dalam pembelajan materi operasi hitung bilangan bulat menggunakan alat peraga kartu hitung. Untuk lebih rinci,
perhitungan konsistensi dan persentasi ketercapaian dapat dilihat pada lampiran.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta menggunakan alat peraga kartu hitung
memperoleh hasil belajar siswa yang cukup baik. Berdasarkan tabel 4.10, dari 21 siswa, terdapat 18 siswa memperoleh nilai yang telah mencapai
KKM dan 3 siswa memperoleh nilai yang tidak mencapai KKM. Persentase ketercapaian hasil belajar adalah
, siswa telah mencapai KKM, sedangkan
, siswa yang tidak mencapai KKM. Tes hasil belajar diperoleh data, nilai tertinggi adalah 91,67, nilai terendah adalah
47,92 dan nilai rata-rata adalah 78,37. Dengan demikian, pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP BOPKRI 1
Yogyakarta menggunakan alat peraga kartu hitung memiliki keberhasilan sebesar 85,7.
Data yang diperoleh melalui pengamatan sikap siswa saat pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat kelas VII B SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta menggunakan alat peraga kartu hitung, data pengamatan menghasilkan data bahwa dalam aspek belajar, siswa
menunjukkan perubahan kemampuan yang dimiliki, mengalami proses berpikir sehingga dapat dikatakan kegiatan belajar dilakukan secara sadar,
belum memiliki ide dari proses berpikir dalam dirinya, namun siswa tidak mengumpulkan informasi sebanyak mungkin agar proses belajarnya lebih
bermakna dalam dirinya. Berdasarkan aspek motivasi, siswa merespon secara sangat aktif dan sangat positif setiap kegiatan belajar, sangat
menunjukkan kesungguhannya untuk memperdalam ilmu yang sedang dipelajari, siswa belum menunjukkan keteraturan dalam melakukan
kegiatan belajar. Berdasarkan aspek alat peraga, siswa dapat melihat dan menyimak demonstrasi yang guru lakukan menggunakan kartu hitung,
merasa sangat tertarik dan sangat termotivasi untuk belajar ketika belajar dengan menggunakan alat peraga.
Berdasarkan dari kuisioner evaluasi pembelajaran menghasilkan data bahwa dari aspek belajar, siswa menunjukkan perubahan kemampuan
yang dimiliki, mengalami proses berpikir sehingga dapat dikatakan kegiatan belajar dilakukan secara sadar, belum memiliki ide dari proses
berpikir dalam dirinya, siswa dapat mengumpulkan informasi sebanyak mungkin agar proses belajarnya lebih bermakna dalam dirinya.
Berdasarkan aspek motivasi, siswa merespon secara sangat aktif dan sangat
positif setiap
kegiatan belajar,
sangat menunjukkan
kesungguhannya untuk memperdalam ilmu yang sedang dipelajari, siswa telah menunjukkan keteraturan dalam melakukan kegiatan belajar.
Berdasarkan aspek alat peraga, siswa dapat melihat dan menyimak demonstrasi yang guru lakukan menggunakan kartu hitung, merasa sangat
tertarik belajar ketika belajar menggunakan alat peraga dan sangat termotivasi untuk belajar ketika belajar menggunakan alat peraga.
