Latar Belakang Hasil belajar dan keterlibatan serta motivasi siswa dalam penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajara

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu yang wajib dipelajari dan ditemui siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah baik umum maupun kejuruan dan bahkan dapat ditemui di tingkat perguruan tinggi. Untuk itu, siswa diminta dapat mengikuti pembelajaran matematika dengan hasil yang sesuai tujuan pembelajaran. Ketika siswa berhasil mengikuti setiap pembelajaran dan dapat mencapai setiap tujuan pembelajaran, maka siswa tersebut berpeluang besar untuk berhasil mengikuti pembelajaran matematika yang selanjutnya. Dengan demikian, keberhasilan pembelajaran matematika memiliki keterkaitan terhadap keberhasilan siswa untuk mengikuti pembelajaran matematika selanjutnya. Menurut Herman Hudojo 1988:5, mengajar itu adalah suatu kegiatan di mana pengajar menyampaikan pengetahuanpengalaman yang dimiliki kepada siswa. Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan itu dapat dipahami siswa. Karena itu, mengajar yang baik adalah mengajar dengan hasil belajar siswa yang baik pula. Pernyataan ini dapat dipenuhi, bila pengajar mampu memberikan fasilitas belajar yang baik sehingga dapat terjadi proses belajar yang baik. Dengan demikian, kegiatan mengajar yang baik adalah kegiatan mengajar yang dapat memberi fasilitas pada siswa dalam mengikuti proses belajar. Suharsimi Arikunto 2005:4 menjelaskan bahwa “pembelajaran bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan prestasi belajar, karenaprestasi merupakan hasil kerja ibarat sebuah mesin yang keadaannya sangat kompleks.” Dari penjelasan faktor penentu prestasi belajar yang dilakukan oleh Suharsimi Arikunto, prestasi belajar dapat terpengaruh oleh beberapa faktor selain faktor pembelajaran. Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani 2014:264 menjelaskan bahwa “pencapaian prestasi belajar pada siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang termasuk faktor siswa itu sendiri, lingkungan, sarana dan prasaran belajar, dan pembelajaran. ” Berdasarkan penjelasan Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani yang menyatakan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor siswa itu sendiri, lingkungan, sarana dan prasaran belajar serta pembelajaran. Dengan demikian, hasil belajar siswa ditentukan oleh pembelajaran dan juga faktor siswa itu sendiri, lingkungan, serta sarana dan prasarana belajar. Keadaan siswa adalah salah satu pengaruh pada hasil belajar siswa. Keadaan siswa yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah memori kerja siswa. Susan E. Gathercole dan Tracy Packiam Alloway 2009:2-13 menjelaskan bahwa memori kerja adalah kemampuan yang dimiliki siswa untuk menyimpan dan memanfaatkan informasi di dalam pikiran dalam jangka waktu singkat. Memori kerja setiap siswa bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh karakteristik informasi yang disimpan. Termasuk informasi yang ada dalam pembelajaran matematika. Matematika memiliki konsep yang abstrak bagi siswa. Siswa yang memiliki memori kerja lemah akan merasakan kesulitan belajar matematika. Dengan demikian, siswa dengan memori kerja lemah memerlukan bentuk konkret dari materi pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami materi tersebut. Dengan kata lain, siswa tersebut memerlukan alat peraga untuk memahami suatu materi. Konsep matematika yang abstrak bukanlah masalah utama untuk memahaminya. Konsep matematika yang abstrak dapat direpresentasikan secara lebih konkret. Namun, konsep konkret belum tentu dapat dipahami oleh semua siswa. Menurut Herman Hudojo 1988, ketika seorang siswa mempunyai motivasi belajar matematika, maka ia akan belajar dengan sungguh-sungguh sehingga ia mempunyai pemahaman lebih dalam. Hal ini menyatakan bahwa ketika siswa tidak dalam kondisi belajar atau berusaha memahami suatu materi, maka siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam memahaminya. Siswa dapat memahami suatu materi ketika siswa tersebut berusaha untuk memahaminya. Hal ini menjelaskan bahwa pemahaman suatu materi membutuhkan keaktifan siswa. Menurut Muhibbin Syah 2003, keaktifan siswa tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi muncul dari usaha siswa itu sendiri. Dengan semikian, usaha siswa dalam memahami suatu materi merupakan tanda bahwa siswa tersebut aktif dan memiliki motivasi untuk memahami materi tersebut. Oleh