Validasi Area Komposisi Optimum

Gambar 20. Superimposed contour plot emulgel sunscreen ekstrak kencur Gambar 20 menunjukkan bahwa area yang diarsir merupakan area komposisi optimum untuk mendapatkan emulgel sunscreen dengan sifat sifik yang dikehendaki.

H. Validasi Area Komposisi Optimum

Setelah didapatkan area yang diarsir, maka selanjutnya dilakukan validasi superimposed contour plot untuk menentukan apakah daerah yang diarsir Gambar 20 memiliki sifat fisik yang diharapkan, yaitu viskositas 150-300 d.Pa.s dan daya sebar 3-5 cm. Validasi dilakukan dengan mencuplik satu titik secara acak pada daerah yang diarsir, hasil cuplikan didapat komposisi Carbopol ® 940 sebanyak 2 gram dan propilen glikol sebanyak 23 gram. Kemudian diuji sifat fisiknya yang meliputi uji viskositas dan uji daya sebar. Tabel XVIII. Validasi area komposisi optimum emulgel sunscreen ekstrak kencur Carbopol ® 940 gram Propilen glikol gram Hasil perhitungan teoretis Hasil validasi Viskositas

d.Pa.s Daya sebar

cm Viskositas

d.Pa.s Daya sebar

cm 2 23 180,668 – 133,315 4,866 – 4,159 186,667 4,725 Tabel XVIII menunjukkan bahwa dari uji viskositas, hasil cuplikan pada data viskositas memiliki nilai yang berbeda dengan nilai hasil perhitungan dengan menggunakan model persamaan yang didapat. Viskositas hasil cuplikan memiliki nilai 186,667 d.Pa.s dimana nilai tersebut tidak masuk dalam rentang viskositas teoretis, sedangkan daya sebar memiliki nilai 4,725 cm dimana nilai daya sebar tersebut masuk dalam rentang daya sebar teoretis. Oleh karena itu dapat disimpulkan area komposisi optimum yang didapat tidak valid karena hanya data daya sebar yang masuk rentang teoretis, sedangkan data viskositas tidak masuk dalam rentang teoretis. Rentang teoretis didapat dari Y ± 1,96 x residual standard error. Faktor yang menyebabkan hasil validasi tidak valid adalah jumlah sampel cuplikan yang hanya satu, seharusnya sampel cuplikan diambil sebanyak mungkin sehingga data dapat representatif. Data yang representatif sangat ditentukan oleh ukuran sampel, di mana semakin besar ukuran atau jumlah sampel pada tingkat tertentu, maka semakin respresentatif sampel tersebut. Begitu pula, semakin representatif suatu sampel akan semakin akurat suatu kesimpulan yang dihasilkan. HET-CAM Uji iritasi ini merupakan metode alternatif lain selain menggunakan hewan untuk melihat efek iritasi yang mungkin terjadi pada sediaan kosmetik. Metode Hen’s gg Test on the Chorioallantoic Membrane HET-CAM menggunakan hewan uji berupa telur ayam dimana uji dilakukan saat embrio berumur 9 hari. Membrane chorioallantoic CAM merupakan jaringan yang mengandung arteri, vena dan kapiler dimana CAM merupakan gabungan antara korion dan allantois. Korion merupakan kantung tempat tumbuhnya embrio sedangkan allantois merupakan bagian yang mengandung banyak pembuluh darah untuk fungsi pernafasan bagi embrio ayam. Respon yang dihasilkan berdasarkan jenis iritasi lisis, hemoragi, dan koagulasi yang diamati selama 1-5 menit Cazedey dkk., 2009. Sediaan emulgel sunscreen ekstrak kencur dioleskan pada bagian CAM dan diamati respon iritasinya. Kontrol negatif dan kontrol positif juga diujikan pada CAM, dimana kontrol negatif yaitu NaCl 0,9 digunakan sebagai pembanding yang diharapkan tidak terjadi efek iritasi sehingga respon iritasi yang ditunjukkan pada saat pengujian sediaan emulgel dapat terlihat. Kontrol positif yaitu NaOH 0,1 N digunakan sebagai kontrol pembanding yang digunakan untuk menghasilkan respon yang diharapkkan efek iritasi sehingga perubahan positif saat pengujian emulgel dapat diketahui. Hasil uji iritasi yang dilakukan berdasarkan skor dan klarifikasi iritasi menurut Deshmukh dkk., 2012, semua formula emulgel sunscreen tidak

I. Uji iritasi dengan Hen’s Egg Test on the Chorioallantoic Membrane

menunjukkan adanya iritasi karena berdasarkan perhitungan skor dan masuk dalam kategori tidak mengiritasi. Kontrol negatif yaitu NaCl 0,9 juga tidak menunjukkan terjadinya iritasi, sedangkan pada kontrol positif NaOH 0,1 N menunjukkan iritasi kuat. 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Carbopol

® 940 dan interaksi kedua faktor memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sifat fisik yaitu viskositas dan daya sebar. Carbopol ® 940, propilen glikol, dan interaksi kedua faktor tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap stabilitas fisik yaitu pergeseran viskositas. 2. Ditemukan area komposisi optimum dari Carbopol ® 940 dan propilen glikol menggunakan superimposed contour plot.

B. SARAN

1. Perlu dilakukan uji efektivitas SPF terhadap sediaan emulgel sunscreen ekstrak kencur secara in vitro maupun in vivo untuk mengetahui kegunaaan emulgel ekstrak kencur sebagai sunscreen yang mampu mengurangi energi radiasi yang terpenetrasi ke kulit akibat paparan langsung sinar UV-B. 2. Perlu dilakukan uji extrudability, uji ini bertujuan untuk memastikan bahwa sediaan emulgel dapat dikeluarkan dari kemasan tube dengan baik. 3. Perlu dilakukan validasi dengan jumlah sampel cuplikan yang lebih banyak supaya data lebih representatif, dan kesimpulan yang diambil semakin akurat.