Waktu Penelitian Pengaruh persepsi pada kompensasi terhadap kinerja karyawan studi kasus pada karyawan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Unit Kerja Kebun Sungai Dekan.

c. Netral N diberi skor 3 d. Tidak setuju TS diberi skor 2 e. Sangat tidak setuju STS diberi skor 1 Skor dari jawaban responden diberi 5 lima alternatif jawaban berurutan dan berjenjang dari kategori tinggi hingga rendah. Gambaran skor tersebut kemudian dipakai untuk menyusun klasifikasi kategori persepsi pada kompensasi dan kinerja karyawan. Kategorisasi dilakukan dengan tujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinu tertentu Juliandi et al. 2002:45. Peneliti mengelompokan kedalam 3 tiga kelas atau tingkatan persepsi dan kinerja. Untuk kelas persepsi pada kompensasi yaitu persepsi sangat baik, cukup baik dan kurang baik, sedangkan kelas untuk kinerja karyawan adalah kinerja tinggi, kinerja sedang, dan kinerja rendah. Untuk menentukan jarak masing – masing kelas persepsi pada kompensasi dan kinerja karyawan, peneliti menggunakan rumus sturges sebagai berikut : Dimana : Ci = Interval kelas Range = Selisih data terbesar dan terkecil K = Banyaknya kelas

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi otas subjekobjek yang akan diteliti dengan ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2014:115. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PKWT Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PT Perkebunan Nusantara XIII Persero Unit Kerja Kebun Sungai Dekan yang berjumlah 45orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2014:116. Pada penelitian ini jumlah populasinya dirasa tidak terlalu besar, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasinya yaitu 45 orang.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel adalah sampling jenuhtotal sampling. Sampling jenuhtotal sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi yang digunakan sebagai sampel Sugiyono, 2014:122. Metode ini diperbolehkan karena jumlah populasi yang terbatas atau tidak terlalu besar, sehingga dari jumlah tersebut dijadikan sampel dalam penelitian. Penggunaan total populasi diharapkan akan lebih mewakili fakta yang ada Notoatmodjo, 2002:44.