sebab itu, siswa dapat memahami suatu materi ketika siswa tersebut aktif dan memiliki motivasi untuk memahami materi tersebut. Menurut Muhibbin Syah 2003, perubahan aktif artinya perubahan yang tidak terjadi dengan sendirinya seperti proses kematangan, tetapi karena usaha siswa itu sendiri. Masing-masing siswa memiliki alasan untuk bertindak aktif. Namun, tindakan aktif tidak dimiliki oleh semua siswa. Menurut Herman Hudojo 1988, untuk melakukan suatu kegiatan diperlukan kekuatan pendorong dalam diri. Kekuatan pendorong tersebut merupakan motivasi. Kekuatan pendorong pada diri seseorang dapat dimunculkan dengan beberapa hal, yaitu motif, tujuan, dan ganjaran. Hal ini menyatakan bahwa motivasi seseorang untuk melakukan suatu kegiatan dapat dimunculkan. Dengan demikian, guru dapat membantu siswa memunculkan motivasi untuk aktif dalam pembelajaran agar siswa dapat memahami makna pembelajaran. Ketika peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan, peneliti melaksanakan pembelajaran matematika di kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada tahun ajaran 20152016 semester gasal. Ketika peneliti melakukan pembelajaran materi operasi hitung bilanganbulat, peneliti mendapatkan hasil belajar yang kurang memuaskan. Lebih dari 50 siswa mendapat nilai kurang dari batas tuntas nilai yang ditetapkan oleh sekolah. Peneliti menerima keluhan dari beberapa siswa kelas VII. Keluhan-keluhan tersebut dapat dirangkum bahwa mereka merasa tidak suka dan terpaksa belajar matematika. Selain keluhan, peneliti juga mendapati siswa melakukan pekerjaan lain dan tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan ketika pembelajaran matematika berlangsung. Informasi tersebut cukup menjelaskan bahwa siswa tidak aktif dan juga tidak memiliki motivasi dalam pembelajaran matematika yang mengakibatkan siswa memperoleh hasil belajar yang tidak memuaskan dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan uraian di atas, peneliti berniat untuk melakukan penelitian terhadap hasil belajar, keaktifan dan motivasi siswa dalam pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat pada kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta menggunakan alat peraga kartu hitung. Melalui kartu hitung, siswa akan menerima konsep operasi hitung bilangan bulat secara audio-visual dan konkret. Dengan kata lain, konsep operasi hitung bilangan bulat akan diperagakan dengan kartu hitung dan dijelaskan oleh guru. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, penelitian ini mengambil judul HASIL BELAJAR DAN KETERLIBATAN SERTA MOTIVASI SISWA DALAM PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU HITUNG PADA PEMBELAJARAN MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS VII B SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20162017.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh permainan kartu milenium ular angka terhadap hasil belajar matematika pada materi operasi hitung bilangan: quasi ekpserimen di SDN Cengkareng Timur 17 Pagi

2 4 92

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Block Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Pokok Bahasan Perkalian Dan Pembagian (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas Ii Mi Al Hidayah Depok)

3 16 240

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Mobil Garis Bilangan Terhadap Hasil Belajar Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV Sekolah Dasar AL – Syukro Universal Tangerang Selatan

7 59 176

Hasil belajar dan keterlibatan serta motivasi siswa dalam penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

0 0 221

Efektivitas penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman.

0 0 166

Penggunaan alat peraga kartu hitung pada pembelajaran materi operasi hitung perkalian bilangan bulat bagi siswa tunarungu kelas VII SMP di SLB N 1 Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

1 7 132

Motivasi dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII SMP Katolik Santo Hubertus Yohanes

0 5 323

Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat di SLB B Yapenas kelas V dengan menggunakan alat peraga bola bermuatan.

0 0 185

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII D MTs Nurul Ulum Jembayat dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Garis Bilangan.

0 0 2

Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat di SLB B Yapenas kelas V dengan menggunakan alat peraga bola bermuatan - USD Repository

0 0 183