Berdasarkan data yang diperoleh dari tes hasil belajar, kuisioner dan pengamatan pada penelitian ini dapat diperoleh hasil bahwa, dalam
aspek belajar, pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat menggunakan alat peraga kartu hitung pada kelas VII B SMP BOPKRI 1
Yogyakarta dapat membantu siswa dalam memahami materi operasi hitung. Berdasarkan aspek motivasi, pembelajaran materi operasi hitung
bilangan bulat menggunakan alat peraga kartu hitung pada kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta dapat memotivasi sebagian besar siswa untuk
mengikuti pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat. Hal ini ditunjukkan oleh data kuisioner dan pengamatan sikap yang diperoleh
sebagai berikut, dalam aspek belajar menjelaskan bahwa, siswa menunjukkan perubahan kemampuan yang dimiliki, mengalami proses
berpikir sehingga dapat dikatakan kegiatan belajar dilakukan secara sadar. Sedangkan dalam aspek motivasi, siswa merespon secara sangat aktif dan
sangat positif
setiap kegiatan
belajar, sangat
menunjukkan kesungguhannya untuk memperdalam ilmu yang sedang dipelajari, siswa
telah menunjukkan keteraturan dalam melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan aspek alat peraga, siswa dapat melihat dan menyimak
demonstrasi yang guru lakukan menggunakan kartu hitung, merasa sangat tertarik belajar ketika belajar menggunakan alat peraga dan sangat
termotivasi untuk
belajar ketika
belajar menggunakan
alat
peraga.Sedangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat yang menggunakan alat peraga kartu hitung juga
sudah terwujud secara positif. Hal ini dapat dilihat dari data kuisioner dan pengamatan sikap dalam aspek belajar, siswa menunjukkan perubahan
kemampuan yang dimiliki, mengalami proses berpikir sehingga dapat dikatakan kegiatan belajar dilakukan secara sadar, siswa dapat
mengumpulkan informasi sebanyak mungkin agar proses belajarnya lebih bermakna dalam dirinya. Berdasarkan aspek motivasi, siswa merespon
secara sangat aktif dan sangat positif setiap kegiatan belajar, sangat menunjukkan kesungguhannya untuk memperdalam ilmu yang sedang
dipelajari, siswa telah menunjukkan keteraturan dalam melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan aspek alat peraga, siswa dapat melihat dan
menyimak demonstrasi yang guru lakukan menggunakan kartu hitung, merasa sangat tertarik belajar ketika belajar menggunakan alat peraga dan
sangat termotivasi untuk belajar ketika belajar menggunakan alat peraga.Dengan demikian, hasil belajar siswa pada pembelajaran materi
operasi hitung bilangan bulat yang menggunakan kartu hitung mencapai keberhasilan dengan persentase 85,7 18 dari 21 siswa mencapai KKM,
motivasi sebagian besar siswa pada pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat yang menggunakan kartu hitung dapat terbangun, serta
keterlibatan sebagian besar siswa sudah terwujud. Hasil penelitian dapat mencapai tujuan penelitian secara positif,
namun terdapat kendala dalam pelaksanaannya. Peneliti merancang
perencanaan kegiatan tanpa memikirkan peluang terburuk yang terjadi. Ketika rencana kegiatan sudah disampaikan oleh peneliti dan disepakati
oleh pihak sekolah serta uji coba instrumen tes hasil belajar telah berlangsung, instrumen tes hasil belajar memiliki butir soal yang tidak
valid. Dengan dugaan butir soal tidak valid karena pemilihan bilangan yang kurang tepat, peneliti mengganti bilangan-bilangan pada butir soal
dengan bilangan yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dari sebelumnya. Namun, instrumen tes hasil belajar yang telah mengalami
perubahan tidak dapat dilakukan uji coba karena adanya batasan waktu yang telah disepakati dengan pihak sekolah. Selain penggantian bilangan
pada butir soal yang tidak valid, peneliti juga merubah alokasi waktu pengerjaan dan jenis soal tes hasil belajar. Hal ini dikarenakan pada uji
coba instrumen tes hasil belajar, siswa menyisakan waktu 30 menit dari 40 menit yang disediakan. Peneliti merubah alokasi waktu menjadi 20 menit
dengan jenis soal uraian. Meskipun terjadi perubahan pada instrumen tes hasil belajar tanpa
adanya uji coba ulang, penelitian ini menyatakan bahwa pembelajaran materi operasi hitung bilangan bulat menggunakan alat peraga kartu hitung
pada kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar, motivasi serta keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
E. Keterbatasan Penelitian