentingan 1
2 2
1 Atribut Kemampuan
Karyawan 1
2 Atribut Kemampuan Sistem
Informasi 1
3 Atribut Motivasi, Pemberian,
dan Wewenang 1
Untuk mengetahui
urutan kepentingan
menurut manajerpengurus, peneliti tidak melakukan analisis seperti kuesioner
untuk anggota dan karyawan karena hanya terdapat 1 responden saja. Oleh karena itu, untu mengetahui urutan kepentingan yang diisikan
oleh manjerpengurus. Dari data tersebut urutan terpenting menurut manajerpengurus sebagai berikut :
tabel 5.23. Hasil Kali, Urutan Kepentingan, dan Bobot Masing- Masing Atribut
No Atribut
Urutan Kepentingan
Bobotnilai Wi 100
1 Atribut Kemampuan Karyawan
1 50
2 Atribut Kemampuan Sistem
Informasi 2
33 3
Atribut Motivasi, Pemberian, dan Wewenang
3 17
analisis prioritas kepentingan ini digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang paling memebrikan kepuasan manajer terhadap
kinerja karyawan. Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan hasil perkalian yang paling besar adalah atribut kemampuan karyawan.
Prioritas kedua dianggap penting oleh manajer adalah kemampuan sistem informasi, dan kemudian atribut motivasi, pemberian, dan
pembatasan wewenang. Setelah ditentukan bobot masing-masing atribut, kemudian
bobot tersebut dikalikan dengan selisih nilai belief dan ideal pada perhitungan sebelumnya. Hasil perhitungan ini digunakan untuk
mengukur kinerja manajerpengurus terhadap atribut kemampuan karyawan, sistem infromasi, dan motivasi, pemberian, dan pembatasan
wewenang. Perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
= 50 x 0+0+0+0+0 + 33 x 0+0+1+0 + 17 x 1+0+1+0+0
= 0 + 33 + 34 = 67
SP P
CK TP
STP
67
80 160
240 320 400
Dari perhitungan
di atas
diperoleh nilai
kinerja manajerpengurus secara keseluruhan sebesar 67. Jadi kinerja
manajerpengurus di Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta dalam kondisi sudah baik. Untuk itu diharapkan manajer dapat
mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya. Dari hasil analisis data pada perspektif peembelajaran dan
pertumbuhan dapat disimpulkan bahwa Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta sudah baik dalam meningkatkan kinerja baik untuk
anggota, karyawan, dan manajerpengurus sebagai pendorong tercapainya ketiga perspektif yang lain. Hal ini dilihat dari kepuasan
karyawan terhadap kondisi Credit Union yang menjadikan kemampuan karyawan menjadi salah satu pengukuran perspektif dari
ketiga ukuran utama perspektif pembelajaran dan pertumubuhan Creditt Union mencapai hasil yang baik. Kemampuan karyawan yang
berkembang dan meningkat merupakan inti dari tercapainyanya kemampuan sistem informasi, serta motivasi, pemberian,dan
pembatasan wewenang. Kemampuan karyawan yang meningkat akan berdampak pada
tercapainya kepuasan anggota terhadap pelayang yang diberikan oleh karyawan karena kinerja karyawan yang optimal akan membuat
anggota merasa nyaman dan puas terhadap penggunaan pelayan jasa Credit Union. Sehingga membuat anggota merasa lebih yakin dan
percaya bahwa dengan menjadi anggota Credit Union akan memberikan dampak positif bagi produktivitas kebutuhan anggota.
Oleh karena itu, Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta harus tetap mempertahankan kepuasan karyawan baik dalam hal komunikasi
dengan manjerpengurus diharapkan memberikan kesempatan kepada karyawan dalam hal menyampaikan pendapat yang berhubungan
dengan kemajuan kinerja CU, dan manajerpengurus dapat menghargai, serta menerima saran yang diberikan oleh karyawan
selama saran dan pendapat yang disampaikan oleh karyawan berdampak positif dan bertujuan dalam meningkatkan kinerja CU.
Baik manajerpengurus dan karyawan harus sesuai dalam menjalankan
tugas dan kewajibannya. Selain itu, pihak manajemen dapat memberikan dukungan kepada karyawan bukan hanya dalam hal
materi, namun dapat dengan cara meningkatkan pelatihan karyawan, serta penghargaan yang diberikan oleh atasan. Dalam hal pemberian
penghargaan Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta memberikan penghargaan kepada karyawan atau tim di setiap cabang atas prestasi
kerjanya yang baik. Penghargaan yang diberikan dalam bentuk uang, hadiah, dan bonus.
Setelah menganalisis keempat perspektif Balanced Scorecard yang digunakan untuk menilai kinerja Credit Union Bererod Gratia
Yogyakarta, maka secara keseluruhan kinerja Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta dengan menggunakan Balanced Scorecard dapat
diliha sebagai berikut:
Tabel 5.24. Hasil Penilaian Kinerja Credit Union Bererod Gratia
Yogyakarta Perspektif BSC
Kriteria Keadaan CUBGY
Ket
1. Perspektif
Keuangan Meningkatnya
rasio Net Profit Margin, Return
on Aset, dan Return on
Equity. Di dalam penelitian ini
kondisi keuangan CUBGY bila dilihat dari
rasio NPM dari tahun 2011 sebesar 3,22,
tahun 2013 sebesar 4,20, dan tahun 2013
sebesar 4,07. NPM tahun 2012 sampai
dengan 2013 mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan tahun 2011 sebagai tahun
dasar. Hal ini dilihat dengan kenaikan SHU.
Untuk rasio ROA mengalami peningkatan
tahun 2011 sebesar 039, tahun 2012 dan
2013 sebesar 0,53 dan 0,54 serta ROE ikut
mengalami peningkatan dari tahun 2011 sebesar
2,27, tahun 2012 sebesar 3,11, dan tahun
2013 sebesar 3,36 . Baik
Tabel 5.24. Hasil Penilaian Kinerja Credit Union Bererod Gratia
Yogyakarta Lanjutan Perspektif BSC
Kriteria Keadaan CUBGY
Ket
2. Perspektif
Pelanggan: a
Kepuasan Anggota
b Retensi
Anggota
c Akuisisi
Anggota Mampu
memberikan kepuasan kepada
anggota terhadap atribut harga,
mutu,d an waktu.
Mampu mempertahankan
anggota lama Meningkat dan
menurun jumlah anggota
Kepuasan anggota menunjukkan sikap
yang puas dan menunjukkan kondisi
yang baik terhadap atribut harga, mutu,
dan waktu Analisis Multiattribute
Attitude Model sebesar 9,32.
CUBGY mampu memberikan
pelayanan produk atau jasa yang sesuai
dengan harapan anggota sehingga
mampu mempertahankan
anggota lamanya untuk tetap
menggunakan jasa pelayan CU dan tetap
menjadi anggota CU. Lihat tabel 5.13
CUBGY mengalami peningkatan
jumlah anggota baru pada
tahin 2011 dan 2012 Baik
Baik Baik
Tabel 5.24. Hasil Penilaian Kinerja Credit Union Bererod Gratia
Yogyakarta Lanjutan Perspektif BSC
Kriteria Keadaan CUBGY
Ket
sebesar 29, 455 dan 33,4. Namun pada
tahun 2013 CUBGY mengalami penurunan
jumlah anggota baru. Meskipun mengalami
penurunan jumlah anggota baru CUBGY
dapat mempertahankan
anggota lama dengan
3. Perspektif
Proses Bisnis Internal
a Proses
Inovasi
b Proses
Operasi Kemampuan
CUBGY di dalam
melakukan proses inovasi
sehingga dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan
anggota. kemampuan
CUBGY melakukan
proses operasi secara cepat
dan tepat Proses inovasi yang
telah dilakukan CUBGY adalah
penyediaan fasilitas sarana dan prasarana,
peningkatan mutu jasa, peningkatan
pelayan yang memuaskan anggota
CU, peningkatan kelancaran
administrasi dan pembayaran kredit
anggota. Proses operasi yang
dilakukan Credit Union adalah
mewujudkan pelayanan yang
memuaskan Baik
Baik
Tabel 5.24. Hasil Penilaian Kinerja Credit Union Bererod Gratia
Yogyakarta Lanjutan Perspektif BSC
Kriteria Keadaan CUBGY
Ket
c Layanan Purna
Jual .terhadap
pelayan produkjasa
yang diberikan. Kemampuan
CUBGYdalam mememberikan
pelayanan purna jual
terhadap produkjasa
yang diberikan. secara nyaman, cepat,
ramah, serta optimalisasi
pemanfaatan secara lebih efektif dan
efisien. Credit Union berusaha
menanggapi komplain para anggota dengan
baik dan menindaklanjutinya
segala keluhan- keluhan para anggota.
Baik
4. Perspektif
Pertumbuhan dan Pembelajaran
a Kemampuan
Karyawan Kemapuan
Credit Union di dalam
memenuhi kepuasan
karyawan dan meningkatkan
kualitas kinerja karyawan
Kinerja Credit Union meunujukkan kondisi
yang baik dalam memberikan kepuasan
karyawan dan meningkatkan kualitas
kinerja dengan mengadakan pelatihan
untuk karyawan yang bertujuan
meningkatkan kualitas dan kemampuan
karyawan. Baik
Tabel 5.24. Hasil Penilaian Kinerja Credit Union Bererod Gratia
Yogyakarta Lanjutan Perspektif BSC
Kriteria Keadaan CUBGY
Ket
b Kemampuan
Sistem Informasi
c Motivasi,
Pemberian, dan
Pembatasan Wewenang
Kemampuan Credit Union
di dalam memenuhi
informasi yang di butuhkan
secara akurat. Kepuasan
terhadap indikator
profesionalitas kerja.
Credit Union telah melakukan berbagai
proses inovasi yang telah dilakukan dengan
meningkatkan sistem infromasi yang ada
dan menggunakn sistem yang baik
sehingga pemenuhan kebutuhan infromasi
untuk karawan terpenuhi.
Manajerpengurus memberikan
kesempatan untuk karyawan dalam
mengutarakan pendapat atau saran
yang positif terhadap CU dan
manajerpengurus memberikan motivasi
dan masukan yang positif terhadap
karyawan untuk melakukan
pekerjaanya dengan baik. Hal ini berkaitan
dengan atribut-atribut pada persepktif
pembelajaran dan pertumbuhan.
Multiattribute Attitude Model sebesar 67.
Baik Baik
Tabel 5.24. Hasil Penilaian Kinerja Credit Union Bererod Gratia
Yogyakarta Lanjutan Perspektif BSC
Kriteria Keadaan CUBGY
Ket
d Kepuasan
karyawan Karyawan puas
terhadap motivasi dan
dukungan serta penghargaan
yang diberikan. Karyawan telah
mendapatkan dukungan, motivasi,
da penghargaan sesuai dengan
kapasitasnya. Multiattribute
Attitude Model sebesar 85.
Baik
Hasil Penilaian Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard
Jadi jawaban atas rumusan masalah yang telah ditetapkan diawal , maka peneliti menyimpulkan kondisi kinerja Credit Union Bererod
Gratia Yogyakarta dalam kondisi yang baik. Hal ini tercermin dari keempat perspektif Balanced Scorecard telah terpenuhi dan
menunjukkan keadaan yang baik maka Credit Union Bererod Gratia Yogyakarta dapat dikatakan berhasil dalam menjalankan operasinya.
130